tujuh belas

20 5 1
                                    

Ruang VIP di sebuah rumah sakit dengan masker oksigen yang terpasang untuk membantunya bernapas, Taehyung melihat foto saat kencan pertama mereka sesaat sebelum masuk meja operasi.

"Kamu ingat gak pas ini?" dengan napas yang berat. "Ini waktu kencan pertama kita" senyumnya tak pernal lepas dari wajah pucat itu.

Susah payah ku tahan air mata ini agar tak jatuh tapi ternyata aku tak sekuat itu, bagaimana bisa lelaki ini rela kesulitan bernapas demi tetap mencintaiku.

"Iya aku ingat, kamu keliatan seneng banget waktu itu" senyum palsu yang ku pasang terasa sangat menyakitkan.

Taehyung menghapus air mata yang membasahi pipi wanita yang di cintainya dengan tangan yang terpasang selang infus.

"Jangan nangis" ia memperlihatkan senyum tulus seakan tanpa beban padahal wajah pucatnya menunjukan hal sebaliknya.

Di saat pasangan kekasih lain menghabiskan malam Valentine dengan melakukan sesuatu yang romantis tapi tidak dengan pasangan ini.

Taehyung memintaku mengambilkan secarik kertas dan sebuah pulpen untuk menuliskan sesuatu. Katanya ini sebagai hadiah Valentine untukku, jadi aku mengiyakan permintaannya.

Lumayan lama hingga membuat kekasihnya itu tertidur di sudut tempat tidur. Taehyung membelai surai coklat milik Nari dan memberikan ciuman terakhir.

Sekujur tubuhnya terasa panas karena kekurangan oksigen, hingga tubuhnya mati rasa, keringat sebesar biji jagung membasahi badannya. Sangat terasa saat bunga tumbuh dan mekar di paru parunya saat ini, duri duri dari tanaman itu memang sakit tapi melupakan kekasihnyalah hal paling sakit baginya.

Nari terbangun dan melihat Taehyung yang sedang menahan sakit, air matanya mengalir deras, tangannya gemetar dan tak tau harus bagaimana.

"Dokter! aku harus panggil dokter"

Sebuah tangan mencegahnya pergi, dengan sisa tenaganya Taehyung mencegah gadis itu meninggalkannya.

"Jangan pergi"

Nari hanya bisa menangis melihat taehyung seperti ini sambil memeluk erat tubuh lemah yang sedang berjuang melawan duri yang tumbuh memenuhi paru parunya.

Tubuhnya tetap berusaha mengambil oksigen, napas yang pendek dan berat. Ia mengeluarkan bunga terakhirnya bercampur dengan darah segar, Kini taman bunga sudah memenuhi rongga paru parunya dan tak ada lagi ruang untuk oksigen masuk atau keluar.

"Maaf telah mencintaimu"

Kata terakhir yang keluar dari mulut Taehyung sebelum napasnya benar benar habis.

Nari berteriak histeria "Jangan pergi tae" mengguncang tubuh yang sudah tak bernyawa. "Aku juga mencintaimu" sebuah pengakuan yang terlambat dari gadis itu.

.

.

.

Tbc

Sorry For Loving You [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang