#7

382 20 0
                                    

Pagi pagi sekali Jody sudah mengantar Yasmin ke rumah Opa. Jody langsung pergi ke kampus setelah mengantar Yasmin. Yasmin masuk ke istana Opa dan langsung mencari Opa. Opa menghampiri Yasmin ketika di ruang tengah. Muka sumringah selalu tampak ketika Yasmin datang. Opa menyerukan Yasmin duduk di sofa panjang dan empuk di ruang tengah. Dihadapannya terdapat Televisi ber'inch besat dengan wallpaper hutan indah di belakangnya.

Berjam jam menemani Opa menonton drama korea. Opa mengeluh kelaparan. Yasmin menuruti dan meminta izin untuk mengambil makanan di dapur. Opa mengiyakan permintaan Yasmin. Yasmin beranjak dari duduknya dan menuju dapur. Membuka kulkas dan hanya menemukan makanan mentah. Yasmin menutup kembali kulkasnya. Ketika Yasmin berbalik, Yasmin dikejutkan dengan hadirnya Mama Jody di belakangnya dengan tatapan tajam.

"saya udah gedek ya sama kamu. Perhatian kamu itu cuma topeng!"

"maksud tante apa sih? tante mau bilang aku apa lagi?"

"saya udah muak dengan sikap manis kamu"

"sekali lagi saya bilang sama tante. Kalo saya tidak ada niat untuk menguasai duniawi yang tante inginkan. Saya tulus mencintai Jody tanpa embel embel harta"

"halah bullsyit! tau apa kamu soal cinta di jaman seperti ini?"

"seenggaknya di jaman seperti ini saya masih bisa memberikan apa yang Opa inginkan daripada tante"

Mama Jody seakan dibakar kemarahan mendengar jawaban Yasmin. Dia mengangkat jemarinya dan hendak menampar Yasmin. Tapi tamparan itu belum sampai kena di pipi Yasmin sudah terhenti.

"Jody?"

Jody menahan tangan Mamanya. Jody membuang tangan Mamanya. Terlihat kemarahan dari raut wajah Jody. Mama Jody tidak tahu harus berbuat apa.

"Mama maunya apa sih? Mama gak berhak nampar Yasmin!"

"Jody buka dong mata kamu! Cewek ini cuma mau harta kita aja" kata Mama Jody sambil menunjuk Yasmin.

"kalau pun itu benar. Opa pasti akan dengan senang menyerahkan hartanya kepada Yasmin. Karena setidaknya, Yasmin punya kasih sayang tulus buat Opa ketimbang Mama!" Kata Jody serasa menarik Yasmin. Jody berhenti sebentar sebelum sampai di ruang tengah menemui Opa.

"Lo tadi bilang kalo lo tulus cinta sama gue?"

"kenapa?"

"lo serius?"

"emang pernah gue gak serius sama apa yang gue ucap"

"jadi lo beneran cinta sama gue?"

"sekali gue bilang dan gak ada pengulangan!"

"jutek banget sih! lo gak mau denger tentang perasaan gue juga apa?"

"buat apa? gue udah tau kok!"

"tau dari mana?"

"Dia adalah Bintang. Bintang di kehidupan nyata yang menjelma menjadi seorang gadis jutek. Namun senyum itu berhasil meluluhkan batu dalam dirinya. Senyum itu membuat aku tidak takut lagi dan meyakinkan diri bahwa, Iya! aku mencintainya"

"itu kan quote gue di instagram. Lo tau dari mana?"

"gak penting! yang penting gue marah sama lo karen lo sembarangan ngepost foto foto gue di instagram!"

Jody tidak menghiraukan Yasmin. Dia kembali menarik Yasmin ke arah ruang tengah. Lagi lagi Yasmin dikejutkan dengan adanya Dinda, Yoga dan Papa Jody di ruang tengah bersama Opa. Opa menoleh ke arah Yasmin dengan pandangan sinis. Perlahan Jody dan Yasmin menghampiri Opa.

"Tega sekali kamu Yasmin!" kata Opa dengan ekspresi marahnya. "Tega kamu membohongi Opa. Jadi benar apa kata Eva waktu itu kalau kamu adalah seorang Joki yang dibayar Jody untuk menjadi pacar pura pura Jody?"

When Jody Meet Joki "the novel"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang