Di ruang terpisah, Chaoxu dan Yibo nampak menikmati suasana haru melepas rindu. Chaoxu yang belakangan sering jatuh sakit, hanya mampu menemani Yibo selama dua minggu selama masa komanya.
Melihat Zhunan muncul seorang diri, Yibo mengerutkan dahi. "Dia tidak masuk?" tanyanya.
"Dia bilang dia ada urusan penting, jadi dia pergi begitu saja," jawab Zhunan lalu duduk untuk bergabung. "Kudengar kau kehilangan sebagian ingatanmu?"
"Ya," Yibo mengakui. "Saat ini di kepalaku, aku hanya mengingat hari-hariku bersekolah, berkumpul dengan teman-temanku dan menghabiskan waktu santai di rumah bersama kalian. Ingatan itu tergambar baru namun terasa jauh. Aku tahu saat ini aku sudah berusia 28 tahun, dan--" Yibo terjeda ketika ingat tujuan utamanya datang kemari.
"Sean Xiao, orang yang datang bersamaku tadi, dia …"
Zhunan dan Chaoxu lalu saling bertukar tatap.
"Apa kau tak ingat siapa dia?" tanya Chaoxu dengan hati-hati.
Yibo menggelengkan kepala. "Tapi dia memberitahuku siapa dia."
Yibo mengangkat tangan dan memperlihatkan benda yang melingkar di jari manisnya, menuntut penjelasan.
"Ya, kau dan dia adalah pasangan yang telah menikah," Zhunan menjawab.
"Jadi itu benar?!" Yibo memekik dan menatap Chaoxu panik. "Ma, itu benar? Aku menikah dengan Sean Xiao?"
Dengan hempasan napas sulit, Chaoxu mengangguki. "Ya, itu benar. Dia adalah orang yang kau pilih sendiri, yang kau perjuangkan dengan begitu keras untuk bisa bersatu dalam ikatan pernikahan."
Yibo tertegun. Kini semuanya terbuka terang, kenyataan itu menamparnya keras. Dan ia tak menyukai itu. "Apa aku, … aku telah mengecewakan kalian?"
Pertanyaan itu dijawab Zhunan dengan wajah merugi, "Aku tak akan pernah lupa betapa lantangnya suaramu ketika membantahku kala itu. Kau bahkan mengancam kami agar bisa mendapatkan restu, sesuatu yang tak pernah kuduga bisa kau lakukan."
Yibo dibuat tercengang dengan kisahnya sendiri. Selama ini yang ia ingat dan tahu tentang dirinya, ia begitu menghormati kedua orangtuanya, selalu patuh dan menjaga hubungan keluarga yang harmonis. Sulit rasanya menerima bahwa dalam kurun waktu 10 tahun, ia bisa berubah banyak.
"Maafkan aku," ucap Yibo dengan begitu menyesal. Ia menggenggam tangan ibunya dan menghela napas resah. "Aku tidak tahu harus bagaimana, aku tidak tahu apa yang telah kulakukan."
"Semuanya telah terjadi, dan kini kondisimu sedang tidak baik. Ketika ingatanmu pulih, kau mungkin akan memahami semuanya," Chaoxu menenangkan.
Tetapi dengan cepat Zhunan membalik situasi. "Bukankah ini sebuah anugerah? Kehilangan ingatan membuatnya kembali berpikiran waras."
"Zhunan!" Chaoxu mengecam.
"Bagaimana kau bisa tak sependapat denganku, istriku? Lihatlah Yibo yang saat ini datang pada kita, dia kembali menjadi anak baik dan menghargai perasaan orangtuanya. Dia seolah menyesali dirinya yang juga kita tentang, bukankah itu artinya lebih baik jika ingatannya hilang selamanya?"
"Perhatikan ucapanmu," Chaoxu menentang. "Itu sama saja kau mengharapkan Yibo sakit selamanya. Jika kita mengambil keuntungan dari ketidak tahuannya, orangtua macam apa kita ini?"
Zhunan bangkit dari kursinya dan membuat sebuah keputusan. "Tinggalah di sini sampai ingatanmu pulih. Setelah kau sembuh dan memahami segalanya, aku harap kau mendapat pemikiran baru dan mempertimbangkan kembali hubunganmu dengannya."
"Mempertimbangkan kembali?" Yibo menatap Zhunan dengan gelisah sambil memutar-mutar cincin di jari manisnya.
"Kau masih muda, masih punya kesempatan untuk kembali menata masa depanmu. Berpisahlah dengannya."

KAMU SEDANG MEMBACA
𝑴𝒊𝒍𝒍𝒊𝒐𝒏 𝒕𝒐 𝒁𝒆𝒓𝒐 [𝑻𝒂𝒎𝒂𝒕✓]
Fanfiction⚠️BxB Area [🦁YiZhan🐰]❗ Sebuah tragedi merangkai teka-teki pada kehidupan Wang Yibo dengan sosok yang memperkenalkan diri sebagai pasangan hidupnya, Sean Xiao. Genre : Fanfiction, BL Main Cast : Wang Yibo & Sean Xiao/Xiao Zhan Written by : Lonlie ...