When Jody Meet Joki "the novel"

#13 (last part)

"Din?" sapa Rambo ketika menahan lengan Dinda. Dinda berbalik tapi tidak mengatakan apa apa.

"Din, mau kemana?"

"pergi!"

"kenapa pergi? lo cemburu liat gue sama Anin"

"enggak lah! ngaco banget lo!"

"trus? gak ada alasan buat pergi dong?"

"tau deh" balas Dinda membuang muka.

"ciye...." goda Rambo.

Dinda menarik tangannya. Melangkahkan kakinya kembali.

"Din! Be my girl!" kata Rambo menghentikan langkahnya. Tidak menyangka apa yang baru saja dia dengar. Jantungnya seakan berhenti. Kata itu masih terus terngiang berulang kali di telinga Dinda. Dinda berbalik. Ternyata Rambo tepat berada di belakangnya. Keduanya saling melempar pandang.

"gue serius!"

Dinda tersenyum dan menganggukan kepala menyetujui permintaan Rambo. Rambo mendekatkan wajahnya. Bibir Rambo mendarat di kening Dinda. Dinda memejamkan mata merasakan ciuman di keningnya. Rambo menyudahi dan langsung memeluk Dinda.

Jika takdirku bersamanya, aku ikhlas Tuhan. Aku benar benar mencintainya. Seseorang yang datang disaat semua orang menjauhiku. seseorang yang membuat aku hidup kembali. seseorang yang baru saja berani menyentuh keningku dengan bibirnya. Banyak alasan untuk mencintai dia. Hanya saja tidak bisa dijelaskan satu persatu.

***

"Pokoknya Jody akan tetap mau minta Yasmin buat jadi istri Jody"

"Jody. Pikirkan dulu pilihannya. Bisa saja dia mencintaimu.."

"karena harta?" Sela Jody ketika Mamanya belum selesai bicara. "kalopun itu benar. Mama udah gak tinggal di istana Opa ini sekaran!"

"Mama hanya tidak ingin kamu salah memilih"

"atas dasar apa Mama bicara seperti itu? Yasmin pernah buat Mama menderita hah? Jody kira dengan kepergian Opa ngebuat Mama luluh sama sifat Mama yang masih anggep kalo raja itu gak boleh nikah sama budak! ternyata Jody salah. Mama bukan mama hebat yang ada di puisi puisi. Mama gak seperti malaikat buat Jody. Lalu apa gunanya Mama berjanji pada tuhan waktu melahirkan Jody Ma? Bukan cara Mama yang berbeda tapi memang Mama tamak dan mementingkan harta Mama dari kebahagiaan Jody. Jody kecewa sama Mama" kata Jody yang langsung pergi meninggalkan Mamanya.

janjiku kepada Tuhan? batin Mama Jody.

***

Jody tahu bahwa yang dilakukan kepada Mamanya ini salah. Tapi keegoisan Mama yang udah buat Jody berani. Jody ingin mengungkapkan apa yang menurut dia benar. Kenapa ada cinta kalau akhirnya kasta menjadi tolak ukur? Semudah itu Mama menganggap seorang raja tidak akan pernah bisa mencintai gadis budak. Kuno!

***

"Jody kenapa?" tanya Yasmin ketika mendapati Jody berantakan ketika masuk di rumah Rambo. Yasmin menuntunnya agar duduk di sofa.

"kita harus pergi dari sini!"

"maksud kamu apa?"

"Aku gak mau kehilangan kamu demi keegoisan Mama Yas"

Yasmi  menatap Jody nanar. Matanya berkaca kaca. Yasmin tahu apa yang terjadi. ketakutan ini yang Yasmin takutkan.

"bukan kita. Tapi aku. aku yang harus pergi"

"maksudnya?"

"ini yang aku takutkan. Aku berada diantara dua pilihan dengan Mama kamu. Aku gak bisa Jody. Mama adalah orang yang sepenuhnya berhak atas kamu. Aku bisa apa? aku hanya gadis joki pinggir jalan. Dan aku tidak berhak"

"tidak Yasmin!" seru seseorang yang berdiri di ambang pintu. Jody dan Yasmin menoleh kearahnya.

"Mama?"

"Maafin Mama Jody" kata Mama Jody menghampiri keduanya. "Maaf karena Mama tidak bisa menjadi Mama yang baik untuk kamu. Mama sudah lupa dengan janji Mama kepada Tuhan untuk membahagiaakan kamu. Menghapus air mata kamu"

"Mama gak perlu minta maaf"

"kamu takut ya sama Mama?"

"Jody cuma takut salah lagi Ma"

"maaf sayang. Maaf"

Jody memeluk Mamanya. Mama Jody menciumi Jody. Sudah lama rasanya keduanya tidak merasakan pelukan satu sama lain. Jody bahagia Mamanya bisa kembali menepati janjinya kepada tuhan. Pelukan ini yang dirindukan Jody. Mama Jody melepaskan pelukannya. Jody mengusap air mata Mamanya. Mama Jody kini melayangkan pandangannya kepada Yasmin yang ternyata juga menangis terharu.

"Maafin tante Yasmin. Maaf karena membuat kamu terpojok dengan perkataan tante"

"tante gak perlu. Yasmin tidak merasa seperti itu"

Mama Jody kini memeluk keduanya bersamaan. Dan satu kata kembali tercipta "Bahagia"

***

Hotel bintang lima di kota bali menjadi pusat perhatian malam ini. Dua pasangan sekaligus melaksanakan resepsi pernikahannya. Sudah banyak undangan yang memenuhi ballroom hotel maupun tempat sekitar hotel.

Suasana bernuansa purple sangat indah dipandang mata. Panggung besar yang dibuat khusus untuk dua pasangan inilah yang menjadi pusat perhatian para undangan. Yasmin dan Dinda sama sama memakai gaun cantik, megah dan panjang berwarna ungu dan dipesan khusus karena ini adalah desain dari Yasmin dan Dinda sendiri. Sedangkan Jody dan Rambo memakai pakaian putih putih bertema sweet and tie. Simple tapi terkesan mewah dengan bordirannya yang ditambahkan desainer dan berhasil memancarkan ketampanan dari keduanya.

Pesta yang berlangsung sampai dini hari itu sama sekali tidak membuat dua pasangan ini lelah. Bahkan sampai semua para undangan tidak lagi berada di hotel ini, mereka berempat masih duduk di kursi yang tadinya disediakan oleh para tamu. Mereka hanya butuh waktu istirahat tapi tidak dengan tidur.

"bahagia" seru Rambo.

"semoga dengan ini, kita akan semakin bahagia selamanya. Amin" balas Yasmin.

"tidak ada lagi kesedihan. Hanya ada senyuman dan cinta" sambung Jody.

"kalo kayak gini judulnya berawal dari When Jody Meet Joki" kata Dinda lagi.

Semuanya tertawa dan...

Selesai....

***

Makasih yang udah baca. Maaf kalo ada salah salah ato kekurangnya. Aku bukan penulis handal. Aku hanya masih belajar dan perlu masukan. Tunggu cerita baru dari aku ya.

Aku bakal nulis lagi. mungkin gak jauh dari Anisa Rahma yaaa :) soalnya dia yang menginspirasi aku untuk nulis.

Makasih yang udah sempetin baca. Makasih semua. Nexr story aku akan buat judulnya "Back to Star" pemerannya Anisa Rahma tetep :D kalo ada yang lain yang mau kasih saran sama siapa boleh kok kasih saran. Bebas asal gak pake bully bullyan. Ga terima! karena bully bullyan gakasik! mending tunjukin aja apa yang bisa bukan apa yang kita punya. Right?

and see you gaess!