Sorry for Typos
Happy Reading
..
sooyoung menatap seorang pria di depannya, menghembuskan nafasnya kasar. Dia harus mengutarakannya, karena ini bukanlah jalan hidupnya, ini bukanlah takdir nya. Dan dia memutuskan untuk segera mengakhiri permainan ini, tapi kenapa hati sooyoung sangat tidak rela. Kenapa seperti ada sebuah benda yang mengganjal tepat di hatinya, saat dia menatap manik mata cokelat yang sedang menatap nya penuh kelembutan.
"Apa yang ingin kau bicarakan, sayang?"
"Jaehyun". Panggil sooyoung kepada pria yang berada di depannya.
"Ya?". Jaehyun memiringkan kepalanya menatap kekasih kecil nya yang sedari tadi hanya terdiam sambil memandangnya. Padahal tadi, sooyoung sendiri yang meminta nya ingin bertemu untuk mengatakan sesuatu. Dan sekarang kekasihnya itu hanya diam seperti batu.
Tiba-tiba saja satu tetes air mata terjatuh dari kelopak mata sooyoung . Jaehyun yang melihat itu terkejut, kenapa sooyoung sekarang menangis. Dengan cepat Jaehyun menangkup pipi sooyoung , mengusap pipi sooyoung untuk membersihkan air mata yang sekarang sudah deras mengaliri pipi kekasih nya.
"Kau kenapa? Kau punya masalah? Katakan padaku, aku akan membantu mu untuk menyelesaikannya"
"Jaehyun…". sooyoung tercekat, sungguh ini sangat sulit. Semua kata-kata yang sudah dia siapkan tadi malam hilang semua. "Jaehyun…"
"Ya, apa sayang? Kau ingin bicara apa?"
"Jaehyun… ayo kita akhiri semua ini". Tepat saat itu, hati sooyoung seperti ditekan oleh sebuah benda tak kasat mata. Ini sangat menyakitkan.
Jaehyun mengerutkan keningnya, dia bingung maksud dari perkataan sooyoung . "Maksudmu?"
"Ayo kita akhiri hubungan ini. Aku tidak bisa meneruskannya"
Jaehyun membelalakan matanya, menatap sooyoung tidak percaya. "Kenapa sooyoung ? Apa aku berbuat kesalahan? Katakan padaku dimana letak kesalahan ku, aku berjanji akan memperbaikinya"
sooyoung menggelengkan kepalanya dengan air mata yang mengalir deras. Bagaimana mungkin Jaehyun berkata seperti itu? Jaehyun adalah pria yang sempurna baginya. Jaehyun tampan dan juga baik, tidak pernah ada kesalahan besar yang dia perbuat kepada sooyoung . "Tidak Jaehyun, kau tidak berbuat salah apapun"
"Lalu kenapa kau berkata seperti itu, sooyoung ?"
"Karena kita memang harus mengakhirinya, ini bukan jalan ku, ini bukan takdir ku, Jaehyun"
"Kau bicara apa?". Teriak Jaehyun frustasi sambil mencengkram rambutnya dengan kedua tangannya. Dan jangan lupakan air mata yang sudah mengaliri pipinya.
"Berbahagialah Jaehyun, kau adalah pria yang sangat baik. Tidak akan sulit menemukan seseorang yang jauh lebih baik dari ku"
"sooyoung tolong jangan bermain-main. Katakan pada ku, ini hanya lelucon kan? Kau bercanda kan? Iya kan sooyoung ?". Jaehyun mencengkram bahu sooyoung dan mengguncangkannya.
Air mata sooyoung semakin deras mengalir. sooyoung menggelengkan kepalanya. "Aku serius Jaehyun. Aku ingin mengakhiri hubungan kita"
"Berikan aku alasan yang pantas untuk ku terima"
"Kau bukanlah takdir ku"
Jaehyun menatap sooyoung tidak percaya dan melepaskan cengkramannya pada bahu sooyoung . "Itu bukan alasan sooyoung . Bagaimana mungkin kau mengatakan itu? Sementara takdir adalah urusan Tuhan?"
sooyoung menundukan kepalanya sambil terisak kencang. "Aku sudah berjanji dengan mendiang ayah ku". Ujar sooyoung dengan lirih.
Jaehyun harus menajamkan telinganya untuk mendengar apa yang dikatakan kekasih kecil nya ini. "Apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Fate
Short StoryTakdir begitu kejam mempermainkan kehidupan mereka. "Aku akan jelaskan kepada mu" "Demi Tuhan Sooyoung . Dari banyaknya laki-laki di dunia ini kenapa harus ayah ku?" - Jaehyun [[Short story]]