✨MTZ [01]🔨

5.3K 468 13
                                    


"Tunggu, jangan pergi!"

Suara itu memohon dari sambungan telepon. Sean Xiao turun dari mobil dan menyeret kopernya memasuki gedung bandara.

"Sean Xiao!" Suaranya menyentak panik. "Sean, jangan pergi!"

"Maafkan aku."

"Tunggu, tunggu! Aku akan menyusulmu! Tolong tunggu aku!" Suara mesin motor mengaum mengiringinya.

Sean menahan napas sejenak. Ia berucap sekali lagi sebelum menutup panggilan, "Maafkan aku."

Pip.

"Sean Xiao!" Yibo memekik. Di bawah derasnya air hujan dan gemuruh, ia memacu kendaraannya lebih cepat lagi.

Pikirannya begitu kacau, perasaannya gaduh berkecamuk. Dalam hati, ia terus menjeritkan permintaan itu lagi dan lagi, "Jangan pergi!"

Buk!

Passport di tangan Sean terjatuh. Ia memungutnya lalu mendadak tertegun, ada sesuatu yang menyentak perasaannya secara tiba-tiba. Tetapi Sean memilih untuk mengabaikan. Ia melanjutkan langkahnya menuju pesawat, pergi melintasi langit ke tempat yang jauh.

Sekilat cahaya melintas di depan, membuatnya silau. Yibo tak dapat melihat dengan jelas, tak bisa menjernihkan pandangan. Ia hanya terfokus memburu waktu untuk bisa segera mencapai ke tujuan.

Tetapi ternyata, takdir mencegahnya untuk sampai.

Brakkk!

Motornya menabrak truk yang melaju dari arah berlawanan. Motor itu hancur terlindas. Yibo terpental, ia jatuh menghantam aspal dengan keras.

Langit menjadi begitu gelap. Air hujan yang tumpah dari cakrawala mengguyurnya tak berjeda. Yibo terkapar bersama genangan darah yang terus mengalir dari tubuhnya.

"Kembalilah padaku ..."

---

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

---

𝑴𝒊𝒍𝒍𝒊𝒐𝒏 𝒕𝒐 𝒁𝒆𝒓𝒐 [𝑻𝒂𝒎𝒂𝒕✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang