Tulang Ajaib bagian kedua: Keinginan bodoh

27 0 0
                                    

Sekitar 30 menit berjalan kaki, Henry tenggelam dalam pikirannya. Akhirnya, dia lelah dan duduk di trotoar di depan halaman rumah orang, jauh dari rumahnya. Stacey ikut duduk di sebelahnya.

"Stacey," tanya Henry, "apa kamu pikir aku ini bodoh?"

Dia (Stacey) hanya menatapnya dan memiringkan kepalanya.

"Hanya saja hari Jumat yang lalu, guru baruku, ibu Riza, menyuruhku naik ke depan kelas untuk membacakan seluruh presentasiku. Aku berkata padanya dengan cemas saat aku selesai, 'Aku tidak pernah merasa lebih malu atau terhina. Aku merasa seperti ibu keluar untuk menjebakku.' Begitu."

Seperti yang telah diketahui bersama, Henry memiliki ketidakmampuan belajar yang membuatnya sulit untuk tetap fokus dan memperhatikan. Ketika orang-orang akan berbicara dengannya untuk waktu yang lama tentang hal-hal yang tidak dia pedulikan (nasihat), dia cenderung mengasingkan diri dan melamun. Dia biasanya membutuhkan bantuan untuk menyelesaikan sesuatu semacam membuat catatan hitungan, karena rasa tidak nyaman itulah, dia sering takut untuk memintanya (bahkan pada orang tuanya sendiri). Dia hanya ingin orang lain berpikir bahwa dia bisa menangani dirinya sendiri sebagaimana anak-anak lain seusianya.

"Kau tahu Stacey," Dia mengulas, "Hidupmu tampaknya tidak begitu rumit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau tahu Stacey," Dia mengulas, "Hidupmu tampaknya tidak begitu rumit. Tidak sekolah, tidak ada tanggung jawab, tidak perlu pakaian, dimanjakan 24 jam. Sepertinya seluruh hidupmu sungguh menyenangkan. Aku benci mengakuinya, tapi aku agak iri padamu. Terkadang, aku benar-benar ingin menjadi sepertimu."

Stacey hanya dengan lembut menjilat wajahnya, tanda yang menunjukkan bahwa dia peduli tentang bagaimana perasaannya. Sementara Henry merasa tidak nyaman untuk berbagi perasaannya dengan orang tuanya sendiri, dia tidak pernah ragu-ragu untuk melampiaskan perasaannya pada Stacey.

🐶🐶🐶

Setelah diskusi yang sepenuh hati (dan sedikit sepihak), Stacey akhirnya bangkit dan mulai menggali di sekitar halaman.

"Kamu benar-benar suka mencemari halaman rumah Pak Whittemore, kan?" Henry tertawa sendiri.

Dalam 15 detik, Stacey sudah menggali lubang besar sedalam 50 cm. Saat itulah dia melihat bentuk putih aneh mencuat dari tanah. Dia langsung mengenalinya sebagai tulang. Setelah selesai menggali dan mengeluarkannya, Stacey cukup yakin, itu adalah sebuah tulang sepanjang 12 inci dengan tulisan aneh yang oleh orang-orang disebut "kata-kata ajaib". Tanpa pikir panjang dia meraihnya, memanjat keluar dari lubang, dan berlari kembali ke Henry.

"Apa yang kamu dapat di sana, Stacey?" Dia bertanya ketika dia mengambil tulang darinya. Dia memeriksanya dengan cermat dan melihat kata-kata di sana. Itu adalah bentuk primitif dari Alfabet Latin, tetapi masih mudah dibaca. Dia mengucapkannya sebagai, "tulang ajaib?"

Sebelum dia punya waktu untuk merenungkan apa artinya, dia mendengar suara keras dari rumah yang dia samperin di depan. "Hei!" teriak Pak Whittemore, "Apa yang kau lakukan di halamanku!!!

"Lari!" Henry berteriak pada Stacey, dan segera mereka berdua berlari menjauh dari pandangannya.

"Anak sialan ..." Gumam Mr. Whittemore dalam hati.

Tulang AjaibTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang