°1°

4.8K 615 114
                                    

Cuti
▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃
┊ ┊ ┊ ┊ ┊ ┊
┊ ┊ ┊ ┊ ˚✩ ⋆。˚ ✩
┊ ┊ ┊ ✫
┊ ┊ ︎✧
┊ ┊ ✯
┊ . ˚ ˚✩

"Nee-san dimana, Dek?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nee-san dimana, Dek?"

"Masih nungguin koper, Kaa-san. Katanya kita tunggu disini aja"

"Oh. Kaa-san ke toilet dulu kalo gitu"

"Iya"

Sang Ibu dengan rupa sama persis seperti dirinya keluar dari mobil. Akira sibuk menggulir ponsel miliknya. Wajah datar khas miliknya menatap bosan layar yang menampilkan beranda Twitter, isinya cuma kenarsisan seniornya Oikawa dan Menfess sekolah yang isinya curhatan para murid

'Huh, mau pulang. Nee-san lama amat, ish'

Toktoktok

Manik coklat keabuan menatap kaca mobil yang di ketuk. Kedua alispun terangkat sebentar dan dia keluar dari sana

"Dek, tinggi lu berapa?"

"Kepo"

"Jawab aja aelah"

"183"

"Gila, gua cuma 158. Sini nunduk dulu bentar"

Menurut, Akira'pun menunduk. Rambut miliknya lalu di elus kasar. Sang pelaku tertawa keras dan si korban mendengus

"Nee-san ihh!"

"Aduh, udah dua setengah tahun, aja. Maaf ya kelulusan SMP kemarin ga datang. Sekarang adik kecilku udah SMA, huhu"

"Hm"

Nee-san'nya lalu memeluk dirinya. Tentunya Akira membalasannya. Hah, dia rindu di peluk sang Nee-san. Walaupun sekarang Nee-san'nya cuma sampai dadanya

"Sini kopermu"

"Tuh satu, doang. Isinya oleh-oleh semua. Toh bajuku ada di rumah. Ah, ada beberapa permen juga, tapi bukan rasa salted caramel, sih. Tapi, lu masih suka makanan manis'kan?"

Akira yang sibuk memasuki koper Nee-sannya di bagasi hanya mengangguk. Sang Nee-san tersenyum lembut dan terus menatap adiknya. Merasa agak risih, Akira yang di tatap mengerutkan alis lalu menatap Nee-san'nya

"Kenapa, sih?"

Dilihat Nee-san'nya menggeleng pelan "besok minggu. Mau jalan-jalan? Berdua doang, nanti Nee-san belikan apa yang kamu mau"

Manik coklat keabuan berbinar senang

"Hm, mau"

"AH, (NAME)! PUTRIKU SAYANG"

(Name) dan Akira berbalik melihat sang Ibu yang berlari kecil ke arah mereka

"hadir! (Name) disini!"

Cengiran kecil di pasang. Sambil melambai-lambaikan tangannya. Sang Ibu'pun menjatuhkan dirinya ke pelukan sang putri. Air mata terlihat sedikit keluar dari mata kanan beliau

"Akhirnya kamu cuti, juga. Kaa-san kira kamu udah lupa rumah"

"Ga mungkin, lah. Miyagi tetap nomer satu"

Akira memandang datar aksi rindu merindu Ibu dan Anak itu. Walaupun begitu tidak bisa dia pungkiri, hatinya hangat melihat adegan di hadapannya

♣════◕◕ • •*♣════◕◕ • •*

"(Name)... kamu ya, pergi ke kota besar penampilannya langsung berubah"

"Eh? Tapi ini gaya berpakaianku kalo keluar rumah, loh. Kebiasaan di kantor gini mulu, sih"

Akira dan Sang Ibu bertatapan sejenak melalui spion dalam mobil. Lalu kedua menggeleng pelan

"Kenapa? Aneh, ya?"

"Engga, kok. Cuma aura Oba-san'mu keluar, nak"

"EH! ONEE-SAN, DONG. MASA OBA-SAN"

"Aura wanita karir yang sukses dan bau duid kali maksud Kaa-san"

"Iya itu maksudnya, hehe"

Kepo penampilan (name)?

Kayak gini

Keren ga tuh? AHAI

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keren ga tuh? AHAI

(❀◦◡◦)
.
.
.

©️ gambar : https://www.glamobserver.com/fashion-job-interview-6-things-you-should-never-do-and-say/

𝐒𝐔𝐆𝐀𝐑 𝐍𝐄𝐄-𝐒𝐀𝐍?! || LFP #2 || [Kunimi Akirɑ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang