five

216 39 4
                                    

Happy Reading

..

Semenjak kejadian malam itu Jaehyun sangat berubah total, sooyoung  sampai tidak mengenal sosok Jaehyun yang sekarang. Sikap sopan santun nya, senyumnya, sifat nya yang penyayang, semuanya hilang dalam diri Jaehyun.

sehun  sering bertanya-tanya akan sikap anaknya yang berubah, biasanya Jaehyun sangat menghormati dirinya dan selalu menatap nya dengan tatapan lembutnya. Tetapi sekarang Jaehyun yang dia kenal sebagai anaknya seakan telah menghilang.

Jaehyun tidak pernah menjawab pertanyaan nya, bahkan Jaehyun tidak pernah berbicara dengannya semenjak di malam kepulangan nya dari New York. Jaehyun pun jarang pulang kerumah, sekali nya pulang hingga larut malam dan sehun  sudah tidak mampu untuk tetap terjaga.

sehun  tidak tahu apa yang di lakukan anaknya di luar sana, dia tidak bisa terus memperhatikan Jaehyun karena tanggung jawabnya terhadap perusahaan yang di miliki nya. Dan sehun  sudah berusaha semaksimal mungkin untuk memata-matai Jaehyun lewat orang suruhannya, tetapi semuanya seakan sia-sia. Jaehyun sangat cerdik untuk menghindari orang suruhannya.

sehun  hanya merasa kasihan kepada sooyoung  yang setiap harinya selalu menunggu kepulangan Jaehyun hingga larut malam bahkan hingga pagi menjelang. Dan itu semakin memperburuk kesehatan sooyoung . Istri nya jatuh sakit karena itu, dan berkali-kali sehun  meminta sooyoung  untuk tidak terlalu memikirkan Jaehyun, tetapi sooyoung  tidak bisa. Karena semua akar masalah nya ada di dirinya.

Malam ini sehun  terpaksa harus menemani sooyoung  untuk menunggu Jaehyun pulang. Dia juga sudah merasa sikap Jaehyun kali ini sangatlah keterlaluan.

"sehun  oppa, lebih baik kau tidur saja. Besok pagi kau akan pergi bekerja kan?"

"Aku akan mengambil libur untuk esok hari"

"Tapi wajah mu terlihat lelah, aku bisa menunggu Jaehyun sendiri, percaya padaku. Setelah dia pulang aku akan menanyakan apapun yang ingin kau tanyakan juga"

sehun  mengusap pipi sooyoung  yang semakin hari semakin menirus. "Aku tidak bisa merepotkan mu terus menerus, sayang. Bagaimanapun aku sebagai ayahnya, bertanggung jawab atas Jaehyun"

"Aku istri mu, oppa. Aku tidak sama sekali merasa di repotkan akan hal ini"

Tiba-tiba saja mereka terlonjak kaget karena bantingan pintu yang di sebabkan oleh seseorang. Di depan pintu terlihatlah Jaehyun yang sedang menatap keduanya dengan pandangan datar.

sehun  beranjak dari duduk nya dan berjalan menghampiri Jaehyun.

Plak!

Tak segan-segan sehun  melayangkan sebuah tamparan keras kepada anak nya yang sudah terlewat batas.

sooyoung  berteriak dan segera berlari menghampiri keduanya, lalu berdiri di tengah antara Jaehyun dan sehun . "oppa, kau tidak boleh terlalu kasar dengan Jaehyun"

"Dia sudah sangat keterlaluan kali ini, sooyoung . Jadi, jangan hentikan aku untuk mendidik anak kurang ajar ini"

sooyoung  menahan tangan sehun  yang hendak mencengkram kerah baju Jaehyun. "oppa, Jaehyun seperti ini pasti mempunyai alasan. Jadi, biarkan kita bicarakan semua ini dengan baik-baik. Tidak perlu ada kekerasan"

"Tidak perlu sok menjadi pahlawan" Jaehyun berbicara dengan dinginnya, membuat hati sooyoung  seperti tertusuk ribuan pisau tak kasat mata. Lalu Jaehyun menatap ayahnya dengan pandangan menantang. "Kau ingin memukul ku? Jika itu membuat mu senang, pukul aku"

sehun  menggeram dan mengeraskan rahangnya melihat tingkah Jaehyun yang justru balik menentangnya. Dengan cepat sehun  mencengkram kerah baju Jaehyun dan memberikan pukulan keras di pipi kiri Jaehyun. Membuat Jaehyun jatuh tersungkur keatas lantai. Saat sehun  ingin kembali memukul Jaehyun, sooyoung  ssegera memeluk sehun  dari arah belakang sambil menangis kencang.

The FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang