21. SANZA

1.6K 130 2
                                    

Hari ini tepat sudah satu minggu mama dan kakanya pergi tanpa memberi tahu apa yang telah terjadi tak ada kabar, sandy sudah berusaha untuk menghubungi mama ataupun kakanya tapi hasilnya selalu nihil tak ada jawaban. Tepat hari ini hari minggu, sandy memutuskan untuk dirumah saja membersihkan rumahnya dan beristirahat lebih banyak lagi untuk aktivitas selanjutnya.

"Huh capek juga ya bersih-bersih gini mana banyak banget lagi" ucap sandy

Saat sedang beraktivitas dengan kegiatan pada hari minggu ini, tiba tiba sandy dikagetkan dengan suara bel mungkinkah ada tamu pagi pagi?

"Siapa sih"

"Assalamualaikum"

"Walaikumsalam, astaghfirullah rey pagi pagi kok udah dirumah gue aja?" tanya sandy heran

"Ini gue bawain makanan, tadi bunda gue masak terus katanya suruh nganterin ini " ucap rey

"Wait, bunda rey nyuruh rey ngasih makanan buat gue? Lho kok bisa tau gue dari mana" batin sandy

"San kenapa diem?" ucapan rey barusan berhasil membuyarkan lamunan sandy

"G-aa g-uaa" ucap sandy terbata

"Lo kenapa" tanya rey yang mulai menahan tawanya

"Kok bunda lo bisa tau gue?" tanya sandy sontak membuat sang empu kaget

"Itu kan lo temen sekolah gue" sahut rey menggaruk tengkuknya

"sejak kapan lo jadi temen gue?" ucap sandy

"sejak kapan kapan udah nih makan pasti lo belum makan kan?" tanya rey

Bunda rey memang sudah tau semua tentang sandy, bunda esi pun sangat setuju jika rey dekat dengan sandy ya walaupun belum pernah melihat secara langsung tetapi ia sudah percaya pilihan anaknya tidak mungkin salah.

"Dih sok tau lo" jawab sandy

"Udah makan nih" sahut rey sambil menyodorkan kotak makan itu untuk sandy

Sandy menerimanya toh sandy juga belum makan "Makasih" ucap sandy

"Udah makasih doang" sahut rey

"Ya terus gimana" tanya sandy

"Mulai besok dan seterusnya gue yang akan jemput lo untuk berangkat sekolah bareng gue, ga ada penolakan bye san" ucap rey langsung pergi

"hadeh kenapa tu orang" batin sandy

***

Seperti yang dibilang rey kemarin ternyata semua itu benar ia menjemput sandy

"Sampai, ayo turun sayang" ucap rey

"gue ngomong apa tadi mulut tolong dikondisikan tolong malu gue" batin rey

Sandy menyadari jika rey malu dengan ucapannya barusan, tapi ia berpura-pura tidak mendengar saja

"Ayo turun" ucap sandy

"Ck, dasar bodoh lo rey" batin rey

"Rey ayo" ucap sandy

"Eh iya ayo" sahut rey turun dari mobilnya untuk menyusul sandy

"Gue ke kelas dulu ya, makasih lo tadi udah jemput gue" ucap sandy

"Itu udah jadi tugas gue sekarang buat jemput lo" jelas rey

"Tapi gausah deh rey gue bisa berangkat sendiri" jawab sandy

"Ga ada penolakan bunda" sahut rey yang mengeruti bibirnya sendiri

SANZATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang