Hanya Hanan yang tidak
mengerti. Kenapa Lisa terlihat
sangat ketakutan ketika melihat
Angel, ia yakin sekali tatapan
Lisa mengatakan hal itu. Hanan
mengingat-ngingat masa SMA-nya,tetapi yang ia ingat hanya Lisa
dan Angel yang sama-sama
menyukainya lalu tiba-tiba Lisa
pindah sekolah. Selalu hal itu saja
yang bisa ia ingat. Apa hal yang
Hanbin lewatkan sebenarnya.
Kenapa ia tidak bisa mengingat
lebih. Akhirnya Hanan berpisah
dengan Bobby."Mau ke mana lo? Gakjadi ke ruang
latihan?""Ada urusan sebentar." Hanan
langsung pergi. Angel yang sedang
bersama mereka tidak sempat
untuk menahan pria itu.Hanan menuju kantin. la
sungguh tidak bisa menahan rasa
penasarannya."Gue mau ngomong," katanya
menghampiri tempat seseorang
duduk. Hanya ada Lisa dan salah
satu temannya yang Hanan tidak
ketahui namanya. Tentu saja itu
jihan, gadis itu yang paling kaget
karena kedatangan Hanan."Gue?" tanya Lisa menunjuk dirinya
sendiri."Ya menurut lo?" Hanan
mempertegas kata-katanya.Lisa menggeleng. Gadis itu tidak
mau. Mengingat mereka berdua
juga sedang tidak akur karena
kejadian yang tidak disengaja
oleh Hanan lupa menjemput Lisa
beberapa hari lalu di mall
Hanbin memilih duduk di depan
Lisa, bangku yang tadinya
digunakan Jesi untuk duduk."Buruan sebelum ini kantin rame
gara-gara lo!"Gak mau." Lisa melihat ke arah
sekitarnya, beberapa orang mulai
memperhatikan Hanan. Tidak,
lebih tepatnya memperhatikan
mereka berdua."Sebentar!"
Lisa memutar bola matanya kesal.
"Gak mau! Kalo maksa ngomong
di sini aja. Kasian ninggalin jihan
sendiri.""Lo gak apa-apa kan ditinggal?"
tanya Hanan kepada jihan.jihan nampak bingung. Lisa
mengodekannya untuk
menggeleng, tapi tatapan
seniornya itu sungguhlah tajam
hingga ia tak berani untuk
menggelengkan kepala. Akhirnya
dengan canggung gadis itu
mengangguk. Lisa berdecak kesal
memandang ke arah jihan.Hanan berdiri dari bangkunya
menarik tangan Lisa. "Gak usah
narik narik. Gue bisa jalan sendiri.Lo mau buat ulah lagi?"
Lagi?
Lisa berusaha melepas tangannya,
tapi Hanan tetap menariknya
kuat. "Mau ngapain sih?" tanya Lisa
kesal.la yakin, hari ini, besok, dan
seterusnya tidak akan berjalan
lancar karena Hanan. Lagi-lagi
karena Hanan. la sungguh benci
Hanan.Lisa dibawa ke tempat parkiran
mobil belakang. "Jelasin kenapa."Hanan melepaskan tangannya
ketika sampai. Parkiran di sini
lumayan sepi, hanya terparkir dua
buah mobil karena letaknya jauh
dari gerbang utama. Tapi terdapat
mobil milik Hanbin di sana."Hah? Apa yang harus gue
jelasin??" Lisa sungguh tidak
paham. la tidak tau. Apa yang harus
dijelaskan."Ada apa antara lo sama Angel?"
ucapan Hanan membuat Lisa
tersenyum miring"Itu urusan gue sama Angel"
"Angel?" Hanan berpikir
sebentar, Lisa dan Angel jelas
berbeda tingkatan tetapi Lisa
memanggilnya tanpa embel-embel
kak"Sejak kapan lo penasaran sama
masalah orang lain?" tanya Lisa."Kalo gitu jelasin kenapa lo pindah
sekolah dulu."
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑴𝒚 𝑶𝒍𝒅 𝑺𝒕𝒐𝒓𝒚 (tahap Revisi)
Teen FictionMemory itu terus kembali. Memory yang sangat ingin ia hilangkan dari kepalanya. Ingin menjauh ia justru terus berdekatan dengan Hanan yang terus menatapnya tak acuh. la seharusnya membenci pria itu. Tapi otak dan hatinya tidak bisa bekerja sama. Lis...