02

332 63 6
                                    

"Sumpah ya" ucapnya tidak habis pikir.

"Hahahaha... kalau aku bilang sama teman arisan pasti kamu gabakalan mau ikut" tawa Leon terdengar renyah ditelinganya, entah darimana lucunya. Saat ini ia dan Leon masih ada didalam mobil, ia masih enggan turun karena ia merasa -sungkan. Jelas saja ia sungkan, membayangkan duduk dilingkaran circle mamanya Leon beserta Leon nya saja ia tidak sanggup.

"Ih masa aku minta balik udah disini juga. Tapi harus apa Leon gila, Leon sinting" ucapnya kegemasan sendiri. Ia kira bakalan ke pantai hanya ia, Leon dan mamanya Leon. Ternyata ada teman-teman arisan mamanya Leon yang mengadakan food gathering dipinggiran pantai. Untung saja ia memakai baju yang cukup bagus saat ini, padahal tadi hampir memakai hotpants dan kaos kedodoran biasa style andalannya.

"Turun aja honeyyy" kata Leon lagi dengan menekankan 'honey'.

Sial

Bisa-bisanya disituasi seperti ini masih bisa menggodanya dan sialannya lagi bisa-bisanya ia temakan ombalan yang jelas hanya candaan. Mana mungkin serius~

Ia memperhatikan wajahnya dari pantulan kaca didepannya memasang sunscreen serta sunblock "Kenapa sih cewek alay banget kalau tekena panas" ia menoleh galak ke Leon. Cerewet. Untung ganteng.

"Gausah cerewet ya, kalau kamu hitaman juga bakalan ngomel" katanya setelah mengaplikasikan sunscreen ke wajahnya lanjut menyemprotkan sunblock ke tubuhnya. Ia bahkan membawa dua tabir surya berbeda karena sunscreen-nya tinggal sedikit makanya ia membawa sunblock takut-takut tidak cukup.

"Kamu mau pake ngga?" Tanyanya menawarkan karena sedari tadi Leon sibuk main game mobile legend di handphone nya.

"Mau"

"Idih tadi ngebilangin alay"

"Biarin yang penting ganteng" dari awal sejak Leon sering chat ia, orang disampingnya ini memang tingkat kepedeannya terlalu over. Sebenarnya memang tampan bahkan tidak bisa dielak lagi. Tapi yang ia suka Leon itu tidak terlalu merasa tampan, maksudnya dia hanya kepedean jika dengan orang yang ia rasa dekat dengannya.

"Pasangin dong"

"Pasang sendiri" jawabnya galak.

"Tangan aku kotor" Leon kenunjukkan tangannya yang memang tangan kanannya kotor karena makan coklat dan tangan kirinya meemgang handphone.

Ia menghela nafas terlebih dahulu. Dengan sabar ia tuangkan sunscreen ditelapak tangannya dan menghadap kesamping untuk menghadap Leon.

"Pejam gak" sempat-sempatnya senyum yang membuat jantungnya tidak baik-baik saja didalam sana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pejam gak" sempat-sempatnya senyum yang membuat jantungnya tidak baik-baik saja didalam sana. Ia juga tidak menyangka akan sedekat ini dengan Leon, maksudnya sampai sejauh ini. Diajak kemana-mana, dijemput dan dihubungi kapanpun tanpa adanya -hubungan jelas.

We Don't Talk Anymore Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang