Sasuke nampak tengah berbaring di ruangan tengah, ia sibuk mendinginkan tubuhnya di depan kipas angin. Demi apa pun, ia benar-benar kepanasan padahal ini masih pagi. Semua ini salah Naruto.
Jadi begini kisah singkatnya, usai sadar dari pingsan disertai kejang-kejangnya Naruto menyeret Sasuke untuk ikut membangunkan warga Konoha tercinta. Ya meskipun Sasuke tidak membantu sama sekali karena suaranya terlalu berharga.
Alasan kenapa ia merasa begitu gerah adalah karena Naruto berteriak terlalu keras di depan rumah seorang warga yang memiliki anjing pitbull. Setelah mendapati gonggong yang menggelegar Naruto malah kabur membuat anjing pitbull itu mengejar mereka dan jadilah mereka lari-lari.
"Kak," panggil Sakura menghampiri Sasuke. Sasuke pun mendudukkan dirinya sementara Sakura mendudukkan dirinya di samping Sasuke.
"Haus?" tanya Sakura membuat Sasuke segera mengangguk.
"Kakak berkeringat," ucap Sasuke mengusap lehernya sendiri. Terdengar nada sedikit merengek dari suaranya.
"Yang kuat puasanya," ucap Sakura ikut mengusap leher Sasuke perlahan, berusaha mengelap keringat di leher Sasuke menggunakan tangannya hingga Sasuke menahan tangannya.
"Yang ini diusap," ucap Sasuke menggosokkan tangan Sakura pada pipi mulusnya. Sakura nampak malu lalu menarik tangannya membuat Sasuke tersenyum kecil, Sakura lucu sekali.
"Kakak tadi kenapa malah ikut mereka?" ucap Sakura bertanya membuat Sasuke mendengus.
"Ya mau bagaimana? Kakak baru saja ingin bersuara tapi Uzumaki itu sudah menarik tangan Kakak. Padahal Kakak baru saja mau menjelaskan bahwasanya wajar jika Kakak bersamamu di sini," ucap Sasuke dengan dengusannya.
"Menurut Adek bagaimana respon Naruto jika tahu Kakak ini suami Adek?" tanya Sasuke membuat Sakura memikirkannya. Baru melihat Sasuke menciumnya saja Naruto sudah kejang-kejang sampai pingsan. Benar-benar tidak terbayangkan.
"Tidak tahu," jawab Sakura dengan senyum manisnya.
"Emm... Kakak mau buka puasa apa?" tanya Sakura membuat Sasuke tersenyum mendengarnya.
"Istri rajin ya, tapi masih pagi sudah menanyakan mau makan apa," ucap Sasuke sambil mengetuk pelan hidung Sakura.
"Adek tidak tahu mau melakukan apa, mau puasa juga," ucap Sakura sambil memajukan bibirnya.
"Tahun depan ya puasa ramadhannya," ucap Sasuke namun tak berhasil membuat Sakura tersenyum senang.
"Dengarkan suaminya ya. Adek itu hamil muda, trimester pertama jadi puasanya ditunda dulu. Lagipula dalam Islam ibu hamil diizinkan untuk tidak berpuasa selama bulan Ramadan. Ketika ibu hamil tersebut sudah sehat nantinya, puasa tersebut bisa diganti. Islam itu tidak memberatkan, Islam pun memperbolehkan membayar fidyah untuk menebus puasa yang terlewat," jelas Sasuke berusaha membuat Sakura mengerti.
"Tapi banyak ibu hamil yang puasa trimester pertama," sanggah Sakura, kekeh pada keinginannya.
"Adek sekarangkan sedang dalam kondisi morning sickness, mual, lemas, pusing, kadang juga hormon di dalam tubuh berubah-ubah. Nanti kalau Adek puasa Adek bisa dehidrasi dan merasa lebih lelah dibanding biasanya. Di sisi lain, baby-nya masih membutuhkan asupan zat gizi yang cukup untuk tumbuh kembang yang maksimal, khususnya perkembangan organ di tahap pertama kehidupan, nanti yang ada malah baby-nya kurang gizi," jelas Sasuke membuat Sakura terdiam.
"Dengar ya istriku, apapun keputusanku tentang dirimu pasti aku sudah mempertimbangkan semuanya dengan baik karena aku mau yang terbaik untuk istriku. Mengerti?" jelas Sasuke diakhiri sebuah pertanyaan yang membuat Sakura pada akhirnya mengangguk.
Sasuke kemudian memeluk Sakura. Sasuke mengerti jika Sakura sangat ingin puasa bersamanya hanya saja seperti yang ia katakan tadi. Tidak baik bagi Sakura untuk berpuasa dalam kondisinya yang seperti sekarang. Ia memang bukan dokter tapi ia harus mendadak menjadi dokter dan melakukan riset untuk kebaikan istrinya.
Cup. Sakura mendongakkan kepalanya ketika ia merasa Sasuke mengecup keningnya.
"Kakak puasa," tegur Sakura.
"Lalu kenapa?" tanya Sasuke.
"Tidak boleh cium-cium begitu," jawab Sakura membuat Sasuke gemas sendiri. Diciumnya lagi kening Sakura.
"Tahu tidak kalau Nabi SAW mencium dan bercumbu dengan istrinya saat beliau sedang berpuasa?" tanya Sasuke membuat Sakura menatapnya dengan kerutan.
"Dalam riwayat hadis Bukhari dan Muslim dari Aisyah ra, dia berkata, 'Nabi SAW mencium dan bercumbu dengan istrinya saat beliau sedang berpuasa. Dan beliau adalah orang yang paling mampu mengendalikan syahwatnya di antara kalian’. Kemudian, Amir bin Salamah juga pernah bertanya kepada Rasulullah SAW. 'Apakah orang berpuasa boleh mencium. Maka Rasulullah SAW pun menjawab, ‘Tanyakanlah kepada dia (Ummu Salamah)’. Kemudian Ummu Salamah memberitahukannya bahwa Rasulullah SAW berbuat seperti itu (mencium saat berpuasa).' hadir riwayat muslim," jelas Sasuke cukup panjang.
"Adek baru tahu," ucap Sakura dengan wajah polosnya membuat Sasuke tersenyum.
"Itulah beruntungnya diri Adek punya suami serba tahu seperti Kakak. Apalagi jika perihal membahagiakan Adek, Kakak paling tahu," ucap Sasuke membuat Sakura tertawa.
"Tapi Kakak cium-cium nanti mau," ucap Sakura dengan rona merah di pipinya, mendengar hal itu Sasuke nampak melebarkan mulutnya.
"Mau apa hei?" tanya lembut Sasuke setengah menggoda.
"Tidak," jawab Sakura malu-malu.
"Istri sekarang begitu ya, mulai berani pikirannya kemana-mana," ucap Sasuke membuat Sakura semakin malu.
"Maksud Adek nanti Kakak haus mau minum," ucap Sakura membuat Sasuke tertawa terbahak-bahak.
"Yakin? Bukan mau yang itu?" tanya Sasuke sambil menarik turunkan alisnya.
"Kakak?!" ucap Sakura malu-malu.
"Awas saja, nanti setelah buka puasa. Kakak rawrrr!!" ucap Sasuke dengan gerakan tangan ingin menerkam.
"Rawrrrr," ucap Sasuke kembali nampak ingin menerkam kemudian malah menggelitik Sakura membuat perempuan itu tertawa terbahak-bahak.
Brakkk. Pintu rumah secara tiba-tiba di buka dengan paksa. Sasuke dan Sakura yang dalam posisi mesra sontak menoleh mendapati Naruto dan Asuma berdiri diambang pintu.
"Astaghfirullah Sasuke, Sakura?! Setelah kalian tidak berada dalam pengawasku lagi, begini kelakuan kalian?" ucap Asuma tak percaya karena selama Sasuke dan Sakura berada di bangku sekolah menengah atas ia sudah tahu bahwasannya keduanya mempunyai rasa satu sama lain. Namun keduanya juga saling menjaga kehormatan masing-masing.
Sementara Naruto yang melihat adengan itu pun nampak terdiam ditempatnya. Hatinya retak dan ia butuh waktu untuk mengembalikannya menjadi utuh hingga ia memutuskan untuk menunggu di luar.
"Maaf Pak Ustadz Asuma tapi ada kesalahpahaman di sini. Mari kita bicarakan baik-baik, silahkan duduk dulu," ucap Sakura membuat Asuma mendudukkan dirinya dan berusaha tenang.
Sasuke dan Sakura pun mulai menceritakan hubungan mereka yang membuat Asuma bangga dan kesal pada Naruto. Usai kurang lebih setengah jam berbicara akhirnya Asuma berpamitan pulang.
Ketika berada di depan rumah Sakura, Naruto pun segera berdiri di depannya. Asuma nampak begitu kesal, karena laporan bodoh Naruto ia malah melakukan aksi 'asal gerebek'.
"Selama 7 hari 7 malam menjauhlah dariku Naruto, aku sangat ingin berkata kasar padamu," ucap Asuma pergi meninggalkan Naruto.
"Eh Pak Ustadz, tunggu," ucap Naruto yang nampak bingung, buru-buru mengejar Asuma.
KAMU SEDANG MEMBACA
Konoha Ramadhan II
Fiksi PenggemarNaruto dan kawan-kawan akan menemani kita semua selama Ramadhan dengan kisah menarik dan lucu yang siap dibaca untuk menemani puasamu bagian kedua.