6. "Zulpan"

4.8K 1.3K 502
                                    

Karena kalian minta update juga hari ini, aku jadi update lagi 🔥
Seneng banget kalo komennya banyak, jadi rajin update deh 🤣

Jangan lupa vote juga yah ⭐

Selamat membaca ❤

***

El dan Zul dilarikan ke rumah sakit. El mengalami dehidrasi dan trauma. Sementara Zul, dia mengalami gegar otak ringan yang membuatnya pingsan selama beberapa jam dan mengalami sakit kepala hebat ketika bangun. Sampai akhirnya dokter memberikannya obat pereda nyeri, barulah Zul merasa lebih baik dan tertidur.

Pagi ini, melihat kedatangan El yang langsung berlari dari arah pintu dan memeluk lengannya membuat Zul tersenyum. Zulfa pun turut masuk dan memeluknya yang masih berbaring di ranjang rumah sakit dengan hati-hati.

"Mas udah lebih baik?"

"Hm, cuma masih sedikit sakit kepala. El gimana?" tanyanya pada Zulfa. Namun dengan senang hati El yang menjawab.

"Gak papa, Ayah. El kuat."

Zul tersenyum geli sambil mengusap kepala putranya.

"Makasih, Ayah."

"Hey, ayah harusnya minta maaf. El jangan bilang makasih."

"Tapi ayah dateng, jadi super hero buat El."

Zulfa menyeka sudut matanya, lalu membantu El untuk duduk di samping ayahnya yang masih berbaring dengan perban yang membalut kepalanya.

"Ayah El hebat kan, Bunda?"

"Iya, ayah El hebat."

Rasanya Zul terlalu lemah untuk menertawakan kejadian ini. Jangankan tertawa, mengangkat tangannya saja rasanya sangat berat.

"Jam berapa sekarang?"

"Jam tujuh."

"Pagi?"

"Iya."

"Aku pingsan semaleman?"

"Enggak. Mas sempet bangun semalem, tapi sakit kepala, dokter kasih obat terus Mas tidur. Baru bangun lagi sekarang."

Zul menghela napas panjang karena dia tidak bisa mengingatnya dengan baik.

"Dimana Ben?"

"Di rumahnya. Mungkin bentar lagi ke sini."

"Dia gak papa?"

"Gak papa."

Setelah menanyakan itu, Zul menutup matanya seakan tak ada hal lain yang harus dia tanyakan. Ternyata benar yang dokter katakan setelah memeriksa keadaan suaminya semalam. Kemungkinan dia tidak bisa mengingat kejadian yang ia alami sebelum tidak sadarkan diri dan kejadian setelah dia sadar.

"Ayah, grandpa-"

"El, biarin ayah istirahat, yah," potong Zulfa sebelum El menyelesaikan ucapannya. "Ayah masih sakit, gak boleh banyak aktifitas dulu."

El mengangguk, lalu turun dari atas ranjang itu. "Ayah cepet sembuh, yah. El sayang ayah."

Zul tersenyum haru. Tidak menyangka putranya bisa semanis ini. Tapi paling kalau dia sudah sembuh, dijamin mereka akan sering adu mulut lagi.

"Iya, ayah pasti cepet sembuh."

"Dah, ayah," El melambaikan tangannya yang dibalas lemah oleh Zul. Lalu anak tampan itu keluar dari ruangan. Sementara sang istri mencium keningnya sebelum pergi.

"Istirahat ya, Mas. Nanti aku bawain sarapan ke sini."

"Hm, makanan rumah sakit gak enak."

Zulfa tertawa pelan sambil menyurai rambut suaminya yang halus.

Zul And FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang