Vian dan Viola masih dalam perjalanan pulang, karena yang bawa motor nya mengendarai dengan pelan, kayaknya sih sengaja biar gak cepet nyampe ke rumah nya.
"Eumm, Vi mau makan dulu ga?" tanya nya sambil berhenti di pinggir jalan.
Viola nampak berfikir lalu ia mengangguk tandanya ia setuju.
"Tapi kamu mau makan apa?"
"Terserah Kaka deh aku ikut aja hehe"
"Ahhh... Kenapa sih kebanyakan cewe kalo ditanya pasti terserah, kan aku jadi bingung mau kemana?"
Viola terkekeh melihat nada kesal Ka Vian yang terlihat lucu bukan menyeramkan, "ya nanti kalo aku mau kesini takutnya Ka Vian ga mau kesana karena ga suka"
"Ya kalo kamu yang pilih aku pasti suka aja sih, karena aku suka makanan jenis apapun"
"Ohh yaa?? Yaudah deh aku mau makan seafood yang diseberang Indomaret yang deket pom bensin sana Ka Vian tau kan?"
"Oke deh yukk kita kesana" ujar Vian yang di balas anggukan oleh Viola, ia pun menjalankan kembali motornya menuju ke kedai seafood yang Viola inginkan.
Kurang dari 5 menit mereka sudah tiba diparkiran kedai seafood itu, mereka turun dari motor, dan tiba-tiba Vian menggandeng tangan Viola, yang digandeng malah terkejut tapi berusaha buat berekspresi biasa aja, "yukk Vi masuk" Viola mengangguk dan tersenyum.
Mereka pun duduk di bangku yang paling dekat dengan jendela pintu keluar, karena sekalian liat yang jalan-jalan katanya.
"Ka Vian mau pesen apa?"
"Eumm apa yaa?"
"Ka Vian suka seafood kan?"
"Sebenernya ga suka sih, aku suka nya yang mateng Vi, aku kira disini ada seafood yang mateng juga ehh taunya mentah"
"Apa kita pindah aja Ka? Aku jadi gaenak masa Ka Vian cuma nonton aku makan"
"Gapapa disini aja udah terlanjur disini"
"Tapi, Ka aku gabakalan makan apapun kalo Ka Vian ga makan"
"Ko gitu"
"Ya terus masa cuma aku yang makan?"
"Yaudah sekarang kamu mau kemana? Masa udah masuk kesini gajadi?"
"Gapapa Ka yang penting kita belum pesen menu nya"
"Yaudah deh yukkk kita makan seblak aja aku yakin kamu pasti ketagihan"
"Woahhh aku suka banget sama seblak ayokk lah Ka"
"Oke"
Dengan perasaan gak enak mereka pergi lagi keluar kedai itu, untuk berangkat ke tempat tujuan yang Vian inginkan.
"Ternyata cowo tuh gabisa dipegang ya omongannya?" ucap Viola sambil memasangkan helm nya sendiri, membuat Vian terdiam dari aktivitas memakai helm nya lalu menoleh ke arah Viola heran, "ehh maksudnya apaa nih?"
Sedikit terkekeh Viola menjawab, "ya tadi bilang nya kalo aku yang pilih Ka Vian bakal suka, tapi buktinya gasuka"
"Yaelah cuma soal itu doang di permasalahin"
"Ciee ngambek yaa, hahaa" tawa kecil Viola membuat Vian terus memandangnya dalam diam ia menikmati keindahan tawa nya yang terlihat manis, Viola yang sadar Vian memandangnya diam dari tadi akhir nya mencubit hidung nya membuat sang empunya mengaduh kesakitan, "Vio sakitt tauu, hidung aku pesek tapi gausah ditarik juga dong Vi"
KAMU SEDANG MEMBACA
Love My Brother
FanfictionRasa yang perlahan hadir diantara kita membuat kita bersama, tapi sebuah kenyataan yang tak terduga terjadi diantara kita membuat semuanya hancur.