03 [SIBLINGS]

2.6K 265 21
                                    

Sudah 2 jam setelah jaehyun membawa jeno kerumah sakit, sampai saat ini belum ada tanda kalau jeno siuman.

Jaehyun mengelus tangan jeno pelan, dilihatnya tangan adiknya yang penuh luka yang cukup parah.sungguh jaehyun ingin mengutuk dirinya sendiri,coba saja jika tadi dia langsung pulang setelah kerja kelompok,mungkin kejadian ini tidak akan terjadi.

Jaehyun menidurkan kepalanya di pinggir bangsal milik jeno, memejamkan matanya yang terasa berat.

Seseorang yang mengintip dari luar ruangan jeno itupun bernafas lega, akhirnya.perempuan itu mengintip sekitar,merasa aman diapun masuk menutup pintunya secara perlahan agar tidak menimbulkan suara.

Perempuan yang memakai pakaian serba hitam itu berdiri tepat di samping kiri jeno.menaruh beberapa makanan mahal di nakas,lalu menciumi kening jeno.tidak lupa dengan jaehyun,dia melakukan hal yang sama apa yang dia lakukan ke jeno tadi.

"Bertahanlah, seseorang akan datang menjemput kalian" ucap nya tersenyum seraya keluar dari ruangan tersebut.

Tepat berpapasan dengan suster, perempuan itu menunduk.suster itu heran,lalu mencegah perempuan tadi,"maaf,anda siapa ya?"

Perempuan itu tersenyum,"saya aunty mereka,"ujarnya lalu meninggalkan suster dengan sedikit berlari.

Suster itu menggeleng lalu masuk ke ruangan jeno mengecek keadaan pasien nya.

Jaehyun terbangun dari tidurnya,dia tersenyum kikuk."ketiduran"

Jaehyun sedikit melihat suster yang memeriksa jeno, matanya beralih menatap sesuatu di nakas.

"Em suster,itu di nakas apa ya?"

"Oh tadi ada perempuan yang masuk kayaknya dia yang nganter makanannya"

"Perempuan?ciri cirinya gimana?"

"Orang nya tinggi,pakai dres hitam mewah.katanya aunty kalian" jelas suster dengan jelas.

Suster itu keluar dari ruangan setelah memeriksa dan berpamitan kepada jaehyun.

Jaehyun beranjak dari tempatnya, membuka satu persatu box box makanan yang terbilang mewah dan mahal tentunya.

"Aunty krystal?" tebak nya.

Dia menggeleng cepat, aunty nya banyak tidak hanya satu.tapi dari sekian banyak aunty dari ayahnya,tidak ada yang baik.aunty dari bunda nya? entahlah jaehyun pusing memikirkannya.

"B-bang"

Jaehyun menutup cepet box makanan itu melihat adiknya yang sudah sadar, jaehyun memegang tangan jeno."udah bangun?yang mana yang sakit?kamu lapar?haus?mau Abang panggil suster?"

Beberapa pertanyaan dari jaehyun membuat jeno kesal,"tanya nya satu satu bang,dan jangan panggil suster"

Jaehyun mengangguk lalu duduk di samping jeno kembali,"ulah ayah?"

Jeno tau arah pembicaraan jaehyun sekarang,jeno menggeleng mengedarkan pandangannya untuk tidak bertemu mata jaehyun yang menyeramkan baginya.

"You always lie to me, without you telling me. I know it, Kingston jeno liandra. "

"Then? Why are you still asking me?"

"Just want to know your honesty"

"Selalu aja gitu ck"

"Ya emng harus,saya abang mu"

"Nyenyee, tumben banget abang beli makanan mahal sebanyak itu," tunjuk jeno ke arah box box makanan di nakas.

"Bukan abang yang beliin,auto bangkrut uang seorang jaehyun ntar cuman gara-gara beliin kamu makanan mahal sebanyak itu"

"Meh,kartu di dompet abang banyak kali,uang nya juga gak nanggung nanggung" ketus jeno.

Memang benar kata jeno, jaehyun sangat banyak menyimpan uang dan banyak macam kartu kredit di dompet nya.

"Mau makan bang" jeno sedikit memajukan mulutnya,jujur saja jaehyun sedikit geli melihatnya.

Ada ada saja,pikir jaehyun.

"Bisa bangun gak?" Tanya jaehyun.

"Bisa" jeno mencoba untuk bangun dari posisinya, jaehyun membantu jeno yang sedang kesusahan.adiknya sangat pintar berbohong, padahal merubah posisi menjadi duduk saja susah,masih saja berbohong.

Jaehyun mengambil dua box makanan, memberikan satu box untuk jeno dan satu untuk dirinya sendiri.

Jeno yang memang dasarnya suka makan itu langsung membuka kasar tutup makanannya.memakan makanannya secara lahap, sungguh perut nya sangat lapar.

Jaehyun menggeleng,dia mencicipi makanan nya,ada yang aneh menurut nya.

"Jen, ngerasa gak?"

"Apanya?"

"Makanannya persis banget seperti masakan bunda"

Jeno kembali memakan makanannya, dikunyah nya secara pelan,lalu mengangguk."iyasih mirip masakan bunda,tapi kan banyak yang mirip bang.emang dari mana makanannya?"

"Kata suster dari aunty kita"

Jeno mengerutkan keningnya,"aunty? aunty dari ayah kayaknya gak mungkin deh bang, soalnya gak mungkin banget ngirimin makanan sebanyak ini, apalagi yang mahal"

Jeno saja bingung apalagi jaehyun?

"Yaudah lanjut makan aja,gak usah dipikirin"

"Oh iya,kamu jangan sekolah dulu.kamu masih sakit kan?badan kamu penuh luka" lanjut jaehyun.

⛓️⛓️⛓️

" Bekerjalah di SMA taruna bangsa,dan kau harus lakukan perintah ku tadi"

"Baik nyonya,saya akan lakukan sesuai perintah nyonya nanti nya"

Perempuan berusia yang masih terbilang muda itu tersenyum."kau boleh bekerja mulai hari Senin depan"

"Sekali lagi terimakasih"

"Sama-sama"

Perempuan cantik itu menutup sambungan telepon nya lalu duduk di sofa meminum segelas teh hangat.

"Kamu sudah nganter makanannya kan?"

Perempuan yang ditanya itu mengangguk,"kapan kakak balik?aku liat sendiri bagaimana kondisi anak mu dirumah sakit tadi,tubuh nya dipenuhi luka.bukan kah suami kakak terlalu berlebihan?"

"Aku tau tentang itu"

"Tunggu apalagi?kakak sudah menjadi orang sukses sekarang, bukankah kakak pernah bilang?kalau aku sukses,aku bakalan mengambil anak anakku dari deon"

"Aku tidak mau terjadi apa apa sama keponakan kesayangan ku " lanjut perempuan itu.

"Aku belum siap bertemu putra ku,aku masih mau liat sampai mana deon bertindak kasar terhadap jaehyun maupun jeno"

"Membiarkan nya?"

Perempuan itu mengangguk.
"Tunggu waktu yang tepat,aku akan membalas semua kejahatan yang dilakukan Deon kepada jaehyun dan jeno."












So messed up, I'll try hard again later. Sorry if the story doesn't connect.🙏

SIBLINGSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang