DR 2 - [ Jaeman ]

1.5K 304 32
                                    

•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Renjun merasa tidurnya terusik saat kepalanya merasakan sesuatu yang keras namun tidak sampai seperti batu. Dalam keadaan mata tertutup sembari mengumpulkan nyawanya, Renjun meraba sesuatu yang diduga menjadi penyebab tidurnya terusik. Ia berpikir keras saat tangannya menyentuh sesuatu yang panjang dan tebal yang ditutupi sebuah kain, lalu ia coba menggenggamnya dengan satu tangan yang ternyata melebihi lingkar jarinya.

Ini apa?, batin Renjun sambil terus membawa tangannya ke atas dan ke bawah, mencoba menerka-nerka apa yang sedang ia pegang.

"Mau sampai kapan kau seperti itu?" Suara berat menyapa indera pendengaran Renjun, membuatnya otomatis membuka matanya dan mendudukkan dirinya, lalu menatap ke arah di mana dirinya tadi meletakkan kepalanya.

Ah, rupanya yang tadi itu kaki. Ya, ternyata tadi Renjun tidur di paha seseorang.

tunggu...

seseorang?

Renjun segera membawa pandangannya ke pemilik kaki, dan matanya melebar saat mengetahui wajah pria di depannya persis seperti orang yang sebelumnya Renjun temui.

"Jamie?" Gumaman Renjun menciptakan kerutan di dahi pria yang tadi Renjun panggil Jamie.

"Jamie? Siapa Jamie?" Tanyanya bingung.

Benar, Renjun menyadari bahwa pria di depannya berbeda dengan Jamie yang sebelumnya mengaku menjadi suaminya. Meski wajahnya mirip, namun penampilannya terlihat berbeda dengan raut wajah tampak lebih muda dari Jamie, surai cokelat muda, kaca mata bulat beserta tali yang melilit bagian belakang lehernya, dan seragam yang dia kenakan tampak seperti seragam anak sekolahan.

"Siapa Jamie, Renjun?! Apa dia crushmu??" Tanyanya lagi dengan nada yang semakin keras menandakan ketidaksukaannya.

Renjun terdiam, mencoba mencerna keadaan. Apa dirinya sedang mengalami mimpi di dalam mimpi? Atau ia tengah berganti mimpi? Apapun itu, ini terasa sangat aneh karena ia belum pernah mengalaminya.

Kalau begitu, jika sebelumnya Renjun jadi suaminya, apakah sekarang ia jadi kekasih pria di depannya? Karena pria itu tampak cemburu saat Renjun menyebut nama yang sepertinya bukan nama pria di depannya. 

Renjun mengangguk kepalanya secara samar. Sepertinya kemampuan Renjun dalam berakting tengah diuji di sini.

"Sayang, maafin aku. Aku hanya teringat nama di mimpi aku tadi." Renjun melemparkan pandangan menyesalnya.

"Jadi kau memimpikan orang lain??" Tatapan pria di depan Renjun berubah menjadi dingin, membuat rasa bersalah Renjun meningkat selevel.

"Bukan begitu, aku— duh, bagaimana aku harus menjelaskannya ya?" Renjun tampak kebingungan sampai wajahnya memelas, sedangkan orang yang menjadi penyebab Renjun kebingungan hanya menatap Renjun dengan tawa yang berusaha ditahan.

Déjà Rêvé || 잼런 [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang