PROLOGUE

40 3 0
                                    

Philocalist
-Dia yang mampu menghargai keindahan dalam kesederhanaan.

°°°

Siena Mawardi.

Novel "Dont Cry, Princess!" adalah novel pertama dari Trilogy 'The harem Queen' ciptaan penulis terkenal, Marry edieson.

Sebenarnya itu tidak lebih dari novel romanse klise tentang perjuangan seorang Putra Mahkota sebuah Kekaisaran yang jatuh cinta pada gadis sederhana dari desa terpencil. Cinta keduanya tak mendapat restu Kaisar dikarenakan latar belakang sang gadis yang hanya rakyat biasa. Tentu saja! Kenapa juga Kaisar harus merestui hubungan putranya dengan rakyat biasa sedangkan banyak bangsawan dengan status dan asal-usul pasti yang mengantri untuk menjadikan putranya sebagai menantu.

Jadi dengan itu Kaisar menurunkan titah untuk mengasingkan sang gadis desa kewilayah perbatasan nan jauh. Sedikit kejam, tapi ini diharapkan bisa mengakhiri kisah cinta tanpa restu itu.

Tapi sepertinya ini tidak sesederhana yang diinginkan Kaisar. Dimalam ketika titah itu diturunkan, Putra Mahkota mendatangi sang Kaisar dengan bilah pedang yang terasah tajam. Dengan tangannya sendiri, ia menebas kepala Ayahnya malam itu. Ia membangkang dan melakukan kudeta untuk mengakhiri kekuasaan Ayahnya sendiri. Katakanlah cintanya pada si gadis desa menjadi pemicunya. Orang bilang, cinta itu buta dan tuli kan.

Lalu setelah mendapatkan tahta dan kuasa, Putra Mahkota yang kini telah menjadi Kaisar baru, melanggar titah mendiang Ayahnya. Dia menjemput gadis pujaan hatinya, membawanya ke istana dan menjadikannya sebagai Permaisuri.

Tapi bahkan setelah semua itu, kisah cinta keduanya tetap tak berjalan mulus. Banyak orang yang menetang keputusan Putra Mahkota dan menunjukan ketidaksukaan pada istrinya. Terutama para bangsawan kolot dan aristokrat mendiang Kaisar. Meski mereka tidak bisa melakukan apapun mengenai gelar ‘Kaisar’ yang didapat Putra Mahkota dengan darah Ayahnya ditangannya, para bangsawan itu tetap menujukkan gejolak dipermukaan.

Semua orang menindas dan mengintimindasi keberadaan Istri Kaisar baru itu. Mereka mengolok-oloknya dan mengatakan jika dirinya adalah penyebab mendiang Kaisar meninggal. Beberapa orang bahkan dengan terang-terangan mengancamnya untuk enyah dan meninggalkan Kekaisaran.

Dan setelah itu semua, si gadis desa hanya bisa diam. Apa yang bisa dilakukan oleh gadis biasa yang tiba-tiba menjadi istri Kaisar. Ia tak punya keberanian untuk sekedar mengatakan "Tidak" pada orang-orang itu. Bahkan untuk membela diri rasanya terlalu berlebihan baginya. Dibalik setiap senyumnya, ada jeritan tangis dalam jiwanya. Meraung-raung begitu pilu dan menyakitkan.

Suatu hari karena tidak tahan dengan perlakuan orang-orang istana, dia memilih untuk meninggalkan istana diam-diam. Ia memilih meninggalkan suaminya, orang yang paling ia cintai, setelah makin banyaknya pihak yang menentang keberadaannya dan mulai memojokan kekuasaan suaminya. Pilihan yang sulit, tentu saja. Tapi hanya itu jalan yang terpikir olehnya untuk mengakhiri sumber masalah suaminya.

Sang Putri Mahkota lantas pergi, sangat jauh. Ia meninggalkan Kekaisaran tempat ia dilahirkan dan menuju jauh ke utara. Lalu setelah banyak waktu ia habiskan dalam pelarian, ia bertemu seorang Duke dari Kekaisaran lain diutara. Duke itu terpikat dengan kesederhanaan dan sikap lemah lembut gadis itu. Dan kisah keduanya berlanjut pada series kedua novel, "The Duke wants to marry me."

Aku membaca kelanjutan ceritanya lewat website. Jujur, aku tak berminat membaca kelanjutan cerita itu lewat novelnya. Tak akan kusia-siakan uangku untuk membeli novel yang membuatku ingin menjambak rambut famale lead sampai ia kehilangan seluruh helai rambutnya dan menjadi botak seperti kembarannya Upin, si Ipin.

PHILOCALISTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang