***
Satu minggu telah berlalu sejak kejadian hari itu dan selama seminggu itu pula lexia tidak berani keluar dari kamarnya.Ia trauma.
Karna lexia yang tidak berani keluar kamarnya alex jadi cemas dan itu menganggu aktivitasnya.Alex memutuskan untuk mengecek keadaan gadis itu.
Ceklek
Perlahan alex membuka kenop pintu.
Saat pintu terbuka sepenuhnya nampaklah sosok gadis yang tengah duduk menangis sambil memeluk lututnya sendiri.Dihampirinya gadis itu.
"Ada apa,hm?"tanyanya sambil mengelus lembut puncak kepala gadis itu.
Lexia mengangkat wajahnya dan terlihatlah mata sembabnya yang habis menangis.
"A-aku takut berada di sini lebih lama lagi,aku ingin pulang.. hiks"gadis itu kembali meneteskan air matanya.
Karna tidak tahan melihat gadis itu menangis alex membawa lexia ke dalam pelukannya dan di biarkannya gadis itu menangis sepuas mungkin.
"Jangan menangis lagi aku disini kau tidak perlu takut.Aku akan terus melindungimu meskipun harus mempertaruhkan nyawaku..."
"Aku tidak ingin kehilanganmu untuk yang kedua kalinya"Alex semakin mengeratkan pelukannya seolah gadis itu akan pergi jika dia tidak memeluknya.
Tidak lama setelah mendengar perkataan lelaki itu lexia menguraikan pelukan mereka dengan kening mengernyit tajam.
"Apa kau baru saja mengatakan bahwa demi melindungiku kau akan mempertaruhkan nyawamu?"ucap lexia menyelidik.
Ah sepertinya gadis itu tidak tau bahwa sebenarnya alex memang sudah mempertaruhkan nyawanya demi dirinya.Tidak,bahkan dia sudah memberi setengah dari jiwanya kepada gadis itu.
Apa ada orang lain yang mengetahui hal itu?
Jawabannya adalah.
Tidak.
Tidak ada yang tau itu selain dirinya sendiri.
"Memangnya ada yang salah dengan perkataan ku?"ucap alex bingung.
"Salah!apa yang baru saja kau ucapkan itu salah.Jangan mempertaruhkan hidupmu hanya demi melindungiku gadis manja sepertiku..."
"Aku tidak ingin lagi melihat orang lain mati karenaku.Itu menyakitkan kau tau?"
Gadis itu menunjukkan sisi terlemahnya.Lexia benci mendengar kata kematian karna itu menyimpan kenangan buruk tersendiri bagi nya.
Sangat buruk.
"Memangnya apa yang terjadi padamu dulu?siapa yang pernah mati karenamu?"tanya alex penasaran.
"Orang yang paling aku sayang dan menyayangiku"Ucap gadis itu sambil tersenyum sendu.
"Jangan bersedih,dia orang yang hebat karna memilih mati untuk melindungimu.Jadi jangan sia-siakan pengorbanannya"
Di tengah-tengah perbincangan mereka muncul sosok seorang gadis berjubah hitam bersandar di ambang pintu kamar lexia sambil kedua tangan bersedekap dada.
"Holaa...bagaimana kabar mu kakak tercintaku?"Ucap gadis berjubah hitam itu sambil tersenyum.
Alex menoleh ke arah pintu tepat dimana gadis berjubah hitam itu berada.
Tiba-tiba suasana jadi mencekam dan aura di dalam ruangan itu langsung berubah seketika.
Kedua orang itu saling bertatapan dengan tatapan tajam mereka.Bulu kuduk lexia sampai berdiri melihat itu.
"Apa yang kau lakukan disini Victoria?"ucap alex masih dengan tatapan mengintimidasi nya bahkan kini iris mata nya telah berubah menjadi berwarna merah seperti darah.
"Hanya mengunjungimu sekaligus memberi selamat karna sudah menemukan kembali istri manusiamu itu..."
"Aku mencium bau darah yang lebih lebih manis dari sebelumnya"
"Jangan berpikir untuk melukainya victoria,atau kau akan tau sendiri akibatnya"
"Waktu itu aku masih berbelas kasih membiarkan mu hidup karna bagaimanapun juga kau adalah adik ku.Namun berbeda dengan sekarang aku tidak akan berbelas kasih lagi,kau sentuh ujung rambutnya maka aku tidak akan segan memenggal kepala mu.Ingat itu!"
Ternyata gadis berjubah hitam itu rupanya adalah adiknya toh.Tapi kenapa dia mau membunuh adiknya sendiri?durhaka sekali dia jadi kakak.
Cihcih inilah salah satu sifat yang tidak patut di contoh teman-teman.
Auranya saat mengatakan itu tadi mengerikan sekali,dia terlihat seperti seorang pembunuh.Pembunuh tampan tentunya.
Apa-apaan ini di saat seperti ini aku malah mengagumi ketampanannya sungguh tidak berperikeakhlakan sekali diriku ini.
"Aku tidak selemah dulu alex,lagipula dengan kadar kekuatan mu yang sekarang apa mungkin untuk mengalahkan ku?"gadis itu tertawa sinis.
Kena karma tau rasa lu.
"Sebaiknya kau ikuti saja kemauan si tua bangka itu maka kejadian seribu tahun lalu tidak akan terulang kembali"
Setelah mengatakan itu gadis berjubah hitam itu langsung menghilang.Rahang alex mengeras mendengar perkataan gadis itu tadi.
"S-siapa dia?"tanya lexia sedikit gugup.
"Dia adalah adikku.Victoria"
Ya gadis berjubah hitam itu adalah victoria adik dari alex sang pangeran kegelapan.
Dia telah kembali.
Sang putri kehancuran.
***
Holaa....
Gimana part ini?
Tinggalkan jejakmu kawan.
jangan lupa vote dan komennya yaa💙
Okey see you on next part!
Byebye💙
KAMU SEDANG MEMBACA
Bride of the prince Darkness
FantasyKalian percaya reinkarnasi? Bukankah hal seperti itu hanya terjadi di sebuah kisah-kisah yang ada di novel dan legenda saja? Aku meyakinkan diri bahwa itu hanyalah mitos belaka namun entah dari mana seorang laki-laki dengan wajah yang tampan datang...