"Ehh Byul, lo penasaran gak sih sama murid baru di sekolah kita? kira kira dia masuk kelas berapa ya?" Sandeul bertanya saat masih dalam perjalanan menuju sekolah
"kenapa emang? lo mau deketin dia?" tanya Hani
"ya nggak juga sih.. tergantung cantik atau nggak nya aja hehe" ucapnya
"gue gak yakin dia mau sama lo Deul. gue yakin dia pasti risih sama lo" timpal Hani
aku sedikit terkekeh mendengar ucapan Hani
"gue sih gak begitu penasaran sama orang itu. gue juga gak peduli dia mau masuk kelas berapa" kataku acuh, tetap fokus memainkan HandPhone di tanganku
"baguslah..kalo gitu gue bisa deketin dia hahaha" Kata Sandeul di belakang kemudi
Akhirnya kami sampai di tempat tujuan kami pagi ini.
Aku, Hani dan Sandeul berjalan santai di koridor sekolah
sudah banyak para siswa siswi yang berlalu lalang di penjuru kelas
ada saja yang sedang bermain kejar kejaran, membaca buku, menyalin pelajaran pada teman sebangkunya, serta canda dan tawa yang mereka ciptakan pagi ini. sampai aku mendengar seseorang memanggilku dari arah belakang yang langsung merangkulkuaku menoleh ke arahnya dan Hani yang berada di sampingnya hanya memutar bola matanya dan sedikit menggelengkan kepalanya
"Hai Kak, selamat pagi" Yooa dengan senyum di wajahnya
"pagi juga Yooa" kataku fokus kedepan
"Kak Moonbyul baru sampe ya?" tanyanya antusias. aku hanya diam sedikit kesal dengan pertanyaannya yang menjengkelkan
"Kak, temenin aku ke kantin yuk, aku belum sarapan" katanya memintaku
"Aku udah makan, kamu aja duluan"
"nanti aku teraktir deh Kak.. Kakak mau apa? nanti aku beliin" katanya lagi tak mau menyerah
beberapa detik aku kembali diam tak menjawabnya, namun langsung di jawab oleh Sandeul
"sama gue aja Yooa. kebetulan gue masih laper"
kulihat Yooa sedikit mengeluarkan nafas kasarnya
"yaudah deh kalo Kak Moonbyul gak mau, aku ke kelas duluan ya, bye~" ucapnya langsung pergi menuju kelas yang di tujunya
"yeeh katanya mau ke kantin. kenapa malah pergi sih" Sandeul
"dia mana mau sama lo Deul, dia maunya sama Moonbyul seorang.. dahlah gue masuk kelas duluan ya. nanti gue ke kelas lo, kita nongkrong" setelah mengedipkan sebelah matanya, Hani pergi menuju kelasnya terlebih dahulu
"huft.. perasaan gue ya, tuh si Yooa ngejar ngejar lo mulu Byul, gak capek apa ya" ucap Sandeul
aku menoleh padanya dan menjawab
"gue juga gak tau. dan lagi gue gak peduli"
"padahal Yooa cantik lho. kalo gua jadi lo Byul, udah gua tembak tuh cewek sampe mati di pelukan gua" ucap Sandeul dengan sombongnya merentangkan kedua tangannya
"hayal aja lo. gue gak kayak lo ya" kataku menoyor kepalanya
aku dan Sandeul memasuki kelas dan duduk di tempat masing masing. masih belum banyak orang di dalam sana, hanya ada beberapa saja termasuk Seulgi
"Pagi Byul.." sapa seulgi
"juga Seul.."
setelah beberapa menit Aku dan Seulgi mengobrol, tiba tiba Hani nongol depan pintu. setelah melihatku, Hani langsung melangkah ke arahku dan Seulgi
"Rooftop hayuk" ajaknya
"ada siapa?" Seulgi bertanya
"ada Ken, Baro, Jin dan kita"
"ayo.." kataku beranjak dari tempat duduk
"Deul, atap" ucap Hani singkat namun langsung di mengerti olehnya
Hani juga mengajak Lisa dan Amber yang sedang mengobrol di tempat Lisa duduk
"Kalian duluan aja, gue males"
setelah mendapati jawaban Lisa dan Amber, kami melenggang pergi menuju tangga untuk pergi ke rooftop
Rooftop
Jin, Baro dan Ken sedang bermain gitar dan bernyanyi dengan beberapa minuman kaleng dingin dan juga camilan yang berserakan di meja kecil dan sofa yang mereka duduki
Kami bertukar sapa, lalu membahas segala hal yang masuk akal, beberapa dari kami ada saja yang asik bermain gitar, main game di telepon genggamnya dan bernyanyi bersama
hingga tak terasa, bel pertanda masuk sudah berbunyi membuat kami buru buru membereskan semua yang berserakkan dan menyimpan gitar pada tempat yang biasa kami tempatkan
"Byul, taro sana ya" Ken memberikan gitarnya padaku dengan terburu buru. saat ku ambil gitar itu dari tangannya, Ken langsung lari terbirit birit menyusul yang lainnya dan meninggalkanku
"woi Ken tunggu!"
ahh sialan mereka meninggalkanku. setelah menaruh gitar dengan rapi, aku pun langsung mengejar mereka yang sudah tak terlihat
saat aku menuruni tangga terakhir, aku tak sempat melihat kedepan dan berakhir menabrak seseorang hingga dia terduduk jatuh
"Aduh.."
****
Vote
KAMU SEDANG MEMBACA
INTAN [MoonSun]
Randommenyukai dalam diam melihatnya dari kejauhan sudah menjadi aktivitas sehari hariku dan menjadi salah satu hobiku.. 'Mengapa dia begitu sempurna? Wajahnya sangat cantik, senyumnya yang manis bahkan mengalahkan manisnya gula dan madu juga susu, hidung...