Takut

172 24 0
                                    

"Byul, katanya Lo berantem sama si Eric ya? Trus siapa yang menang?" Tanya Xiumin padaku

Saat ini aku sedang rebahan di kamarku dengan kakakku yang tiba tiba saja datang dan langsung duduk di tepian ranjang

"Siapa bilang gue berantem" mataku menyipit ke arahnya

"Sandeul, Mino, Hani dan Seulgi yang bilang ke gua.. Lo kenapa berantem sih. Liat tuh muka tampan Lo jadi korban" ucapnya sambil menepuk nepuk pipi kiriku

"Ishh.. sakit tau!" Tepisku kasar "gue tuh gak berantem, dianya aja yang mukul duluan" kataku sakras

"Mukul mukul, Lo pikir berantem sama cewek main pukul pukulan. Trus Lo gak ngelak gitu? Lo diem aja? Trus Lo nangis di toilet? Gitu?" Katanya lagi

"Ya nggak lah, ngapain gue nangis karna begituan. Gada dalam kamus ketampanan gue" ucapku masih fokus pada Handphone yang ku genggam saat ini. Xiumin terkekeh pelan dan sedetik kemudian dia mengacak acak rambut lurusku

"Aduuhh.. awas ah, pergi sana" jutekku

"Ahh Lo emang adek kesayangan gua, Byul. Bangga gua"

"Au ah"

Aku dan Xiumin terdiam, sibuk pada benda persegi masing masing hingga suara ketukan pelan di pintu kamarku berbunyi

"Masuk!" Kata Xiumin sedikit berteriak

Dan terbukalah pintu kamarku dengan pelan, aku tak memperhatikan siapa yang mengetuk pintu tadi, fokusku masih pada Handphone ku

Ku pikir Wheein atau Seulgi atau temanku yang lain, tapi ku pikir pikir lagi tak biasanya mereka mengetuk pintu begitu lembutnya. Jadilah aku menengok untuk melihat 'orang itu'

Aku sedikit terkejut melihatnya. Ya karna ini baru pertama kali dia masuk ke kamarku, walaupun pernah satu atau dua kali ke rumahku namun tak pernah masuk ke kamarku dan kali ini dia sedang berdiri di ambang pintu kamarku dengan senyum yang merekah di bibirnya

"Ehh Yongsun, Krystal.. masuk sini" ucapan Xiumin mengejutkanku. Aku langsung terduduk ketika mereka mulai mendekat

"Hai kak" Yongsun menyapa dan di angguki oleh Xiumin

"Biar gua bikinin minum dulu ya" Xiumin melenggang pergi sedangkan aku masih terdiam seperti orang bodoh yang tak mengerti bahasa

"Eh.. duduk dulu" kataku kemudian

"Em.. gapapa nih duduk di kasur kamu, Byul" ucap Krystal berhati hati

"Gapapa lah" kataku terkekeh

Dan mereka pun duduk di dekatku

"Ada apa nih tumben banget" tanyaku sekalem mungkin agar tak terlihat grogi di depan masa depanku hehe

Baru saja Yongsun akan menjawab, pintu kamarku kembali terbuka dan nongollah Xiumin dengan dua gelas jus oranye yang beralaskan nampan di tangannya dan di taruh di nakas dekat ranjang

"Ehem sorry nih ganggu, gua taro minumannya di sini ya, di minum jangan malu malu sama Moonbyul" katanya dan langsung pergi

Astaga punya kakak malu maluin banget

Setelah kami terdiam beberapa saat Krystal kembali membuka suara

"Ehem.. jadi, kami tuh kesini mau jenguk kamu, Byul. Ya sebenernya sih bukan kemauan ku, buat apa juga ya kan haha.. nih yang maksa maksa minta di temenin, katanya khawat~hmmmp"

Belum Krystal menyelesaikan ucapannya, Yongsun langsung membekap mulut Krystal dan membisikkan sesuatu yang entah apa itu

Aku masih menyimaki mereka hingga akhirnya mereka terdiam sejenak

"Emh.. kamu udah baikan? Udah gak sakit kan?" Yongsun berkata

Aku mengangguk lalu menjawab "udah agak mendingan, udah di kompres juga tadi"

"Udah makan?" Tanyanya lagi

Aku terdiam mengingat apakah aku sudah makan atau belum. Ah kupikir aku memang belum makan
Kepalaku menggeleng

"Mau makan sekarang? Biar aku panggilin kak Xiumin ya" baru saja Yongsun berdiri dan hendak melangkah, namun aku segera menahan tangannya dan mendudukkannya kembali

"Gak usah, nanti aja. Belum laper" kataku

"Beneran?" Katanya memastikan ku. Aku mengangguk mengiyakan

"Kalo di suapin pasti mau kan?" Ucap Krystal dengan senyum jahatnya

Aku tertawa dalam hati melihat wajahnya yang seperti itu

"Nggak, gw gak laper krys" kataku sedikit menegaskan

"Haha iya iya.. santai dong jangan tegang gitu" katanya terus menertawakanku. Haish

Ku arahkan pandanganku ke Yongsun. Dia sedang tertunduk sambil tersenyum? Entahlah aku tak begitu melihatnya

"Moonbyul.. oh ada kak Yongsun sama kak Krystal rupanya"

Kami bertiga menengok ke arah pintu dan menemukan Seulgi dan Yooa di sana

"Ehh.. masuk sini" Krystal mempersilahkan

"Ada apa Seul? Bukannya tadi Lo baru pulang ya. Ada yang ketinggalan?" Tanyaku

"Gak ada. Orang ini nih yang minta di anterin ke sini" ucap Seulgi menunjuk ke arah Yooa. Aku melihat ke arah Yooa dan mengangguk

"Sini duduk" aku menepuk nepuk kasur empukku agar Yooa duduk di sebelahku

"Em iya kak" ucapnya malu malu

"Kakak gak kenapa-napa? Udah baikan?" Tanyanya pelan. Aku tersenyum dan mengangguk "iya, udah baikan"

"Hmm.. aku bawa ini buat kakak" lanjutnya memberikan coklat padaku namun kepalanya begitu menunduk tapi tetap ku ambil coklat darinya. Terlihat begitu sangat enak

"Makasih Yooa" ucapku menepuk pelan pucuk kepalanya

Dia tersenyum dan kepalanya semakin menunduk. Kiyowo^^

"Ehem" deheman Krystal mengalihkan ku

Aku mengambil kembali handphone ku yang ku taruh di belakangku dan memainkan beberapa aplikasi yang kurasa perlu ku buka

Ada beberapa pesan yang menanyakan kabarku. Hah.. padahal hanya pukulan biasa itupun hanya satu pukulan saja, tak masalah bagiku. Aku tidak membenci laki laki itu hanya saja aku tak menyukai sikap dan sifatnya yang seperti itu

Yang aku sukai hanyalah kekasihnya yang saat ini satu kamar dan satu ranjang denganku

Walaupun aku tak hanya berdua hehe

Aku senang karna dia mengkhawatirkan ku, meskipun bukan hanya dia saja yang peduli padaku namun aku benar benar sangat senang jika dia melakukannya untukku bahkan mungkin saja laki laki sialan itu tak mendapat perhatian dari kekasihnya ini setelah kejadian di sekolah pagi tadi

Tak seharusnya dia melayangkan pukulan seperti itu pada perempuan. Meskipun aku terlihat sangat Tomboy namun tetap saja aku ini masih perempuan yang sama saja lemahnya

Hufft.. aku jadi takut kalau suatu saat nanti Yongsun di sakiti olehnya. Ahh mikir apa aku ini


.

.

.

.



INTAN [MoonSun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang