izin

1.3K 176 5
                                    

"kak renjunnn..."ara menggoyangkan lengan renjun yang masih asik menonton kartun.apa lagi kalau bukan moonim.

"Diem nggak lu"

"Cih,gue jual juga ni tv"geram ara mengambil remot yang ada di tangan renjun.

"Jual aja,gue masih mampu beli"

"Orang kaya mah bebas"

"Lo juga anak orang kaya. lebih pada gue"

"Ahh,itumah harta dan usaha ayah bunda ara"kata ara salting sendiri.seketika ringkasan cerita bagaimana ayah dan bundanya bisa sukses terekam dikepalanya.

"Gue bingung deh, seumuran lo banyak gue liat yang hura hura kesana kemari.kok lo beda?"

"Gue tau susahnya nyari duit.kalau nggak penting ya nggak dibeli,kalau nggak tertarik nggak kesana.setidaknya,anak gue besok ngerasain jadi rafatar"kekeh ara di akhir.renjun yang mendengarkan ocehan ara tersenyum simpul lalu mengusak rambut ara.

"Kak jun...."panggil ara semakin manja.

"Dih ada maunya kan lo?"tebak renjun dihadiahi anggukan oleh ara.

"Apaan?"tanya renjun cuek.matanya kembali mengarah ke televisi yang berisi kudanil gendut itu.

"Ara mau minta izin nih"

"Apa?"

"Kok cuek?"

"Kok ngambek"

"Dahlah, nggak niat gue ngomong sama lo"ara hendak beranjak tapi kerah belakang bajunya ditarik oleh renjun.suami tak pantas ditiru!.

"Lo udah besar, nggak cocok ngambek lagi"renjun menarik kerah baju ara pelan mendudukkannya seperti anjing yang dimasukkan kekandang dam diikat di tiang.sama hal nya dengan ara,setelah di dudukkan,tangan renjun mengunci pergerakan ara dengan cara melilitkan lengannya di leher ara.tidak kuat,tapi ara sedikit risih.

"Minta izin apa sih?,jarang jarang lo gini"tanya renjun heran dengan posisi ara memunggungi renjun.

"Lepasin dulu ini.nggak bisa napas gue"alibi ara.

"Lebay lu"renjun pun mengangguk dan menjauhkan lengannya dari leher ara.

"Gini kak,jum'at sampe Minggu depan sekolah adain camping,ara boleh ikut nggak"tanya ara sedikit memajukan wajahnya.

"Terserah aja"

"Paling malas kalau jawabannya gini."

"Lah kan itu urusan lu,kok perlu izin gue"

"Kata bunda harus patuh dan dengarin kata suami.kalau kakak nggak bolehin aku nggak ikut.tapi,kalau kakak bolehin aku senang"pria  pergi ke kamar tanpa menjawab pertanyaan ara.

Ara mengendus pelan lalu menyusul renjun ke kamar.ara melihat renjun sedang memainkan ponselnya sambil berbaring tak menghiraukan ara yang dari tadi menatapnya.

Ara mendekat lalu mengambil bantal yang sedang di pakai renjun.perempuan itu menarik dengan cepat,hal itu membuat renjun kaget lalu menatap kesal ara.

"Ngapa liat liat.ntar suka"kata ara sinis.perempuan itu berjalan ke sisi lain dari tempat tidur itu untuk mengambil guling dan selimut.

"Mau kemana lo?"tanya renjun heran.tidak heran sih,kata bunda ara kalau ngambek sering izin kabur dari rumah.

"Mau tidur di luar"

"Luar kamar atau apart? Gue harap sih luar apart"

"Nggak punya hati"renjun memutar bola matanya kesal.gadis ini kembali mendrama.

The Perfect Husband | Huang RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang