Hanan bangun dari tempat
tidurnya setelah mendengar
ketukan dan suara teriakan
bundanya berulang kali. Kepalanya
sedikit pusing, mungkin efek ia
baru tidur dua jam yang lalu dan
hari ini harus bangun pagi. la
duduk menyenderkan kepalanya
pada dinding tempat tidur.Semalaman ia terus berusaha
mengingat kata-kata yang ia
ucapkan kepada Lisa malam itu."Lo gak berhak marah."
Rasanya seperti dejavu. Hanan
menggelengkan kepalanya,
tidak-tidak itu bukan hanya
sekedar ia merasa pernah
mengatakan hal itu di masa
lampau. Tapi segelintir bayangan
melintas di kepalanya setiap ia
mengingat kata-kata itu. Terlalu
gelap untuk mengingatnya hingga
Hanbin jadi pusing sendiri."Apa gue sama Lisa pernah ketemu
di masa sebelumnya?""Gak mungkin. Gue gak percaya
begituan," katanya menjawab
pertanyaan yang ia ajukan sendiri.TOK
TOK
TOK
"HANAN BANGUN!"
"lya!" la meninggikan suaranya
agar terdengar oleh bundanya di
luar kamar.Jesi menuju kamar Lisa sebelum
mereka turun ke bawah untuk
sarapan. Kemarin usai pulang dari
kampus, Lisa diam dan tidak mau
mengatakan apa pun. Jesi jadi
merasa bersalah akan sesuatu.Bahkan ketika makan malam
bersama pun Lisa terlihat tidak
bersemangat.la mengetuk pintu sebelum masuk.
"Ini gue Jesi""lya masuk."
Jesi membuka pintu kamar
Lisa begitu mendapat sahutan. la
melihat Lisa sedang merapihkan
rambutnya yang lurus menjuntai di
depan cermin."Sorry" kata Jesi.
"Buat?" Lisa menaruh sisir
berwarna pinknya di atas meja rias."Lo kaya marah."
"Enggak"
"Lo mau nanya sesuatu kan?" tanya
Jesi.Lisa nampak berpikir. la melihat ke
arah Jesi, lalu membuang napas
beratnya. "Lo beneran gak tau dia
kuliah di sana juga?"Lisa mendekat ke arah Jesi
yang mengangguk dengan
sungguh-sungguh. "Serius. Kalo
gue tau, gue juga gak akan milih
kuliah di sana. Bunda juga gak akan
setuju abang daftar kuliah di sana.""Hanan beneran .."
Hannn harus bangun pagi hari
ini karena ia diminta jadi panitia
dadakan lagi untukjurusannya di
kampus.Lisa memilih untuk tidak
melanjutkan kata-katanya,
dan Jesi yang mengerti
menganggukkan kepala lagi untuk
meyakinkan Lisa."Semoga semuanya baik-baik aja"
Jesi memeluk Lisa, ia dapat
merasakan kesedihan gadis itu.Seharusnya semua akan berjalan
baik- baik saja, tapi mengetahui
Angel satu kampus dengan mereka.
Entahlah, mereka tidak bisa
memprediksikan hal itu.****
Lisa bergabung dengan teman
fakultasnnya ketika para senior
menyuruh mereka. Kelompok
yang tadinya diacak kini
disatukan berdasarkan fakultas
masing-masing.la, Jesi, rosa dan jihan memang
tidak sejurusan. Tapi mereka satu
fakultas, yaitu Fakultas Seni dan
Pertunjukan. Jesi dan jihan
berada di jurusan Music, Jisoo di
Acting, dan Lisa di Tari atau Dance.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑴𝒚 𝑶𝒍𝒅 𝑺𝒕𝒐𝒓𝒚 (tahap Revisi)
Novela JuvenilMemory itu terus kembali. Memory yang sangat ingin ia hilangkan dari kepalanya. Ingin menjauh ia justru terus berdekatan dengan Hanan yang terus menatapnya tak acuh. la seharusnya membenci pria itu. Tapi otak dan hatinya tidak bisa bekerja sama. Lis...