bayi

2.9K 246 20
                                    

hujan lebat.

suara gemuruh petir seringkali mengagetkan jake, membuat nya latah tidak jelas sambil memeluk guling.

entah apa pikirannya tapi ia tetap menyalakan pendingin ruangan dicuaca hujan seperti ini, meski kedinginan, alih-alih mematikan pendingin ruangannya ia malah meringkuk dikasur dengan selimut coklat susu kesukaanya.

"huhu.. hujan gini, pengen clingy.. " jake berguman sendiri, mendusel-dusel wajahnya ke guling. sunghoon gak ada, guling pun jadi.

ingin panggil pacarnya itu, ia merasa tak enak. jika harus memanggilnya saat hujan badai begini, jake tidak tega. meskipun rumah mereka bersebelahan.

dingin cuaca tambah pendingin ruangan serasa menusuk tulangnya, meski begitu ia tetap enggan mematikannya.

BRAKK

"OASU KAGET BANGSAT" jake terkejut, lagi-lagi latah. jika tadi terkejut karna petir, sekarang karna seseorang tiba-tiba membuka pintu kamar nya. sesaat mengetahui siapa yang datang, wajah jake berubah berbinar, senyum bahagia merekah di bibirnya.

"sunghoon!!!!!" jake membuka kedua tangannya, dan happ sunghoon sudah berada dipelukannya.

"ndut, kangen" sunghoon berbicara walau suara nya agak teredam dada si kekasih, karna jake yang memeluk kepala nya erat sambil mengelus rambut sunghoon yang agak basah. tangan sunghoon setia melingkar dipinggang jake.

"bayi ku~" sunghoon melepas pelukannya paksa, kini duduk berhadapan diatas kasur. jake menangkup kedua pipi sunghoon gemas kemudian mengecup paksa hidung si tampan.

"kamu yang bayi, aku daddy" sangkal sunghoon, seringai muncul diwajahnya sambil menyilangkan kedua tangan. jake mencebik kesal.

"kamu bukan bapakku" tolak jake, kemudian berpura-pura ngambek dengan membelakangi sunghoon. menggemaskan sekali bagi sunghoon.

sunghoon menarik jake untuk merebahkan diri, memeluk tubuh jake erat dari belakang kemudian menyembunyikan wajah di leher jake, sesekali dikecup membuat sang empu kegelian.

jake bergerak hadap sunghoon, memindahkan kepala nya ke tangan sunghoon yang menganggur, menjadikannya bantal. sunghoon tidak kuat melihat jake yang sekarang menatapnya dari bawah, mata nya bulat lucu dan bibir penuh nya seperti memanggil-manggil bibir sunghoon, mengajak bertemu.

"hoon, mau cium" sunghoon sangat-sangat kaget mendengar jake yang meminta duluan, ini hal langka dan harus diabadikan. dua tahun mereka berpacaran selalu saja sunghoon yang clingy.

"cium apa sayang?" sunghoon menggoda jake, jari nya menyentuh bibir tebal jake yang sebentar lagi akan menjadi lebih tebal. jake yang digoda pun menggerutu kesal, menatap sunghoon dengan alis mengerut.

sunghoon memaksa ibu jarinya masuk kerongga mulut jake, jake lihai mengemut jari sunghoon sambil dikecup sekali-kali. sunghoon menyeringai.

"bayi, pinter" sunghoon terkekeh, menarik jake mendekat, mengikis jarak diantara keduanya. dua tubuh menempel saling berbagi kehangatan.

jake memeluk sunghoon erat, begitupun sebaliknya. jake menyembunyikan wajah di leher sunghoon, sesekali membuat tanda, tanda bahwa sunghoon miliknya.

sunghoon mengusap-usap rambut jake lembut, mengecup lama pucuk kepala nya. berbisik kalimat cinta yang selalu berhasil mengundang kupu-kupu di perut jake.

dua tahun bukan waktu yang sebentar, banyak hal sudah mereka lewati. suka dan duka tentunya, tapi yang mereka ingat selalu suka nya saja. duka nya biarlah berlalu. rasa saling sayang dan suka tentu 'pernah' pudar, namun tidak pudar sepenuhnya. hingga akhirnya rasa itu datang lagi dan memaksa mereka untuk bersama kembali. cinta diantara keduanya pun kuat, susah dipisahkan.

keduanya memiliki cobaan berat, sunghoon yang berwajah tampan tentu memilki banyak fans yang kadang tidak tahu diri mendekati sunghoon berharap dapat merebutnya dari jake, woho tidak bisa. pelet jake kuat.

begitupun jake si kembang desa, pribadi ceria dan manis kepada semua orang membuat siapa saja jatuh hati. wajah cantik nya pun enak dipandang, melihat senyuman jake memang membuat hati ingin memiliki, et.. ingat.. pawangnya galak.

"eyy ndut, stop" sunghoon tertawa geli kala tangan jake masuk kedalam kaos oblong yang dipakainya, tangan kecil itu mengelus-elus punggung sunghoon. bahaya.

jake memandang sunghoon, mengerucutkan bibir. sunghoon sebenarnya tau apa yang dimaksudnya, menggoda jake sedikit tidak masalah bukan?

"apaan monyong gitu AGHHH" sunghoon seketika menyesali perbuatannya karna jake mencubit kuat punggung nya.

"hoon.. ih!" kesal, jake kesal. sunghoon tertawa, kadar kesal jake bertambah 40%.

dengan cepat, sunghoon mulai memakan bibir penuh jake ganas. jake yang minta sekarang jake sendiri yang kewalahan tidak bisa mengimbangi permainan sunghoon. memukul dada si dominan pelan, memintanya agar sedikit lembut. sunghoon menurut.

sunghoon mulai melumat bibir jake lagi, kini lebih pelan memudahkan jake untuk membalas. menggigit bibir bawah jake lembut lalu dihisap, saliva sedikit keluar dari sudut bibir jake.

sunghoon semakin gencar kala jake mendesah kecil, tangannya berpindah pada pinggang jake, memindahkan tubuh kecil itu ke pangkuannya dengan mudah. menyandarkan diri ke head board kasur.

tangan sunghoon meraba-raba paha jake, sampai kebelakang tepat di dua bongkahan favorit nya. diremas gemas membuat sang empu mendesah tertahan.

kehabisan nafas, jake melepaskan kedua pagutan mereka, beralih sekarang memeluk sunghoon erat seperti koala.

"makasih hoon" gumam jake, sunghoon mendengarnya kebingungan, ia mengangkat alis.

"makasih kenapa, ndut?"



"makasih aja, makasih pokoknya" kemudian menyandarkan kepala di dada sunghoon, tempat favorit nya. akan selalu begitu.




—————

ngetik sambil streaming DRUNK-DAZED kawan!!!!!!!! let's appreciate our boys for their hard-work<3

a book of love [sungjake oneshoot ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang