Chapter 03: Strange Thoughts

2K 289 97
                                    

Libur awal puasa membuat Naruto dan kawan-kawan berkumpul di pos ronda. Ya begitulah nasib mereka kini. Usai lulus sekolah tak ada lagi tempat berkumpul selain pos ronda, definisi bujangan yang sesungguhnya. Penunggu pos ronda.

Di pos ronda itu pun nampak sosok Naruto, Shikamaru, Neji, Kiba dan Chouji seperti biasanya. Neji dan Kiba sedang bermain catur dengan Chouji sebagai juri sementara Shikamaru memilih tidur tanpa lupa memakai sarung andalannya. Dan Naruto nampak sibuk berpikir entah apa yang bisa ia pikirkan dengan otaknya.

"Assalamu'alaikum?!" ucap Lee yang baru tiba. Duduk di samping Naruto yang segera meliriknya sampai tak lama kemudian ia mendapati jawaban salamnya.

"Kau kenapa Naruto?" tanya Lee penasaran karena jarang-jarang ia melihat Naruto terdiam, biasanya ia sibuk memamerkan hal-hal baru pada motornya, Kyubi.

"Naruto sedang galau, subuh kemarin bertemu Sakura," sahut Chouji membuat Lee memekik.

"Sungguh? Sakura kembali? Astaga?!" ucap Lee kaget sekaligus senang. Sungguh ia menanti datangnya hari bertemu Sakura kembali.

"Patahkan hatimu Lee, kemarin Sakura bersama Sasuke," ucap Neji cuek.

"Ck, Ketua Perayaman itu benar-benar tidak jera juga mendekati calon istriku!" ucap Lee berani, tentu saja berani karena tidak ada Sasuke di sana.

"Eh mereka kembali bersamaan?" tanya Lee ketika ia baru menyadari fakta itu hingga Neji mengangguk.

"Bahkan Sasuke berada di rumah Sakura," tambah Chouji membuat Lee berteriak kaget.

"Bagaimana mungkin?" ucap Lee tak percaya mendengarnya.

"Ck, kalian ini bukankah sudah jelas? Sasuke dan Sakura itu su-" "Aku mengerti," ucap Naruto memotong ucapan Shikamaru yang terbangun karena pembicaraan mereka yang begitu berisik.

"Apa yang kau mengerti?" tanya Chouji dengan alis yang terangkat.

"Selama ini Sakura selalu memanggil Sasuke Kakak padahal kita semua satu angkatan, benar. Aku mengerti sekarang," ucap Naruto yakin membuat semua orang menatapnya aneh kecuali Kiba yang sibuk berpikir, ia belum tahu kemana caturnya akan bergerak.

"Apa? Apa?" tanya Lee yang sangat ingin Naruto segera mengatakannya.

"Tentu saja mereka su-" "Kakak Adik!" ucap Naruto lagi-lagi memotong ucapan Shikamaru. Padahal Shikamaru hendak mengatakan bahwa Sasuke dan Sakura itu sudah menikah.

Shikamaru nampak terdiam bersama Neji. Tak habis pikir lagi dengan pemikiran Naruto, darimana ia bisa mendapatkan halusinasi tak masuk akal itu? Bukankah terlihat jelas Sasuke dan Sakura sudah saling mencintai sejak sekolah menengah atas. Dan lagi interaksi manis mereka subuh kemarin sudah cukup menjelaskan bahwa mereka sudah menikah.

"Benar juga?!" ucap Kiba dan Lee secara bersamaan. Jelasnya Kiba dan Lee semangat mendengar hal itu sebab mereka juga masih berusaha memperjuangkan Sakura.

"Bukankah itu menjelaskan kenapa mereka berkontak fisik?" ucap Naruto membuat Shikamaru memijat keningnya. Naruto gila, pikirnya.

"Sasuke pasti tidak memberi tahu bahwa Sakura adiknya, ia ingin mencari pria yang pantas untuk Sakura," ucap Naruto membuat Lee dan Kiba menyetujuinya.

"Bukankah pemikiran kalian terlalu berhalusinasi?" ucap Neji dengan senyum anehnya.

"Lalu, bagaimana kalian menjelaskan tentang orang tua mereka yang berbeda?" tanya Shikamaru sambil melipat tangannya di depan dada.

"Mungkin saja Paman Fugaku berselingkuh dengan Bibi Mebuki. Jadi begini kisahnya pada saat itu Bibi Mikoto tengah mengandung Sasuke lalu Paman Fugaku berselingkuh dengan Bibi Mebuki. Bibi Mebuki pun mengandung Sakura lalu demi menutupi kehamilannya Bibi Mebuki menikah dengan Paman Kizashi. Kisah mereka tertutup rapat tapi Sasuke mengetahui hal itu ketika ia ulang tahun ke lima belas. Dan mulai dari saat itu ia menjaga Sakura, adiknya," ucap Kiba menceritakan kisah imajinasinya.

"Kenapa jadi skandal?" ucap Neji dengan wajah datarnya.

"Tapi benar?! Itu mungkin saja terjadi," ucap Lee menyetujui.

"Kalian itu gila, ini bulan puasa jangan membicarakan yang tidak-tidak," ucap Shikamaru semakin pusing.

"Atau mungkin juga Sasuke dan Sakura itu sepupu jauh," ucap Naruto menyuarakan pemikirannya yang lebih masuk akal walaupun tetap berbeda dari faktanya.

"Hmm... semua kemungkinan bisa terjadi," ucap Lee sambil mengusap dagunya seolah memainkan janggut pada ia tak punya sama sekali.

"Mereka itu suam-" "Sudah diputuskan?!" ucap Naruto ketiga kalinya memotong ucapan Shikamaru yang hendak menjelaskan hubungan Sasuke dan Sakura.

"Apa? Apa yang kau putuskan?" tanya Neji dengan nada jengkelnya, jengkel dengan pemikiran aneh dan bodoh Naruto. Memang pria itu tak pernah berubah, bodoh sepanjang masa, pikir Neji.

"Aku akan baik pada Sasuke agar ia merestuiku?!" ucap Naruto bersemangat.

"Aku juga?! Aku tidak akan kalah?! Akan kukobarkan semangat masa muda untuk memperjuangkan halalnya Sakura?!" ucap Lee tak kalah semangat.

"Jangan lupakan aku, aku tetap saingan kalian. Akan kuperjuangkan selalu Kibasaku, harga mati?!" ucap Kiba membuat Chouji menepuk jidatnya sendiri. Kenapa ia punya teman yang gila seperti tiga orang itu.

"Aku akan menemui Sasuke?!" ucap Naruto segera pergi.

"Hei hei?! Tunggu aku," ucap Lee buru-buru mengikuti Naruto.

"Aku juga?!" ucap Kiba ikut pergi, meninggalkan permainan caturnya bersama Neji.

"Hei," ucap Neji ketika Kiba meninggalkannya.

"Astaga, mereka benar-benar sudah tidak waras," ucap Neji pusing sendiri.

"Aku akan menyusul mereka," ucap Chouji berdiri hendak pergi namun Shikamaru menahannya dengan sebuah pertanyaan.

"Eh, sejak kapan kau juga suka Sakura?" ucap Shikamaru kaget membuat Chouji memutar bola matanya.

"Kau ini, aku suka Sakura tapi bukan sebagai itu. Aku harus menyusul mereka untuk mempertahankan coupleku. Sebagai pendiri Sasusaku fansclub yang selalu mendukung masa pendekatan mereka, aku tidak akan membiarkan hama-hama itu mengganggu coupleku," jelas Chouji buru-buru pergi.

"Mereka gila ya? Mengurusi urusan percintaan orang?" ucap Shikamaru tak percaya.

"Orang-orang tidak waras, kudengar kemarin Naruto sampai membawa Ustadz Asuma ke rumah Sakura. Dia melaporkan bahwa Sasuke melakukan pelecehan pada Sakura," ucap Neji membuat Shikamaru tertawa aneh.

"Gila, bukankah sudah jelas? Anak sekolah dasar pun bisa melihatnya bahwa mereka sudah menikah," ucap Shikamaru yang masih tidak percaya jika Naruto, Kiba dan Lee tidak bisa memahami hal itu. Apa karena terlalu menyukai Sakura sampai mereka harus punya pemikiran tidak masuk akal seperti itu.

"Semoga saja lebaran nanti mereka sudah sembuh," ucap Neji membuat Shikamaru mengaamiinkannya dalam hati.

"Sudah daripada memusingkan mereka lebih baik kau gantikan Kiba," ucap Neji yang masih ingin bermain catur tapi lawannya malah pergi, memperjuangkan Sakura yang tidak peduli dan tidak ingin diperjuangkan olehnya.

"Aku malas berpikir, tidur saja," ucap Shikamaru kembali tidur membuat Neji mendelik. Nasibnya kasihan sekali, punya 3 teman stress, 1 teman yang sibuk mengurusi urusan percintaan orang lain dan yang 1 lagi sibuk tidur, larut dalam dunianya.

"Memang hanya Sasuke teman yang baik," ucap Neji membereskan peralatan bermain caturnya.

Konoha Ramadhan II Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang