04

335 59 12
                                    

"Li dimana?"

"Dijalanan habis kelas"

"Bisa jemput aku dibengkel biasa?"

"Loh kenapa?"

"Service rutin"

"Oooh.... Iya aku mutar dulu"

"Ok" Walaupun udah nyadar dijadikan pelarian tetap aja rasanya senang. Bukan senang karena dijadikan pelarian tetapi ia merasa kalau memang ia dibutuhkan. Apa hanya perasaannya saja yang terlalu mengada-ngada?

Untungnya lokasinya saat ini tidak terlalu jauh dari lokasi Leon berada, setelah mutar dan jalan kurang lebih 10 menitan akhirnya ia sampai didepan bengkel dan bisa dilihatnya Leon yang menunggu duduk dikursi pak satpam sambil memainkan HP.

TIIIN

Leon menoleh dan langsung sadar jika itu mobilnya kemudian langsung bergegas.

"Maaf ya jadinya kamu mutar lagi" katanya saat membuka pintu.

"Apaansih, biasanya juga b aja" ucapnya sambil melihat spion untuk kembali jalan.

"Mau tukaran ngga? Aku yang nyetir" Kali ini ia menoleh ke Leon yang sudah senyum-senyum yang lagi membuat jantungnya diskoan. Aneh. Kenapa semakin hari debaran jantungnya semakin cepat.

 Kenapa semakin hari debaran jantungnya semakin cepat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gausah udah terlanjur"

Took you like a shot
Thought that I could chase you with a cold evening
Let a couple years water down how I'm feeling about you

Lagu Selena Gomez mengalun, Leon bersandaran di jok sambil melipat tangannya didepan dada.

And every time we talk
Every single word builds up to this moment
And I gotta convince myself
I don't want it even though I do

Dalam hati ia merutuki kenapa lagu sialan ini yang harus mengalun dari banyaknya lagu?

You could break my heart in two
But when it heals, it beats for you
I know it's forward but it's true

I wanna hold you when I'm not supposed to
When I'm lying close to someone else
You're stuck in my head and I can't get you out of it
If I could do it all again
I know I'd go back to you
I know I'd go back to you
I know I'd go back to you

"Galau ya pak" Candanya karena Leon ikut menyanyikan beberapa bait lagu dan terlihat seperti mendalami lagu.

"Li kenapa ya aku selalu kepikiran Rona" Baru saja dicertiakan kemarin, apakan Lili bilang?

Deg

"Ya kalau belum bisa lupa memang wajar, kamu juga sama dia nggak bentar" ucapnya sok bijak padahal ambyar dalam hati. Sebagai tempat pelarian mana berhak untuk cemburu, dari awal jika sudah tahu dijadikan tempat pelarian seharusnya bisa mengontrol perasaan dan disini ia yang salah. Perasaannya sudah tidak bisa ia kontrol, awalnya memang ia merespon Leon karena gabut dan ternyata ia sudah terlalu jauh jelas saja jika sudah kejauhan seperti ini bukan kehendakannya.

We Don't Talk Anymore Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang