Chapter 04: Sahur Couple

2.3K 295 134
                                    

Sasuke terbangun dari tidurnya karena suara alarm ponselnya. Tanpa membuka matanya pria bermarga murni Uchiha itu meraba sisi kasur sampai ia mendapati benda pipih yang ia cari. Ia mematikan alarm ponselnya kemudian membuka matanya. Mendapati rambut merah muda indah milik istrinya.

Sakura tertidur dengan kepala di atas dada bidang telanjang milik Sasuke. Sasuke nampak tersenyum, menarik selimut yang sedikit turun untuk menutupi tubuh Sakura sampai ke bahu, tanpa sadar aksinya membangunkan Sakura.

"Kakak," panggil Sakura sambil mengucek matanya sementara Sasuke merapikan helaian rambut merah muda istrinya yang nampak kacau.

"Sahur ya?" tanya Sakura menatap Sasuke dari bawah hingga Sasuke mengangguk pelan.

Sakura memindahkan kepalanya dari dada bidang Sasuke ke atas bantal, matanya nampak menatap langit-langit kamar. Ditariknya selimut untuk menutupi tubuh telanjangnya sampai ke bahu.

"Sakit?" tanya Sasuke sambil mengusap pelan pipi Sakura, membuat perempuan itu kini menatapnya lalu menggeleng pelan.

"Enak?" Pertanyaan itu sontak membuat Sakura merona padam. Ditariknya selimut sampai menutupi wajahnya.

"Ayo sekali lagi," ucap Sasuke sambil menarik turunkan alisnya.

"M-mesum," ucap Sakura malu-malu membuat Sasuke tertawa.

"Mikir apa?" tanya Sasuke mengetuk pelan hidung Sakura dengan gemasnya.

"Kakak mengajak sekali lagi tidurnya, kenapa jadi mesum hm?" tanya Sasuke dengan suara lembut yang membuat siapa saja yang mendengarnya merasa nyaman.

"Pengalihan isu," ucap Sakura membuat Sasuke lagi-lagi tertawa.

"Kakak mandi sana. Adek mau masak untuk sahur," ucap Sakura seolah mengusir Sasuke.

"Kakak tidak punya baju sayang, semalamkan dirobek Adek," ucap Sasuke membuat Sakura menatapnya. Benarkah ia merobek baju Sasuke? Kenapa ia tak ingat?

"Semalam siapa yang rawrrr?!" ucap Sasuke dengan gerakan tangan seolah ingin menerkam.

"Fitnah," ucap Sakura mencubit pelan Sasuke yang malah tertawa.

"Maaf," cicit pelan Sasuke sambil mengecup pelan pipi Sakura yang kemudian mengangguk.

"Aku mandi," pamit Sasuke mengambil pakaiannya di lantai kemudian mengenakannya. Ia pergi ke kamar mandi untuk mandi.

Usai mandi selama kurang lebih lima belas menit Sasuke turun ke lantai bawah, melihat sang istri tengah memasak di dapur. Tanpa pikir panjang ia langsung memeluk tubuh ramping istrinya dari belakang, membuat istrinya kaget bukan kepalang.

"Kakak?!" tegur Sakura kesal, hampir saja ia menumpahkan garam terlalu banyak.

"Kalau supnya masin jangan marah ya," ucap Sakura sementara Sasuke meletakkan kepalanya di bahu Sakura.

"Tinggal lihat Adek saja sudah manis, mudahkan?" ucap Sasuke membuat Sakura tersenyum malu-malu.

"Jangan mengganggu, duduk saja," ucap Sakura membuat Sasuke menurut. Ia duduk di meja makan, memperhatikan Sakura memasak.

Masakan Sakura pun selesai, ia kemudian meletakkannya di atas meja makan. Ditatanya rapih-rapih di atas meja sementara Sasuke sibuk memperhatikannya. Rasanya begitu beruntung ia memiliki istri secantik dan sepandai Sakura, membuat semua pria iri padanya atau hampir gila seperti Naruto dan kawan-kawan.

Sakura kemudian mendudukkan dirinya di depan Sasuke. Sakura kemudian mengambil nasi dan beberapa lauk untuk Sasuke membuat pria itu mengucapkan kata terimakasih.

"Mau puasa," ucap Sakura membuat Sasuke menatapnya. Istrinya itu sudah merengekkan hal itu sejak kemarin tanpa henti.

"Oke oke, kita ke dokter kandungan dulu. Kalau dokternya memperbolehkan, Adek boleh puasa tapi kalau dokternya tidak memperbolehkan Adek jangan dulu puasa," ucap Sasuke pada akhirnya membuat Sakura tersenyum.

Konoha Ramadhan II Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang