5. Sayang?

600 76 6
                                    

Vote for next chapter

****

Ini udah hari ketiga Jennie tinggal dirumah Yoongi.

Mari ucapkan terimakasih pada Yoongi karena rela menampung Jennie si gadis bar-bar, ceroboh dan bernasib sial.

Pagi ini Jennie sudah mulai terbiasa membantu Bi Mina menyiapkan sarapan, tentu saja karena tinggal di rumah besar nan minimalis dengan fasilitas dan makanan yang terjamin milik lelaki menyebalkan ini nggak gratis. Jennie harus menjalani tugasnya sebagai Asisten Rumah Tangga.

"Yoongi, makan dulu."

"Ck, saya ini tuan rumah loh. Kamu panggil saya Tuan kek, baginda raja atau apa gitu." Decak Yoongi sembari menuruni tangga

"Nggak ah. Maaf ya, tapi aku udah biasa panggil kamu Yoongi, jadi gapapa ya? ---

--- Lagian, aku ini masih muda dan cantik, kok kamu maunya dipanggil Tuan sih? Gimana kalo dipanggil sayang?" Balas Jennie sambil terkekeh

Sedangkan Yoongi hanya memutar bola matanya malas sambil menarik kursi meja makan lalu mendudukinya. Nggak tau berapa lama dia bakal kuat sama kelakuan gadis didepannya.

Jennie menaruh dua potong sandwich di piring Yoongi "Nih, aku hari ini buatin kamu sandwich spesial banget."

"Apaan, ini kayak sandwich sandwich biasanya." Balas Yoongi

Jennie menangkup wajahnya sendiri dengan kedua tangannya, lalu menatap lekat wajah Yoongi "Ini spesial karena aku yang bikin. Bikinnya pake hati!" Lalu mengedipkan kedua matanya berkali-kali dan tersenyum semanis mungkin.

Dasar Jennie genit.

"Ya.. ya.. oke makasih. Kenapa kamu genit banget sih? Itu mata kenapa? Kemasukan laron?" Ucap Yoongi sembari mulai menggigit sandwichnya.

Jennie ketawa terbahak-bahak, "Hahahaha.. Aduh, akutuh lagi bersikap manis kayak gini harusnya kamu bersyukur! Kamu mau tau gak? Dulu pas aku di New Zealand, banyak cowok-cowok yang habis karena aku judesin. Bahkan ada yang aku galakin karena ngejar ngejar aku terus. Akutuh, kayak tipikal cewek cewek misterius gitu."

Jennie menarik nafas sebentar lalu berbicara lagi

"Hei Yoongi, kamu tau Irene Red Velvet? Nah, aku mirip dia."

"Itu namanya kamu bar-bar! Bukan misterius!"

"Ah, terserah. Pokoknya aku mirip Irene Red Velvet."

Yoongi cuma bisa mendengus sebal tanpa berniat menimpali omongan gadis bar-bar didepannya. Capek.



-----



Jennie sekarang lagi ada di dalem kamar, nggak ngapa-ngapain, cuman lagi mandangin awan dari jendela di samping tempat tidurnya.

Kira-kira Dad dan Mommy lagi apa ya?

Jennie merenung sendiri, dipikir-pikir hidupnya sial banget. Harus banyak-banyak bersyukur karena ada Yoongi yang mau bantuin dia. Dia gak punya duit sepeser pun, handphone nggak punya, tempat tinggal gak ada. Ah, Yoongi bener-bener penyelamat dia.

Setelah beberapa menit merenungi nasib sial yang menimpa dirinya, Jennie mengambil sebuah novel yang ada di rak kamarnya kemudian menyandarkan tubuhnya ke tempat tidur.

Baru membaca beberapa halaman, kamarnya diketuk.

"Yoongi? Kenapa?" Tanya Jennie ketika ia melihat Yoongi dari balik pintu

Wanna Touch?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang