1

566 13 0
                                    

Hai Hai Hai. Aku datang lagi dengan cerita yang akan membuat baper pembaca tentunya. Jadi, sebelum kalian lanjut membaca. Jangan Lupa untuk Vote dan Comment ya agar aku bisa lebih bersemangat update Chapter Baru setiap harinya. Mari kita sama sama menghargai hasil karya. Yang menulis punya cerita, yang membaca bahagia.
Thankyou, Big Love ❤️

*📝*

Aku menghela napas panjang ketika melihat tumpukan tugas yang harus ku selesaikan secepatnya. Saat aku masih di bangku SMA aku sering membayangkan indahnya masa masa perkuliahanku nanti,namun kenyataan nya kuliah tidak seindah yang ku bayangkan. Semester 2 saja sudah sangat membosankan apalagi nanti.

Perkenalkan namaku Liliana Ganita, aku kuliah di salah satu universitas swasta di kota kelahiranku. Orang bilang aku cantik tapi tentu saja setiap wanita tidak akan pernah puas akan kecantikan yang dimilikinya.

"Li, Lo balik enggak?" Dia Rena teman pertamaku saat aku memasuki masa perkuliahan yang menyebalkan ini.

"Ya baliklah, males gue lama lama disini" Aku memang tidak senang jika harus menghabiskan waktu berlama-lama hanya di kampus dengan sejuta tugas-tugas. Itu kenyataan yang harus aku hadapi semenjak kedua orang tuaku yang meminta untuk menjadi pengacara, padahal aku tentu lebih senang jika menjadi seorang jurnalis.

"Yah, padahal gue mau ngajakin lo ke Grand opening coffe Shop teman abang gue, soalnya gue dapet 2 undangan nih"

"Selagi bukan di kampus gue mau, eits tapi jam berapa? Gue ada deadline ngumpulin artikel berita hari ini jam 7 malam"

"Grand Opening nya jam 10 tadi sih"

"Telat dong?"

"Tapi ini tuh undangannya sekaligus voucher diskon buy one get one gitu".

"Seriusan lo? Ayo gue ngerjain artikel di coffe Shop itu aja" Meski kedua Orangtuaku adalah seorang yang workaholic dan bisa dibilang punya uang yang lumayan. Bukan berarti, aku tidak senang dengan diskonan. Bahkan aku adalah salah satu pemburu diskonan seantero Jakarta.

Aku dan Rena memilih mengendarai kendaraan masing-masing, Rena dengan jazz merahnya sedangkan aku dengan salah satu motor matic keluaran lama. Aku lebih senang mengendarai motor untuk menghindari macet agar tidak ada kata terlambat.

Aku sudah tiba disalah satu coffe Shop yang dimaksudkan oleh Rena, memang benar bahwa hari ini adalah Grand Opening Coffe Shop berukuran sedang yang tengah diramaikan oleh pengunjung perempuan. Hah perempuan? Bukankah yang dominan senang dengan kopi adalah kaum laki-laki. Aku memilih menunggu Rena di dalam saja karena cuaca di luar cukup menyengat hari ini.

To : Rena
Gue di dalam, lo masuk aja ya.

Aku memilih masuk dan duduk di salah satu kursi pengunjung, mataku tentu tengah menjelajah keadaan di sekitarku. Lalu tanpa sengaja aku melihat ke arah Mas Rama, ia adalah abang Rena yang sudah bekerja di salah satu perusahaan di Kota Jakarta. Seseorang datang menghampiri menawarkan menu yang tersedia. Aku tantu memilih coklat dingin dengan tambahan ice cream coffe. Sementara Rena ia belum tiba. Tapi aku dengan senang hati memesankannya Matcha Sweet yang merupakan salah satu minuman favoritnya.

Setelah lima menit menunggu, Rena muncul di hadapanku, namun ia memilih menghampiri Mas Rama terlebih dahulu.

"Lo bareng siapa re?"

"Biasa, bareng Liana"

Aku tentu mendengar percakapan keduanya. Lalu Mas Rama memilih melihat ke arahku dan ku balas dengan senyuman.
"Hai liana, sini gabung"

Sepotong Hati Yang Kau CuriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang