°
Setelah sampai di rumah sore tadi, Jaehyun langsung di sidang oleh Yerin dan sang Ibunda. Maklum, keluarga Jung adalah keluarga yang menjunjung tinggi kesopanan terhadap sesama manusia dan ya di sisi lain dari kekayaan dan darah bangsawan murni, mereka terkenal karena budaya sopannya.
Jaehyun yang membolos sekolah, berbicara informal dan mengumpat di kedai ramai seperti tadi, tentu menjadi masalah untuk keluarga Jung. Apalagi kalau sampai ada yang mengenal mereka. Bisa gawat dan menurunkan reputasi mereka di mata khalayak umum.
Tak tahu saja bagaimana kelakuan Jaehyun selama ini di balik layar. Jaehyun hanyalah pemuda berjiwa jaman now dan gaya bicaranya pun kadang tidak di filter. Kecuali hanya pada satu orang, yakni, Huang Renjun.
Soal Renjun, pemuda itu tadi ikut dengan Jaehyun ke rumahnya. Menunggu dengan sabar saat Jaehyun di ceramahi sambil sesekali menatap keadaan di rumah Jaehyun yang waw gede banget, keren!
Kini Jaehyun dan Renjun berjalan beriringan, lebih tepatnya Jaehyun mengantar Renjun pulang dengan berjalan kaki. Ini kemauan Renjun, dia tidak mau di antar oleh kendaraan milik Jaehyun, katanya jalan kaki itu lebih sehat dan hemat bahan bakar. Hah, ada-ada aja, tapi Jaehyun tetap bersikeras mengantarnya.
Berakhirlah mereka jalan kaki berdua.
"Jaehyun.." Suara Renjun nampak sengau, sempat membuat Jaehyun meliriknya dengan khawatir.
"Hm?"
Renjun ragu untuk bertanya, tapi ia penasaran.
"Mau nanya apa? Tanya aja, saya pasti jawab, Jun." Jaehyun peka dengan keraguan dari Renjun dan seperti di beri sinyal persetujuan, akhirnya Renjun berani mengutarakan pertanyaan.
"Apa benar apa yang Kak Yerin bilang di kedai?"
Salahkan otak Jaehyun yang terkadang Loading. Mata Jaehyun mengarah ke atas langit sambil memikirkan jawaban.
"Lupa ya?" Tanya Renjun penuh selidik. Hafal betul bagaimana sikap Jaehyun yang satu itu.
"Bentar, otak saya lagi mencerna dulu." Dan memang betul, bukan sekedar bercanda belaka, Jaehyun memang sedang mengingat-ngingat saking banyaknya beban pikiran di otak Jaehyun.
Renjun mencibir, "Kebiasaan, jangan kelamaan loadingnya."
"Ya maaf, ini udah inget kok. Yang Kak Yerin bilang saya ngumpat karena mencintaimu, bukan?"
"Iya bener, jelasin maksudnya apa? Masa iya kamu mencintaiku?" Renjun bertanya dengan setengah bercanda, begitu pun dengan Jaehyun yang tertawa karena merasa Renjun sangat lucu saat itu.
"Betul seperti itu kok," Jaehyun menjawab, sesudahnya ia terkekeh.
"Beneran? Bercandanya kok lucu. Aneh dan ngga mungkin banget lah," Kata Renjun, setelah bengong beberapa detik.
"Apa keliatannya saya bercanda? jelas-jelas--"
"Jelas-jelas?" Potong Renjun dengan terburu-buru.
"Ya, jelasnya itu memang..." Ucapan Jaehyun menggantung begitu saja. Jaehyun dan Renjun berhenti melangkah karena mereka tiba-tiba membeku dengan pandangan yang saling bertatapan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Different
RomanceKisah anak bungsu keluarga Jung, yakni Jung Jaehyun yang baru menyadari jika orientasinya berubah haluan. Jaehyun menyukai seseorang yang tak mungkin bisa ia gapai. Bisakah Jaehyun memiliki laki-laki itu?