Belum usai, Part-2

1.1K 145 5
                                    

°

Jaehyun sampai di depan pintu kelas 3-B. Jaehyun belum benar-benar masuk, ia memperhatikan dulu suasana kelas yang berbeda di bandingkan dengan awal kedatangannya tadi, mungkin sekarang murid kelas 3-B sudah mulai berdatangan kedalam kelas.

Hm, itu dia.

Benar seperti kata Jungkook tadi, jika Renjun tengah bercengkrama manis dengan kekasihnya, keduanya duduk bersebelahan di bangku Renjun dengan jarak yang lumayan dekat. Nafas Jaehyun terasa sesak saat melihat bagaimana Renjun tertawa dan berbincang dengan nyaman bersama gadis itu. Apa gadis itu lebih membuat Renjun bahagia ketimbang Jaehyun?

Seharusnya senyuman dan tawa Renjun hanya untuk Jaehyun seorang. Begitu seharusnya.

Tak ingin jiwa iri dan sadboy meronta-ronta, Jaehyun memutuskan masuk kedalam kelas 3-B. Jaehyun melangkah dengan santai tapi tatapannya hanya tertuju pada Renjun. Percakapan Renjun dan gadis itu sayup-sayup terdengar jelas saat Jaehyun mulai mendekat ke arah mereka.

"Nanti aku mau nyoba kopi di tempatmu, deh," Ucap sang gadis.

"Tentu kamu harus coba. Biar aku yang racik langsung spesial buatmu," Ujar Renjun, senyumnya makin mengembang hingga kedua matanya menyipit.

"Lalu untuk saya?" Sela Jaehyun, otomatis ia langsung mendapatkan atensi dari Renjun dan gadisnya.

Renjun dan gadis itu terperanjat saat melihat Jaehyun yang sudah berdiri di dekat mereka.
"Jaehyun?" Renjun mengernyit.

"Apa saya juga bakal di buatin kopi?" Tanya Jaehyun dengan tenang, wajah tampannya terlihat bersinar saat itu, kecuali di mata Renjun.

Renjun beralih pada gadis di sampingnya yang mendadak kaku, lalu kembali menatap Jaehyun.
"Ya itu.."

"Boleh dong, Kak. Jiyoon bakal seneng kalau kakak juga nyobain kopi buatan Pacarku," Gadis bernama Jiyoon itu lah yang menjawab, bahkan Jiyoon terlihat senang seolah kegugupannya tadi hilang di telan angin.

Jaehyun tak suka Jiyoon yang menjawabnya, Jaehyun bertanya pada Renjun bukan Jiyoon. Lagipula seperti mereka berteman saja!
"Untuk saya pasti lebih spesial kan, Renjun?" Tak memperdulikan Jiyoon, Jaehyun kembali fokus pada Renjun.

Renjun mengangguk ragu, ia tiba-tiba tidak nyaman dengan suasana disana. Renjun kurang suka jika Jaehyun mendadak aneh seperti ini, sama anehnya seperti tadi malam.

"Kayaknya seru kalau hari ini kita pergi bersama?" Jiyoon nampak antusias hingga ia mengamit lengan Renjun yang langsung mendapat pelototan dari Jaehyun.

"Ya, hari ini kebetulan akan launching makanan spesial juga, loh!" Renjun berseru dengan semangat, di ikuti Jiyoon yang semakin antusias. Kehebohan mereka sepertinya berhasil membuat Jaehyun tak senang. Apa-apaan? Ini pamer ceritanya? Kurang ajar!

Brakk!

Renjun dan Jiyoon langsung bungkam dan menatap Jaehyun kembali dengan raut cemas.

Jaehyun baru saja memukul meja milik Renjun dengan keras, ia memejamkan mata beberapa saat lalu menyisir rambutnya kebelakang.
Bagi murid di kelas 3-B, aura Jaehyun sungguh semakin keren, mereka tak peduli urusan Jaehyun- Renjun karena yang ada dipikiran mereka adalah memandang Jaehyun sampai puas.

"Ada yang ingin saya bicarakan," Kata Jaehyun.

Renjun tahu jika kali ini Jaehyun serius, "Bicara aja--"

"Bukan disini, kamu harus ikut saya," Potong Jaehyun dengan cepat.

Jiyoon tak mengerti kenapa Jaehyun bersikap demikian. Bahkan Jiyoon sedikit kesal juga karena Jaehyun mengganggu waktu luangnya dengan Renjun. Meski Jaehyun tampan sih.
"Kak Jaehyun mau bicara apa?" Tanya Jiyoon.

Grepp

Jaehyun menggenggam pergelangan tangan Renjun dengan erat, ia sedang tak ingin di bantah atau pun di tolak.

"Ikut saya, bisa kan?" Tatapan intimidasi dari Jaehyun yang paling Renjun benci. Biasanya kalau sudah begitu, Jaehyun akan melakukan segala cara agar keinginannya terpenuhi.

"Jaehyun--" Renjun berusahan melepaskan cengkraman Jaehyun di lengannya.

"Hanya ikut saya," Lagi, ucapan Renjun di potong. Lengannya kemudian di tarik hingga ia berdiri dari duduknya.

Jiyoon mengernyit, ia ikut berdiri dan menatap Jaehyun dengan tatapan heran.
"Kak Jaehyun kenapa sebenernya?"

Tak menjawab pertanyaan dari Jiyoon, kini Jaehyun melangkah dengan menggeret pergelangan tangan Renjun yang ia genggam. Renjun berusaha melepas tapi sulit dan malah mengakibatkan lengannya sakit karena cengkraman Jaehyun terlampau erat.

"Ja-Jaehyun.. Tunggu dulu," Renjun kepayahan karena Jaehyun nampak tak peduli.

Kepergian Jaehyun dan Renjun dari kelas 3-B barusan, menimbulkan berbagai komentar dari penghuni kelas. Sebenarnya itu hal yang biasa.

Melihat Jaehyun selalu menghampiri Renjun ke kelas, itu sudah biasa. Melihat Jaehyun kadang marah dan menyeret Renjun seperti tadi, itu juga biasa. Melihat Jaehyun manja, sedih dan ingin di perhatikan oleh Renjun, itu juga biasa.

Gosip antara Renjun dan Jaehyun memang sudah menyebar dan jadi konsumsi publik sejak mereka duduk di kelas 1. Hello, seluruh murid SMA Garden Flower tak ada yang bodoh dan buta untuk menafsirkan hubungan kedua pemuda itu.

Jaehyun menyukai Renjun.

Itu adalah mutlak, tapi tak ada yang berani bergosip atau pun melarang. Mereka hanya menjadi penikmat, pendengar, penonton dan pendukung saja.

J

aehyun menyukai Renjun.

Kentara sekali, hingga para Guru pun mengetahui. Sekali lagi, itu biarlah menjadi urusan kedua pemuda itu kan.

Hanya satu yang sepertinya tidak tahu atau pura-pura tidak tahu. Yakni Renjun sendiri yang begitu. Renjun seolah bocah polos yang tidak tahu apa-apa dan hanya menjalani hari dengan sebaik mungkin, membuat Jaehyun dilema setengah mati tapi tak bisa berbuat banyak. Ah, satu lagi. Sepertinya Jiyoon pun tidak tahu perihal Jaehyun-Renjun. Entahlah..

DifferentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang