"Jeju memang seleraku"
Shotaro menatap sekeliling lepas ia sampai di pulau jeruk ini. Jenuh dengan hiruk pikuk kota Seoul membuatnya mencari suasana baru. Ia menatap keluar taxi yang ditumpanginya seraya menghela nafas bangga akan dirinya sendiri.
Taxi membawanya semakin jauh masuk ke pusat kota. Pijar cahaya lampu temaram sangat menenangkan mata yang lelah. Masih ramai untuk Jeju di jam ini.
"kau bekerja disini?" supir taxi didepan bertanya.
Shotaro tersenyum dan mengangguk yakin, "Ya, aku seorang tour guide untuk turis asal Jepang"
"Sangat cocok, Jeju adalah permata. Tempat ini indah, akan banyak sekali turis yang datang ketika musim libur tiba"
"Ya, kota ini sejuk dan banyak sekali makanan khasnya. Oh, jangan lupakan Jeruk. Entah mengapa Jeruk, tetapi aku menyukainya"
"Hahahaha banyak sekali yang berkata demikian dan berulang kali harus ku sebutkan Jeruk di toko Chansung lah yang terbaik"
Shotaro terdiam menerima informasi baru, ia segera mencatat nya di otak dan kembali bertanya.
"Seenak itu kah?"
"Tentu"
"Kau tahu Jeruk sebenarnya bukan buah yang baik? Ia kecut dan terkesan manis" supir lansia tersebut menambahkan, membuat Shotaro tertegun mencerna kalimatnya.
"lupakan saja nak, lihat tujuanmu sudah di depan" Shotaro menoleh ke tempat tinggal barunya. Sebuah apartment bertingkat 5 terkesan sederhana namun nyaman. Setelah turun dan membayar ongkos, taxi kuning tak langsung pergi. Pengemudinya menurunkan kaca jendela.
"jangan menganggap segala sesuatu yang kau suka dan kau sering lihat sesuatu yang wajar nak. Entah bagaimana kelinci yang kelaparan jauh lebih mengerikan daripada terkaman malam"
Shotaro mendengar tak berkedip. Hey dia kemari untuk menenangkan pikiran dari rutinitas, bukan malah bermain teka teki dengan supir taxi tua. Saat ia tersadar taxi telah melaju kembali. Meninggalkan Shotaro yang melamun bingung menatap 2 koper besar yang ia bawa.
"Sial, kenapa tak minta bantuannya."
.
Shotaro berhasil membawa koper kopernya ke lantai 3 bangunan tempat apartment miliknya. Unit apartment yang cukup luas dengan kamar tidur tergabung jadi satu dengan dapur, ruang makan dan tempat bekerja. Jendela lebar menampilkan suasana kota semakin menambah kesan nyaman. Lebih dari cukup untuk Shotaro sendiri.
Shotaro membilas tubuhnya direndaman air bath up sambil memandang Jeju malam dari jendela kecil lain di kamar mandinya, sepertinya ini akan menjadi spot yang menyenangkan untuknya. Cukup lama ia berendam dan memutuskan untuk menyudahi berendamnya. Baru saja ia ingin keluar dari kamar mandi dan hendak menggunakan bajunya. Pintunya diketuk dengan keras.
TOK TOK TOK
'Permisi!!' Sahut orang dibalik pintu.
Mau tak mau Shotaro, dengan hanya melilitkan handuk di pinggang, berjalan membuka pintu sedikit dan memunculkan kepalanya "ada yang bisa ku bantu"
"Bolehkah aku menggunakan kamar mandi mu? aku lupa menaruh kunci dan aku sudah tidak tahan"
"baiklah" Shotaro membuka pintu seraya memperhatikan laki laki itu. Lebih tinggi sedikit darinya, memakai jas kantor, rambut blondenya tertata meski sudah jam 11 malam. Putih, dan bisa ia simpulkan ia cukup berada dengan bertenggernya jam tangan mewah yang Shotaro tau bukan main harganya.
Orang itu masuk setelah Shotaro membuka pintu dan tetap berada dibalik pintu, sadar akan keheranan orang asing tersebut Shotaro menjawab, "maaf aku belum mengenakan baju"
"ahh, maaf sudah merepotkan"
"bukan masalah, kamar mandi di pintu itu" orang itu mengangguk dan langsung pergi ke kamar mandi. Sedang Shotaro lantas dengan cepat mengenakan bajunya. Dan menyiapkan beberapa teh. Jikalau 'tamunya' itu ingin mampir.
Pria itu keluar dan mengeringkan kakinya pada kain yang Shotaro taruh dilantai. Dan melihat ke arah Shotaro.
"teh?" tawar Shotaro sambil menuangkan air panas pada masing masing gelas. Orang itu mengangguk dan mengambil tempat pada kursi yang menghadap kitchen set. Teh jadi dan langsung Shotaro berikan di depan orang tersebut.
"omong omong, aku Osaki Shotaro. Baru pindah sejak beberapa jam yang lalu" Pria tersebut yang tengah meneguk Teh, berhenti dan menatap Shotaro saat ia mulai memperkenalkan diri.
"aku seorang tour guide untuk turis asal Jepang" lanjutnya
"pantas saja namamu sedikit asing" orang asing tersebut menimpali. Shotaro tertawa maklum,
"omomg omong siapa namamu?"
...
Hening sejenak, orang tersebut terlihat berpikir sebelum akhirnya menjawab "Na"
"Na Jaemin"
TBC
Selamat datang para pemain, pada permainan tak berujung. Tunggu ini bukan permainan karena yang menjalankan menang kalahnya bukan kau.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐩𝐚𝐭 (𝐡) 𝐞𝐭𝐢𝐜 - Sungtaro
Фанфикkinda slow up summary" .tubuh ini milikku .perut rata penuh luka ini karyaku .darah segar ini dahagaku .mata ini, AKAN KU CONGKEL AGAR KAU TAK PERNAH BERPALING! "kandang serigala adalah rumah bagi kelinci, tak pernah ada kata terjebak didalamnya. ke...