Happy Reading
..
Semenjak kejadian malam itu Jaehyun sangat berubah total, sooyoung sampai tidak mengenal sosok Jaehyun yang sekarang. Sikap sopan santun nya, senyumnya, sifat nya yang penyayang, semuanya hilang dalam diri Jaehyun.
sehun sering bertanya-tanya akan sikap anaknya yang berubah, biasanya Jaehyun sangat menghormati dirinya dan selalu menatap nya dengan tatapan lembutnya. Tetapi sekarang Jaehyun yang dia kenal sebagai anaknya seakan telah menghilang.
Jaehyun tidak pernah menjawab pertanyaan nya, bahkan Jaehyun tidak pernah berbicara dengannya semenjak di malam kepulangan nya dari New York. Jaehyun pun jarang pulang kerumah, sekali nya pulang hingga larut malam dan sehun sudah tidak mampu untuk tetap terjaga.
sehun tidak tahu apa yang di lakukan anaknya di luar sana, dia tidak bisa terus memperhatikan Jaehyun karena tanggung jawabnya terhadap perusahaan yang di miliki nya. Dan sehun sudah berusaha semaksimal mungkin untuk memata-matai Jaehyun lewat orang suruhannya, tetapi semuanya seakan sia-sia. Jaehyun sangat cerdik untuk menghindari orang suruhannya.
sehun hanya merasa kasihan kepada sooyoung yang setiap harinya selalu menunggu kepulangan Jaehyun hingga larut malam bahkan hingga pagi menjelang. Dan itu semakin memperburuk kesehatan sooyoung . Istri nya jatuh sakit karena itu, dan berkali-kali sehun meminta sooyoung untuk tidak terlalu memikirkan Jaehyun, tetapi sooyoung tidak bisa. Karena semua akar masalah nya ada di dirinya.
Malam ini sehun terpaksa harus menemani sooyoung untuk menunggu Jaehyun pulang. Dia juga sudah merasa sikap Jaehyun kali ini sangatlah keterlaluan.
"sehun oppa, lebih baik kau tidur saja. Besok pagi kau akan pergi bekerja kan?"
"Aku akan mengambil libur untuk esok hari"
"Tapi wajah mu terlihat lelah, aku bisa menunggu Jaehyun sendiri, percaya padaku. Setelah dia pulang aku akan menanyakan apapun yang ingin kau tanyakan juga"
sehun mengusap pipi sooyoung yang semakin hari semakin menirus. "Aku tidak bisa merepotkan mu terus menerus, sayang. Bagaimanapun aku sebagai ayahnya, bertanggung jawab atas Jaehyun"
"Aku istri mu, oppa. Aku tidak sama sekali merasa di repotkan akan hal ini"
Tiba-tiba saja mereka terlonjak kaget karena bantingan pintu yang di sebabkan oleh seseorang. Di depan pintu terlihatlah Jaehyun yang sedang menatap keduanya dengan pandangan datar.
sehun beranjak dari duduk nya dan berjalan menghampiri Jaehyun.
Plak!
Tak segan-segan sehun melayangkan sebuah tamparan keras kepada anak nya yang sudah terlewat batas.
sooyoung berteriak dan segera berlari menghampiri keduanya, lalu berdiri di tengah antara Jaehyun dan sehun . "oppa, kau tidak boleh terlalu kasar dengan Jaehyun"
"Dia sudah sangat keterlaluan kali ini, sooyoung . Jadi, jangan hentikan aku untuk mendidik anak kurang ajar ini"
sooyoung menahan tangan sehun yang hendak mencengkram kerah baju Jaehyun. "oppa, Jaehyun seperti ini pasti mempunyai alasan. Jadi, biarkan kita bicarakan semua ini dengan baik-baik. Tidak perlu ada kekerasan"
"Tidak perlu sok menjadi pahlawan" Jaehyun berbicara dengan dinginnya, membuat hati sooyoung seperti tertusuk ribuan pisau tak kasat mata. Lalu Jaehyun menatap ayahnya dengan pandangan menantang. "Kau ingin memukul ku? Jika itu membuat mu senang, pukul aku"
sehun menggeram dan mengeraskan rahangnya melihat tingkah Jaehyun yang justru balik menentangnya. Dengan cepat sehun mencengkram kerah baju Jaehyun dan memberikan pukulan keras di pipi kiri Jaehyun. Membuat Jaehyun jatuh tersungkur keatas lantai. Saat sehun ingin kembali memukul Jaehyun, sooyoung ssegera memeluk sehun dari arah belakang sambil menangis kencang.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Fate
Cerita PendekTakdir begitu kejam mempermainkan kehidupan mereka. "Aku akan jelaskan kepada mu" "Demi Tuhan Sooyoung . Dari banyaknya laki-laki di dunia ini kenapa harus ayah ku?" - Jaehyun [[Short story]]