Part 03. #Bertemu

1.4K 215 69
                                    

Satu tahun kemudian, peringatan yang pernah Nam wanti-wanti hanya menjadi lagu pengantar tidur bagi Mix. Nyatanya ia selalu bermimpi bisa menembus gerbang di ujung lorong itu dengan sekali tebasan oleh angin yang melintas pada setiap celah jemarinya.

Hari ini ia kedapatan shift malam tanpa Nam, semangat ia raih kunci mobil miliknya di atas meja kayu sambil bersiul. Untuk sepersekian-ratus kalinya ia selalu gagal. Mix yang terlihat polos dan orang-orang sangat menyukainya ternyata memendam niat buruk.

Nam selalu memergokinya. Bahkan ketika ia hanya melirik ke kanan saat melewati pertigaan lorong, senior itu sangat peka. Maka, Mix yang penakut dengan hantu telah memiliki keberanian yang ditumbuhkan oleh rasa penasaran.

Dokter yang berjaga dengannya adalah tembakan senyum, Gun Smile. Senior lawak pemecah suasana yang suka tidur. Saat jam istirahat tiba, dokter itu mencari bangsal kosong dan mulai memimpikan Cinta. Mix sangat beruntung hari ini sampai-sampai rasa kantuk enggan untuk menghampirinya yang selalu tersenyum sepanjang malam.

Dengan penuh percaya diri ia berjalan menyusuri lorong menuju bangunan diujung yang terpisah. Tak ada siapapun, mungkin hanya para arwah yang tertinggal menyaksikan betapa pemuda itu telah melewati batas.

Gerbang tua terbentang di depannya kini, semua nampak usang dan berkarat. Jika bangunan yang terpisah ini tak memiliki sejarah yang memilukan atau menakutkan, lantas kenapa harus ditutupi serapat mungkin?

Aneh. Gerbang terlarang ini memiliki sesuatu yang entah kenapa tak semua orang begitu penasaran. Ia menyentuh gembok rantai yang besar, dengar-dengar seseorang pernah mematahkan rantai itu dengan palu sekuat tenaga. Tak terjadi apapun.

Mix ingat bahwa gantungan pada kunci mobilnya cukup tajam, barangkali bisa digunakan untuk memenuhi rasa penasarannya.

Gantungan kunci berbentuk tombak, yang ia dapat dari keluarga secara turun-temurun. Ia raih dari kantong celana dan inisiatif mencoba membuka gembok dengan ujung tombak yang runcing.

Saat insiatifnya bekerja dengan baik, ia terkejut. Gembok berhasil terbuka dan rantainya berjatuhan, menghasilkan suara ribut yang hanya ia bisa dengar sendiri.

Pintu gerbang berderit saat ia menggeser dengan pelan.

Disinilah ia sekarang, bahkan ia masih setia berdiri kaku mencoba mencerna tentang apa yang ia lihat sekarang, tidaklah sesuram apa yang orang lain bicarakan. Namun kata yang lebih tepat adalah kedamaian yang menegangkan.

Tak ada kehidupan disini.

Memang, tak ada yang hidup, tak ada yang bergerak disini, tak ada yang bernafas kecuali dirinya. Dan apa yang selama ini tulisan yang tertempel diatas pintu ruangan ini tertera, 'Kamar Mayat' dengan abjad yang sangat usang, tidak menunjukkan bahwa ruangan ini adalah apa yang dikatakan tulisan itu.

Tidak ada mayat disini. Tentu saja, karena ruangan ini telah tersegel bertahun-tahun lamanya. Ataukah, mungkin saja rumah sakit ini sengaja menyembunyikan sesuatu yang bahaya jika saja ada yang mengetahuinya.

Tapi ini aneh, sejak pertama kali kakinya menelusuri rumah sakit tua tempatnya berdiri tegang sekarang, Mix selalu diliputi kejanggalan demi kejanggalan yang mengusik benaknya, setiap langkah kakinya menyusuri lorong demi lorong yang berakhir mengantarkannya pada tempat ini sekarang.

"Ini lebih terlihat seperti..." Mix menghentikan monolognya, setelah samar-samar mendengar suara yang entahlah ia sendiri mencoba menajamkan pendengarannya, sampai ia berjengit kaget karena pergerakan keras dibelakangnya.

Sosok berambut abu yang dingin, tampilan pucat pasi hampir membuatnya pingsan. Tiba-tiba terduduk diatas bangsal tua yang tertutup kain putih.

Seseorang telah menghidupkannya kembali dari paksaan kematian.

ALOHOMORA || EarthMixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang