warn (18+) ⚠
hari sabtu sore jake dipenuhi dengan tugas-tugas yang menumpuk, seharian ini ia sudah mengerjakan banyak tugas nya yang tertinggal, sisa satu pelajaran lagi.
namun, energi jake tampaknya sudah habis, ia merasa tidak sanggup mengerjakan lagi. merebahkan kepala nya dimeja ruang tengah yang sudah berantakan oleh tugas, membiarkan macbook nya menyala begitu saja, menatap tanpa minat. lagi-lagi menarik nafas panjang.
badannya benar-benar lelah walaupun ia hanya duduk seharian, bukankah itu wajar? kita semua juga pasti kelelahan saat mengerjakan tugas, selain jari yang harus menulis ataupun mengetik, otak yang terus dipaksa bekerja pun akan meninggalkan efek lelah, pastinya.
ini salah jake, sebenarnya. ia menumpuk tugas minggu ini dengan alasan 'malas'. alhasil kena marah dan dipaksa mengumpulkan semua tugas besok, hari minggu.
jake agak terkejut saat merasakan ada tangan halus melingkar di pinggang nya yang terbalut sweater oversized berwarna soft blue. jake menggenggam tangan dipinggang nya itu. bisa dirasa nafas hangat di leher jake, sesekali dikecup lembut tanpa meninggalkan bekas.
"lelah?" bisik sunghoon, orang yang melakukan hal tadi. jake mengangguk lemah, bibir nya menekuk kebawah. sunghoon menegapkan duduknya, ingin melihat wajah kekasih lebih jelas.
jake kelelahan pun tetap menggemaskan, pikirnya.
ia menangkup kedua pipi chubby jake, menyatukan kedua hidung mancung mereka, menggesek-gesek lembut lalu mengecup bibir penuh jake.
jika seperti ini, jiwa clingy jake kambuh.
ide jahat muncul di kepala nya, jake akan merayu sunghoon agar ia mengerjakan tugas nya, lagi pula ini tugas terakhir.
"hoonie... " panggil jake pelan, hampir berbisik. tangan kecil nya nakal, naik dari perut sunghoon menuju dada bidangnya.
sunghoon menaikan alis, jake agak aneh. jarang sekali begini.
jake pindah posisi, mendudukan bokong nya diatas kaki sunghoon yang sedang bersila. memeluk leher sunghoon, dan menyembunyikan wajahnya disana.
"tolong kerjakan tugasku.. daddy.." jake berbisik, membuat sensasi geli di leher sunghoon. darah di tubuh sunghoon tiba-tiba memanas, jantungnya berdebar lebih kencang dari biasanya.
"nakal." sunghoon menyeringai, meraba pinggang jake, turun ke dua bongkahan bulat favorit nya, meremas kuat membuat sang empu melenguh pelan.
sunghoon mengangkat tubuh kecil jake dengan mudah, memindahkan diri ke sofa, juga jake yang masih dipangkuannya.
"baby.. tidak ada yang gratis" ucap sunghoon, tangannya masuk kedalam sweater jake, mengelus-elus punggung mulus jake.
bukan ini yang jake inginkan, ia ingin tidur. baiklah, melakukan ini sebelum tidur mungkin bisa membuat tidurnya lebih nyenyak.
jake merapatkan diri pada sunghoon, memeluk sunghoon seperti koala. sambil menyatukan kedua bibir mereka.
suara basah dua bibir yang menyatu terdengar nyaring di ruangan, cukup menaikan libido jake yang awalnya tidak ada.
tautan keduanya lepas perlahan, terlihat jake menarik bibir bawah sunghoon sampai akhirnya terlepas sempurna.
"kamu diatas."
jake mengangguk pasrah.
"nghh.. " jake menaik turunkan pinggulnya pelan, kedua tangannya diperut sunghoon, menumpu badannya sendiri. benar-benar tidak ada tenaga. bahkan untuk bersuara saja, susah. sunghoon dibawah menyeringai, menatap jake yang memejamkan mata sambil mengerutkan alis.
"ahh h-hoon.. " lagi-lagi, mendesah kecil, suaranya sangat kecil dan lembut. sunghoon menyukainya, ia menikmati pemandangan di atasnya ini.
"terlalu lelah, ya?" jake diatas mengangguk pelan, tapi masih bergerak walau lemah. sumpah, sunghoon sangat menyukai ekspresi jake saat ini. dahi mengerut sambil menggigit bibir nya. sexy.
"kubantu." tangan sunghoon yang menganggur kini berpindah ke pinggul jake, membantu jake bergerak.
"hoon... hahh ahh" desah tertahan jake menjadi tanda bahwa ia mulai menikmati, walaupun sedikit air mata menetes dari mata yang sejak tadi pejam.
"cmon darling," paksaan dari seorang sunghoon agar sayangnya bergerak memuaskan. merasa hopeless karna jake tidak bisa diatas, sunghoon dengan mudah membalikan posisi. membuat dirinya yang diatas sedangkan si manis terkejut tiba-tiba dikukung pacar.
bertatapan sebentar sebelum jake memekik karna hentakan tiba-tiba dari sunghoon.
"aghhh hhhoonie fuck shh" wajahnya terlihat frustasi, kesakitan, namun juga nikmat.
sunghoon merapatkan diri pada jake tanpa mengurangi tempo dibawah sana, tidak peduli sofa yang ikut bergeser. menyembunyikan wajah di leher jake, berbisik "you can't even ride me, baby"
jake reflek menjenggut rambut hitam sunghoon, agak tersinggung oleh perkataan sunghoon. sebenarnya dibanding dengan lelah, jake lebih ke 'malas'. biar sunghoon melakukannya, jake hanya ingin menikmati agar nanti tugas selesai.
"ahhh hoon- agh enoughhh" jake sudah sampai puncak sejak tadi, namun si dominant tidak mau berhenti. jake kewalahan.
"not yet, baby"
"hngg agh!" satu hentakan terakhir, sunghoon akhirnya ambruk menimpa tubuh lemas jake, memeluk sambil menyembunyikan wajah di leher jake yang sudah penuh tanda. tak segan membuat satu tanda lagi, padahal besok jake harus pergi.
jake mengelus lembut punggung sunghoon yang berkeringat, menciptakan gelenyar aneh lagi, menaikan gairah. ini jake yang tengil, atau sunghoon yang sange-an?
"lagi sayang.. " sunghoon meminta izin, jake menggeleng cepat. mencoba mendorong sunghoon dengan sisa tenaga nya, gagal. sunghoon terkekeh kecil, kemudian bangkit sendiri. menyelimuti jake sampai hanya terlihat wajah imutnya.
memakai baju nya lagi, kemudian duduk didepan laptop jake. membelakangi pacarnya yang berbaring miring disofa sambil menatapnya.
jake bangkit duduk, kemudian memeluk leher sunghoon dari belakang. mengecup rahang sunghoon lembut, semakin maju sampai ke bibir nya. dikecup lama tanpa melumat.
terakhir berbisik "Thankyou, daddy.. " kemudian mengecup kuping sunghoon sensual, nakal jake.
—
astagfirullah brother T_T
hi, aku publish lgi :'D