°
Jaehyun mengajak Renjun ke salah satu kedai Jajangmyeon, yang menjadi tempat favorit mereka berdua beberapa bulan belakangan.
Jaehyun tak banyak bicara karena ia tengah menikmati makanan miliknya. Sebenarnya Jaehyun tengah kelaparan, ia melupakan sarapan dan langsung pergi ke sekolah tadi.
"Kenapa ngajak aku bolos?"
"Uhuk uhuukk!" Jaehyun baru sadar jika ia sedang bersama Renjun, hingga Jaehyun terkejut oleh pertanyaan dari pemuda bersuara merdu itu.
Renjun menghela nafas pelan, lalu ia menyodorkan gelas air putih pada Jaehyun yang langsung di tenggak habis olehnya.
"Kamu makan buru-buru sih, jadi keselek kayak gitu."
Jaehyun menyusut bibirnya dengan tisu lalu terkekeh. Ia malu menjadi konyol di depan Renjun.
"Maaf, saya belum sarapan pagi. Jadi sekarang kelaparan abis," Keluh Jaehyun dengan mimik dramatis yang jika dilihat oleh Mingyu dan Jungkook, otomatis bakal kena tampol.Renjun manggut-manggut mendengar keluhan Jaehyun, "Jawab pertanyaan aku tadi. Kenapa ngajak aku bolos?"
Jaehyun kembali memasang wajah seriusnya. Jaehyun menggeser piring makanan miliknya kesamping, kedua tangannya menopang dagu dan fokus pada Renjun, bak seseorang yang tengah menginterogasi.
"Kayaknya saya harus tiap hari bawa kamu bolos. Atau kalau bisa saya bakal pindahin kamu ke kelas saya, biar bisa terus saya pantau."
Cih, apa-apaan itu? Renjun membulatkan kedua matanya.
"Kamu kalau malas sekolah, harusnya jangan ajak aku. Terus aku ngga mungkin pindah ke kelas kamu tanpa alasan." Sebenarnya Renjun ingin mengumpat, tapi Renjun masih sadar diri siapa itu Jaehyun, maka Renjun menahan kesabarannya.
"Saya ngga malas sekolah. Saya cuma pengen menghabiskan waktu sama kamu. Dan saya juga bisa memindahkan kamu ke kelas saya, kapan pun itu." Jaehyun melihat jika Renjun mulai gelisah, tapi Jaehyun tak bisa menghentikan apa yang ingin ia utarakan pada Renjun. Tak bisa, kecuali Renjun setuju dengan keinginannya.
"kamu itu kenapa, Jaehyun?" Lama berpikir, hanya itu yang bisa Renjun tanyakan.
"Saya? Sehat seperti biasa."
Renjun mendesah frustasi. Jujur, kejadian tadi malam saja masih membekas di ingatan Renjun hingga saat ini. Lalu sikap Jaehyun saat di kelasnya dan di tambah sekarang...
"Kamu ada masalah apa sama aku? Akhir-akhir ini sikap kamu aneh, Jae. Aku... Aku kurang nyaman," Kalimat terakhir dari Renjun hanya berupa bisikan pelan tapi masih bisa di dengar Jaehyun dengan jelas.
Ya.
Benar.
Jaehyun, lo sebenernya kenapa tolol?! Batin Jaehyun pun menjerit.
"Saya... Saya hanya..., merasa takut?" Jaehyun tak percaya dengan jawabannya sendiri.
Renjun mengusap wajahnya dengan kasar, "Aku yang takut sama keanehan kamu, tau!"
Tubuh Jaehyun menegang, "Saya aneh? Jelasin anehnya kayak gimana? Terus, apa kamu benci sama keanehan saya?"
"Engga benci, cuma bikin aku kepikiran terus-terusan." Renjun memalingkan wajahnya dengan muka masam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Different
RomanceKisah anak bungsu keluarga Jung, yakni Jung Jaehyun yang baru menyadari jika orientasinya berubah haluan. Jaehyun menyukai seseorang yang tak mungkin bisa ia gapai. Bisakah Jaehyun memiliki laki-laki itu?