✨MTZ [02]🔨

3.9K 459 36
                                    

Yibo tersadar dengan sebagian ingatannya hilang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yibo tersadar dengan sebagian ingatannya hilang. Kepada dokter, ia menjelaskan bahwa ingatan terakhir yang ia miliki adalah ketika ia berada di masa SMA, di sekitar usia 18 tahun. Sedangkan saat ini, Yibo adalah seorang pria dewasa berusia 28 tahun.

Kecelakaan yang dialaminya begitu parah hingga membuatnya terbaring koma selama 30 hari dengan cedera serius pada bagian otaknya. Bahkan sebelumnya, dokter telah memberinya vonis kemungkinannya untuk sadar kembali hanya 20%.

"Ini adalah keajaiban Anda dapat terbangun kembali," dokter itu menepuk bahunya lembut.

Yibo kembali berbaring dengan rasa kaku di sekujur tubuhnya, ia tak dapat bergerak tanpa mengeluh kesakitan. Meski begitu, ia bersyukur tubuhnya tak mengalami cacat mengingat betapa kecilnya kemungkinan ia untuk hidup.

Selang beberapa jam kemudian, ia melihat dokter yang tertahan di balik pintu. Nampaknya ia sedang bicara dengan seseorang. Setelah pembicaraan itu selesai, pintu dibuka dari luar dan meloloskan sosok lelaki tinggi ramping yang kemudian berjalan menghampiri.

Kedua mata rusa itu memandang ke arah Yibo dengan resah.

"Akhirnya kau tersadar," ucapnya sambil duduk di samping ranjang.

"Siapa kau?" Yibo memperhatikan sosok itu dari ujung kaki ke kepala, jelas saja ia tak mengenali.

"Aku, … aku--" lelaki itu terlihat ragu dengan jawaban yang nyaris diloloskannya, lalu kemudian ia berubah pikiran. "Aku orang yang sangat kau kenal, Sean Xiao."

"Sean Xiao?"

"Setelah keadaanmu membaik, aku akan segera membawamu pulang," ucap Sean selagi bangkit dan merapatkan kancing kemejanya, lalu berbalik dengan mengangkat tangan hendak memukul kepala Yibo.

"Hey!" Yibo terkesiap dan menyentak marah. Rupanya Sean tak benar-benar menyampaikan pukulan itu, tangannya berhenti beberapa inci sebelum menyentuh kepala Yibo.

"Apa kau baru saja hampir memukulku? Kenapa?" Yibo melotot tak terima. Namun raut wajah Sean nampak lebih marah darinya, ia meremas jemari dan menghela napas panjang, meredam emosi.

"Apa yang harus aku lakukan padamu sekarang, ha? Kau kehilangan ingatanmu dan mungkin itu akan permanen!" Sean meremas rambutnya frustasi.

Dari ranjang pembaringannya, Yibo hanya menatap bingung.

Sean berjalan uring-uringan dan bergelut dalam pemikirannya. Bagaimana ia harus menghadapi kondisi ini? Apa yang bisa ia lakukan dengan keadaan Yibo yang seperti ini?

"Sebenarnya kau ini siapa? Kenapa kau bersikap seperti ini? Dimana ibu dan ayahku? Katakan pada mereka bahwa aku sudah bangun, suruh mereka datang!" pinta Yibo sambil mengirim tatapan curiga pada Sean yang terpaku di muka jendela.

"Ayah dan ibumu tinggal di kota yang berbeda, aku akan menyampaikan kondisimu pada mereka nanti."

"Kenapa nanti? Ah, dimana ponselku? Aku pasti memiliki ponsel, 'kan? Dimana benda itu disimpan?" Yibo meraba sekitar bantal dan menelisik area meja, tetapi benda yang dicari tak nampak juga.

𝑴𝒊𝒍𝒍𝒊𝒐𝒏 𝒕𝒐 𝒁𝒆𝒓𝒐 [𝑻𝒂𝒎𝒂𝒕✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang