prank

1.4K 163 1
                                    

"KELUAR" bentak renjun saat melihat guanlin menggenggam tangan ara.

Irene mendengar teriakkan itu keluar dengan wajah masamnya lalu melirik tiga insan tersebut.

"Apa apaan pake teriak teriak"

Guanlin segera berjalan ke arah irene"Bun liat cowok tuh,masak dia marah marah sama guan"adu laki laki itu.

"Renjun kenapa?"

"Dia berani megang megang ara."mimik wajah renjun berubah.baru pertama kalinya ia diintrogasi oleh irene,hal itu membuat jantungnya berdetak cepat.

Irene tersenyum, perempuan itu berjalan kearah renjun lalu memegang kedua tanya laki laki mungil itu"Dia sepupu ara"alis renjun mengkerut,wajahnya merah padam,matanya tak berani menatap wanita didepannya.

Ia melirik ke arah guanlin,laki laki itu tertawa hingga memukul lantai.

Ara pun terkikik seketika melihat ekspresi wajah renjun sekarang

"Jadi renjun jangan salah paham ya?"pandangannya kembali pada wanita didepannya,laki laki itu salah tingkah ditatap dengan senyum yang terbentuk diwajah bundanya itu.

"Maafin renjun ya bun"irene mengangguk lalu menatap horor guanlin.

"Aku salah apa bun?"

"Minta maaf sana,suka banget jahilin orang"irene kembali memasuki kamarnya.

"Padahal enak ganggu ni orang,kenapa bunda pake bangun segala sih"gumam guanlin lalu berjalan santai kearah ara.

Dengan cepat laki laki itu menarik tangan ara keluar"babay,bini lu gue pinjam bentar"teriak guanlin.

"Heh bini gue lu kemanain"renjun segera mengejar mereka berdua.

Sayangnya mereka lari begitu jauh, padahal kecepatan lari renjun lumayan cepat.renjun melirik kesegala arah,laki laki itu hanya melihat dari pagar saja.

"Awas aja,yang namanya guanlin gue bawa kedukun suruh santet"renjun kembali masuk kedalam rumah dan mengelilingi seisi rumah tersebut,laki laki itu memulainya dari dapur.

Renjun menelisik lemari pendingin,dilihat tak ada bahan masakan ataupun cemilan,beralih ke rak rak yang ada di atas kepala renjun yang begitu besar,tapi sayang isinya tidak ada sama sekali.

Apa renjun lupa jika rumah tidak pernah terhunyi setelah mereka menikah?

Karena tidak ada pasokan makanan,renjun beralih menuju kamar ara yang ada di lantai atas.

Saat pertama masuk,aroma khas parfum ara masuk keindra penciuman renjun.dinding yang dilapisi dengan warna biru muda soft dan putih.meja belajar dengan warna biru yang tak begitu besar yang berjejer banyak buku novel bukan buku pelajaran.

Ada banyak tulisan yang tertempel di dinding meja belajarnya.seperti
Ara harus rajin belajar.

Ara nggak boleh ngelawan kata bunda sama ayah.

Ara harus jadi orang yang berhasil.

Ara harus bisa bikin bunda ayah bangga.

Banyak lagi kata kata yang tertulis di sticky note.terlihat dari tulisannya,kertas itu sudah lama tertempel.

Rumah ini adalah pemberian nenek dari ayah ara,saat penerus perusahaan yang seharusnya turun ke ayahnya,ada pamannya yang sengaja mengadu domba yang membuat hak penerus perusahaan itu tak dapat olehnya.

Nenek ara tau mana yang benar,tapi pria tua itu sama sekali tak mendengarkan. sebelum meninggal, nenek ara sudah mewarisi rumahnya yang tak ada campur tangan dari sang kakek.sampai sekarang ara tidak tau siapa kakeknya.

The Perfect Husband | Huang RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang