09

36 11 0
                                    













































Teriknya matahari membuat Viola merasa pusing sekarang, pandangannya mulai berkunang-kunang membuat ia memegang kepalanya dan mengedipkan mata nya berkali-kali. Karin yang disampingnya melihat wajah Viola sudah pucat, ia khawatir sebenarnya dari tadi Karin sudah menyuruh Viola ke UKS tapi dia menolak dan mengatakannya bahwa ia masih kuat sampai upacara ini selesai, tapi sekarang Karin sudah tidak tahan melihat Viola yang seperti itu ia pun dengan wajah panik melihat kearah belakang siapa tau ada petugas yang melihat nya, dan akhirnya ia berkontak mata dengan seorang Kaka kelas yang bernama Rendy, ia mengisyaratkan tangannya untuk menyuruh orang itu datang padanya, lalu dengan wajah serius Ka Rendy langsung menghampirinya, "ada apa?" tanyanya

"Ini Ka teman saya sakit tolong bantu dia ke UKS ya" Ka Rendy mengangguk dan ia langsung membawa Vio ke UKS.

Diperjalanan penglihatan Vio mulai kabur dan akhirnya dia jatuh pingsan dipelukan Ka Rendy, karena pingsan dia harus menggendong Viola ke UKS.

                                      ****

Karin, Erza dan Dery sedang berada di UKS karena upacara baru saja selesai, ia melihat Viola sedang berbaring namun mata nya terbuka, kedatangan ketiga temannya membuat Viola tersenyum.

"Vi, lo aneh udah 4 kali ini kenapa sering pingsan pas upacara?" tanya Erza

"Iya padahal sebelumnya kan lo kuat sampe selesai" balas Karin

Sedangkan Dery hanya menonton obrolan mereka, karena ia pun ngga tau mesti bilang apa, sementara Viola malah tersenyum, "gue gapapa ko kalian gausah khawatir, mungkin karena terlalu panas cuacanya"

Karin berdecak kesal, " tapi pas waktu itu juga ga sepanas sekarang lo tetep aja pingsan, gue jadi takut lo itu punya pen.."

Belum selesai Karin bicara tiba-tiba si Erza langsung potong aja.

"Hehh jangan bilang gitu, Rin kita gaboleh asal nebak aja"

"Ya kan gue takut lah Za, lo juga pasti merasakan kalo Viola ini sering kecapean"

"Ya wajar dong cape Vio kan manusia"

"Ya lo pikir dia apa hah? Lo tuh bisa gak sih ga usah ngajak ribut sama gue hah? Lagi serius juga"

"Lo yang mulai nya"

"Enak aja yang ada juga lo tuh, siapa tadi yang motong gue bicara coba?"

"Gue ngga tuh kalo di potong mungkin mulut lo udah gaada sekarang"

"Banyak alasan lo itu gamau ngalah sedikit aja sama cewe, laki apaan yang kaya gitu"

"Ya lo juga cewe apaan yang hobinya marah-marah sama gue"

"Gue marah karena sikap lo yang nyebelin"

"Gue tau ko itu kan yang buat lo kangen sama gue?" wajah Erza mendekat dan melihat kedua manik coklat tua itu, Karin langsung terdiam melihat sorot matanya hingga membuat jantungnya berdegup lebih cepat, lalu ia langsung mendorong tubuh Erza dengan raut wajah yang sedikit canggung.

"Ihhh, yang ada gue bersyukur kalo lo pindah ke palnet merkurius" Erza yang mendengar itu langsung tersenyum miring.

Viola dan Dery menggelengkan kepala melihat dua temannya yang adu mulut, hingga Viola yang tak tahan karena mereka berisik itu menganggu yang lain yang ada di UKS juga berusaha menghentikan mereka, meski agak lama tapi akhirnya mereka berdua diam.

Setelah agak lama terdiam Viola akhirnya membuka suara, "yu balik ke kelas aja, gue udah gapapa ko"

"Gapapa gimana? Orang keliatan masih lemes juga"

Love My BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang