Tulang Ajaib bagian ketiga: Berubah menjadi anjing

21 0 0
                                    

10 menit kemudian, Henry dan Stacey telah mencapai sungai terdekat dan memastikan bahwa tempat mereka sudah cukup jauh. Henry duduk di batang kayu terdekat untuk mengambil napas yang sangat memburu, sementara Stacey baru saja berbaring di tanah.

"Aku bersumpah," kata Henry, "kali ini kupikir aku baru saja melihat pembuluh darah yang muncul di kepalanya." Stacey tertawa seperti halnya seekor anjing bisa tertawa.

"Jadi, apa maksudnya 'tulang ajaib'?" Dia bertanya dengan sinis. Setelah memeriksa lebih dekat, ia melihat serangkaian teks yang jauh lebih kecil di sisi lain. Karena penasaran seperti biasa, dia melihat dengan cermat dan perlahan-lahan memahami kata-kata kecil itu.

~~~ Setiap jiwa yang memegang tulang ini, akan memiliki keinginan hati yang bisa terpenuhi. Hanya dengan benar-benar mengetahui di dalam hati seseorang, apa yang telah diberikan pada mereka, bila mereka enggan, keinginan dapat dibatalkan. ~~~

Membaca kata-kata yang ditulis dalam apa yang disebutnya 'magic word' hanya membuatnya merasa sedikit pusing. "Kamu pikir benda ini benar-benar bisa mengabulkan keinginan?" Dia bertanya pada anjingnya dengan ragu.

Stacey, seperti biasa, tidak punya banyak jawaban untuknya.

"Yah, Ayah pernah berkata, 'jangan ketuk sampai kamu mencobanya.'" Dia memegang tulang dengan kuat di kedua tangan, sambil menutup matanya, dan memikirkan hal materialistis apa pun yang bisa muncul di kepalanya.

"Aku ingin, aku memiliki seluruh kekayaan Donald Trump!" katanya dengan keras.

Tetapi itu adalah keinginan yang dia buat dengan otak dan mulutnya, dan tulang itu tidak bisa mendengarkan salah satu dari permintaan itu. Keinginan yang bisa didengar oleh tulang ajaib saat ini adalah keinginan yang Henry buat sebelumnya, keinginan itu datang dari dalam hatinya sendiri. "Aku ingin, menjadi seekor anjing."

Henry kemudian membuka matanya perlahan dan disambut oleh pemandangan sungai yang sama seperti di detik sebelumnya, dengan anjingnya yang masih berbaring di samping sembari memandanginya dan tak ada yang berubah sama sekali.

"Well Stacey?" tanyanya, "Aku tidak melihat tas uang raksasa dari angkasa kan?"

Stacey hanya menggelengkan kepalanya.

"Tak berguna!" Gumamnya dan ia melemparkan tulang itu ke sungai.

Namun ... ketika ia berdiri, dia merasakan sensasi yang aneh di punggung bawahnya. Dia mengiranya sebagai rasa gatal dan mencoba untuk menggaruknya. Namun, saat dia ingin menggaruk, dia merasakan sesuatu yang asing di sana, sesuatu yang terasa seperti benjolan kecil. Dia bisa merasakannya tumbuh lebih besar dan semakin besar dan pada akhirnya ia mulai merasakan sakit.

"Ap-ap-"

Sekarang benjolan itu sudah menjadi begitu besar sehingga mulai membebani celananya. Henry bisa merasakan lingkar pinggangnya menjadi lebih ringan sekarang sampai akhirnya, dia merasakan sesuatu yang panjang dan berbulu menyeruak keluar dari belakang celananya. Dia enggan untuk melihatnya dan ketika dia perlahan-lahan menoleh ke belakang, dan mendapati ekor barunya.

Henry tidak punya kata-kata untuk menjelaskan mengapa hal itu bisa terjadi. Bahkan butuh waktu 20 detik baginya untuk memastikan sepenuhnya apa yang sedang dia lihat. Ternyata itu adalah ekor. Sangat berbeda dengan yang dimiliki Stacey.

Akhirnya dia hanya bergumam, dengan terkaget-kaget, "Ekor ... aku punya ekor ..."

Tak berhenti sampai di situ, perasaan gatal mulai menyebar ke seluruh tubuhnya. Nalurinya yang pertama adalah melihat tangan dan lengannya, bentuk dari lengannya kini membuatnya terengah-engah dalam ketakutan. Di tangannya tumbuh seberkas bulu pirang dan perlahan-lahan tumbuh menjalar di lengannya.

Tulang AjaibTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang