14

18 6 0
                                    



Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Malam ini sudah pukul 23.30 tapi Erza dan Deri baru saja pulang dari warnet, ya seperti biasa mereka sudah main game sejak habis Isya tadi. Erza harus mengantar Deri pulang karena ia tak membawa motornya.

"Lain kali lo bawa motor ya, Der"

"Yaampun lo pelit banget jadi temen, rumah gue kan ga jauh-jauh banget paling nyampe 30 menit tan."

"Bukan gitu ntar kalo gue keburu ngantuk terus kecelakaan gimana? Mau tanggung jawab?"

"Ya Allah, ya lo nyetir mobil nya berhenti aja kalo ngantuk, tinggal tidur di mobil kan so easy Za, hidup itu mudah jangan dibikin ribet."

"Enak banget lo ngomong, ntar kalo gue ketauan sama bokap and nyokap gue bisa abis tau ga?"

"Wahhh... Za hmmm"

"Apasi?"

"Wahhh.... Takut dong lo bisa dimakan sama mereka? Emang lo mahluk dari spesies apa?"

"Spesies mamalia, dah lah ngomong sama lo itu ga penting Der"

"Hmmm, gue juga cape lo tuh aneh"

"Enak aja lo tuh yang prik"

Keduanya tiba-tiba diam dan sama-sama melihat ke jalanan yang sudah sepi, tapi Deri melihat seseorang laki-laki yang terduduk sambil menggenggam botol berisi minuman haram itu di pinggir jalan, tidak tahu kenapa ia ingin sekali turun dari mobil, ia pun meminta Erza berhenti.

"Za, stop gue mau keluar sebentar"

"Ngapain?"

"Gue mohon stop, itu tadi aku liat orang mabok dipinggir jalan, Za"

"Terus lo mau ngapain? Biarin aja kan dia bukan keluarga lo Der, ngapain diperduliin?"

"Gue mau mastiin aja itu siapa, Za"

"Tapi..."

"Kalo lo gamau turun yaudah gue aja" Ia pun langsung keluar dari mobil, dan berjalan penuh hati-hati mendekati seseorang yang tengah mabok itu. Ia terbelakak setelah melihat seseorang itu rasanya hatinya kembali hancur, untuk kedua kalinya ia melihat Vian seperti ini, entah apa yang terjadi padanya sampai Vian berani meminum barang haram itu, Vian sama sekali tidak menceritakan apa pun saat Deri memarahi nya dulu karena ia hanya diam dan langsung pergi sekolah.

Deri melihat kaka nya itu sudah terkapar tidur di jalan, ia menangis melihat kaka nya seperti ini.

"KENAPA SIH HAH, SEBENERNYA LO PUNYA MASALAH APA SELAMA INI, APA LO GAK PERCAYA SAMA GUE LAGI? SAMPAI-SAMPAI LO GA BISA CERITA SAMA GUE HAH?" Teriak Deri

"KENAPA LO JADI KAYA GINI? Gue kecewa sama lo"

Erza yang dari tadi hanya melihat dari jauh pun terkejut dan ketika Deri sudah berhenti teriak, ia pun langsung mendekat dan memeluk temannya itu, ia berusaha memenangkannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 09, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love My BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang