Viola mengerjapkan matanya ia masih setia dalam gulungan selimutnya, rasa badannya pagi ini begitu lemas sehingga ia enggan untuk bangun dari tempat tidurnya. Padahal sekarang sudah jam setengah enam ia harus bersiap untuk pergi ke sekolah, tapi badannya seolah menolak untuk bangun. Sedangkan Mamah nya diluar sana sedang memasak sarapan di dapur karena Viola mencium wangi nasi goreng seafood kesukaannya, Mamah nya sebenarnya jarang sekali masak sarapan kecuali kalo ia sedang tidak terlalu sibuk. Ketukan pintu dari luar menandakan itu adalah Mamah nya, "Viola bangun sayang ini udah pagi" Mamah nya masuk dan membukakan gorden kamar Viola.
"Vio, kamu jangan jadi males gini dong Mamah ngga suka ayo bangun"
"Mah, badan Vio lemes banget" Mamah nya pun mencoba memegang dahi nya Viola dan ternyata terasa panas.
"Yaampun Vio kamu demam sayang? Kamu sarapan dulu ya Mamah suapin, ntar Mamah telpon buat izin kamu sakit, Mamah ambil sarapannya dulu ya sayang" saat Mamah nya hendak pergi tangan nya Viola memegang tangan Mamah nya membuatnya kembali duduk.
"Ada apa Vio?"
"Sarapannya sama apa Mah?"
"Nasi goreng seafood favorit kamu"
"Tapi mah boleh nggak aku sarapan nya roti tawar sama selai cokelat aja?"
"Loh kenapa? Padahal biasanya kamu seneng bahkan bisa nambah kenapa sekarang nggak mau?"
"Nggak papa ko Mah, aku cuma lagi nggak kepengen aja"
"Tapi kamu kan harus makan nasi Vio"
"Tapi Mah"
"Udah kamu nurut sama Mamah, Mamah udah buatin nasi goreng nya kamu nggak ngehargain banget si"
"Nggak gitu Mah, yaudah deh iya sama nasi goreng aja"
"Nah anak pinter, ntar ya Mamah ambilin"
Setelah kepergian Tiffany, Viola menghela nafas pasrah, "Mamah kan nggak tau soal penyakit aku makanya Mamah maksa aku, pasti kondisi aku akan memburuk saat udah makan nanti, tapi aku nggak mau Mamah tau soal penyakit ku ini"
Tiffany kembali ke kamarnya Viola dengan membawa satu piring nasi goreng dan teh hangat, "Mamah suapin kamu ya Vi" Viola hanya mengangguk dan tersenyum kecil. Baru saja Tiffany akan menyuapkan nasi nya tiba-tiba ada suara seseorang di luar yang memanggil nama Viola, "Vio Mamah ke depan dulu ya kedengarannya ada yang manggil nama kamu"
"Iya Mah"
Vian baru hendak pergi tapi suara Tiffany membuatnya kembali menengok dan ketempat semula ia berdiri ia menyalami Tiffany dan tersenyum.
"Kamu siapa? Temenya Viola?"
"Iya Tante maaf Viola nya ada?"
"Viola ada tapi dia nggak bisa sekolah soalnya sakit"
"Sakit? Sakit apa Tan?"
"Cuma demam aja ko, udah kamu berangkat sekolah ya nanti takut telat, kalo mau jenguk nanti aja kalo pas pulang sekolah"
"Ohh iya Tan, yaudah saya pamit Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam"
Tiffany kembali masuk ke kamar nya Viola dan menyuapi nya. Setelah beberapa suapan Viola menolak untuk melanjutkan makanannya, sehingga ia langsung meminum obat yang sudah disediakan oleh Mamahnya. Setelah beberapa menit terdengar lagi suara seseorang dan kali ini Tiffany tau siapa yang datang. Dan mereka adalah Erza dan Karina. Mereka mengetuk pintu dan memanggil nama Viola, membuat Tiffany kembali turun kebawah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love My Brother
FanfictionRasa yang perlahan hadir diantara kita membuat kita bersama, tapi sebuah kenyataan yang tak terduga terjadi diantara kita membuat semuanya hancur.