(07)

44 10 0
                                    

Setelah beberapa kali menanyakan alamat rumah Zoya akhirnya Julio sampai di kediaman Zoya

Dari jauh sudah terlihat wanita berparas anggun dengan kursi roda dan tanaman hias di sekeliling nya...

Zoya dengan surai nya yang berantakan mencoba mengenali pria tinggi dengan bahu lebar di kejauhan

Tanpa berpikir lama Julio menghampiri Zoya yang kebetulan berada di halaman rumahnya.

"Maaf mengganggu,aku kesini ada urusan" Tegas Julio sambil melirik-lirik sekitar nya

"Tidak menggangu sama sekali,silahkan kamu bisa duduk disana,biar aku siapkan minuman" Saat Zoya hendak memutar kedua kursi roda nya...

"Tidak usah,disini lebih nyaman aku suka tempat ini" Dengan wajah datar nya Julio berbicara...

"Baca dan tanda tangani berkas itu" Julio memberikan Zoya sebuah berkas dengan sampul kebiruan itu...

"Ini untuk apa?" Zoya dengan wajah polos nya lurus memandang wajah Julio.

"aku bilang baca." dengan nada sedikit di tekan kan membuat Zoya menunduk dan langsung membaca isi berkas itu

Dengan teliti Zoya membaca berkas tersebut

"Aku curiga kamu buta huruf" Gumam Julio dengan kedua lengan dimasukan ke saku celana nya.

Dari tadi cuaca memang tak terlalu bagus...
Cerah tapi tak panas,dan mendung tapi tak hujan hanya saja rintik hujan terus-menerus jatuh

"Jangan biarkan berkas nya rusak,lecet, luntur dan lain-lain" Julio memang tak mudah bersikap baik pada orang yang baru ia kenal

"Sebaiknya anda duduk dulu,aku belum selesai aku akan suruh adikku membuat kan teh" Senyum tipis Zoya waktu itu manis sekali di dampingi dengan rintik hujan yang membuat rambut nya sedikit basah.

Tak ada penolakan Julio duduk di teras rumah milik Zoya

Tentu dengan meninggalkan sang pemilik rumah di tengah di tengah rintik hujan,saat sudah duduk Julio melihat ke arah Zoya yang kesusahan memutar kursi roda nya karena air hujan membuat permukaan nya basah

"Astaga apakah ini harus" memutar badan nya dan kembali menghampiri Zoya, Mendorong kursi roda Zoya dengan tak santai.

Zoya yang kaget waktu itu hanya memasang mimik wajah yang terpatung

"A-a terimakasih"  Ucap Zoya

"Derry!?,Fei?! Tolong buatkan teh ada tamu!" Teriak Zoya dari teras rumah

"Badan nya saja kecil suaranya dapat memecahkan gendang telinga orang" Ucap Julio

"Maaf atas ketidak nyamanan nya" kembali membaca berkas,Zoya hanya mengangguk-angguk kecil dan akhirnya tanda tangan mendarat di selembar kertas pada berkas itu.

"Jangan pergi dulu teh mu belum jadi'' memberikan kembali berkas yang Julio berikan.

"Ya tentu lagi pula hujan menjadi lebat, karena kamu terlalu lama membaca berkas-berkas itu" Julio dengan santai nya mengecek kembali berkas yang di tanda tangani Zoya...

"Aku benar-benar minta maaf" Zoya tertunduk

"Kakak?,teh nya sudah jadi" Ucap Derry dari ruang tengah

"Baiklah bawa kesini sayang" Sahut Zoya

Derry datang,karena posisi mereka waktu itu di teras yang otomatis terkena cipratan hujan menjadikan lantai licin,membuat Derry kehilangan keseimbangan

"Brakkk!"

Gelas pecah dan air teh pun tumpah tepat ke kemeja putih milik Julio.

"Astaga!" Zoya yang tak habis pikir dan hanya bisa menutup mulutnya dengan tangan.

ZOYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang