S T I G M A Lima

233 33 10
                                    








Seokjin sudah pergi sejak dua jam yang lalu, begitupun dua orang teman Taehyung juga sudah kembali ke Seoul, namun sang inspektur kepolisian kota Seoul ini tetap terpekur duduk di kursi tunggu lobi Rumah Sakit Gwangju. Hoseok masih menggenggam selembar foto berukuran dompet dengan tatapan nanar. Semuanya terasa mengambang yang menyakitkan, tenggelam dalam spekulasi yang menyesakkan.

Jadi benar Taehyung pernah mengandung ? anak mereka? tapi, kenapa justru Taehyung mengirimkan surat cerai padanya Sepuluh bulan yang lalu?

Semuanya sulit dipecahkan, satu-satunya cara adalah dengan menanyakan langsung pada tokoh utama permainan ini. Kim Taehyung, yang bahkan masih enggan membuka mata.

...

Bulan sudah hampir tenggelam, namun laki-laki bergaris rahang tajam ini belum bisa mengistirahatkan tubuhnya.

Alih-Alih tidur di kamar hotel yang merupakan fasilitas perjalanan kerjanya di Gwangju, sang inspektur muda memilih berada di ruang rawat Taehyung. Meski ada banyak rasa yang merongrong keraguan, namun satu anggukan sesaat bersamaan dengan senyum kacil penuh mahfum saat dirinya menyentuh bahu lebar Seokjin yang terkulai lemah karena lelah, menyentak kesadaran Hoseok tentang bagian apa dulu yang harus ia prioritaskan.

"Seokjin hyung pulanglah ke hotel. Aku yang akan menjaga Taehyung di sini,"

Seokjin mengangguk pelan. Saudara lebih tua Taehyung itu lelah tubuh dan mental menghadapi kejadian tiba-tiba yang mengerikan. Apalagi Jihoon dan Jimin tidak bisa berlama-lama di Gwangju, mereka sama-sama memiliki tugas di Seoul. Seokjin merasa sendirian sebelum akhirnya ia sadar masih ada Hoseok yang siang tadi baru saja mengetahui sedikit apa yang Taehyung sembunyikan.

"Bagaimana denganmu?" Tanya Seokjin pelan.

"Tugas kami dari Seoul hanya membantu menangkap tersangka sedangkan semua kebijakan hukum adalah kuasa kepolisian sektor Gwangju." Hoseok mengepalkan tangannya mengingat laporan yang masuk padanya. Lee Rojong kemungkinan besar akan berada di bawah pengawasan ahli kejiwaan, hal itu bisa saja meringankan hukuman pembunuh itu karena alasan cacat mental.

"Bukan itu yang aku tanyakan.."

Hoseok melonggarkan kepalan tangannya, ia paham kemana arah pembicaraan ini, matanya berubah hangat hanya untuk memandang tubuh Taehyung. "Nanti saja, dia bahkan belum mau melihatku."

Seokjin mendengus ambigu. "Kenapa saat itu kau langsung menandatangani surat perceraian yang Taehyung layangkan?"

"Dia yang memintaku pergi. Jadi, aku akan pergi."

Kepala Seokjin nyeri seketika mendengar jawaban Hoseok. Ia meremat tangan Taehyung yang lembab dan dingin. Emosi eros dua orang ini terlalu rumit. Terlalu dalam, terlalu takut menyakiti tapi justru menimbulkan luka pada diri mereka masing-masing.

"Tapi, tidak untuk kali ini." Seokjin kembali memandang Hoseok sedikit antusias meski dengan mata redup, "Aku harus tahu alasannya memintaku pergi, bahkan tanpa mau menemuiku sama sekali."

Sang Dokter OBYGN tersenyum hangat dan mengangguk, kali ini mantap sarat persetujuan. Setengah jam kemudian ia diantarkan menuju Hotel oleh salah satu bawahan Hoseok. Meninggalkan pria itu menemani adiknya.

Senyuman Seokjin beberapa saat itulah yang membuat Hoseok yakin menjaga Taehyung dan bertahan di kamar rawat ini, membiarkan mantan kakak iparnya beristirahat lebih layak di kamar hotel dibawah penjagaan Namjoon yang ia perintahkan mengantar Seokjin.

Hoseok sama sekali tidak pernah menyangka pernikahannya dengan sosok yang terbaring di ranjang itu akan menemui titik kehancuran sefatal ini. Jika alasannya hanya karena tugasnya sebagai anggota interpol dulu, seharusnya Taehyung bisa mengatakan secara langsung, tidak dengan mengirimkan surat kesepakatan perceraian tanpa mau menemuinya. Sekarang ia sadar, saat itu ia seperti seorang yang dungu dalam amarah, apalagi Taehyung yang seakan bersembunyi darinya, membuat Hoseok diliputi emosi sesaat tanpa berpikir lebih panjang menyetujui kesepakatan cerai tersebut.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 29, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

S T I G M ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang