part 13

418 25 33
                                    


Pria itu menarik tangan dara ber meter meter
Serasa kaki dan tanganya kebas kaibat tarikan kasar itu darah darah mulai keluar dari kaki kakinya , pergelangan tanganya memerah

Pria itu langung membawa dara ke sebuah ruangan sepi, ruangan yang kumuh, kotor

Dara pov
Hal pertama yang Dara rasakan  takut , sepi, hening
Tempat ini seperti gudang yang sudah di tinggal lama tak beratur cahaya lampu remang remang ia lihat matanya seperti rabun tidak jelas melihat ke depan, ia kaget tanganya kembali di seret
                                $$$
Pria itu langung menyeret dara dengan kasar , ia langung mendudukan dara dalam kursi kumuh tidak layak pakai

Dara yang meras sakit seluruh badan, darah kembali bercucuran di kakinya, ia juga tidak melihat jelas kedepan, ia sudah pasrah, apa yang di lakukan pria di depanya ini

Pria itu langung mengambil tali, ia langung mengikat tubuh mungil Dara dengan kasar

" Pak dosen kenapa lakuin ini " Ucapnya dengan suara paruh sambil menahan sakit di sekujur tubuhnya

Merasa tidak ada jawaban ia langung bertanya kembali

" Radhitia kenapa lakuin ini sama dara " Airmatanya kembali mengalir

"Hahahahhah "
suara tawa menggelegar masuk ke dalam telinga dara

Dara yang mendengar merasa kaget dan sekaligus takut kepada pria yang ada di depannya ini

"Apa lo bilang! "Ucapnya sambil memegang dagu dara dengan kasar

Dara nambah semakin takut atas perkataan pria yang ada di depanya ini

"Ka kamu Radhitia  ka kan "gumamnya terbata bata

"Hahahah "
Tawa kambali menggelegar memasuki telinga Dara

Tiba tiba dari arah belakang ada yang sedang mendekati mereka

"Hay Dafa lo bawa siapa "sapanya sambil melihat ke arah Dara

"Cantik juga dia "ucapnya sambil mengelus elus pipi putih Dara

Dara yang merasa pipinya di pegang langung memalingkan wajahnya

" Lo ngga usah sok jual mahal " Ucapnya sinis

"Tolong! "

"Bunda tolongin Dara " Dengan air mata yang tak henti hentinya mengalir

"Plak "
Bunyi nyaring terdengar memenuhi ruangan

Muka dara tersungkur ke kanan, tanpa tersa air matanya kembali mengalir tanpa tersa darah mengalir dari keningnya

Pria yang di panggil Dafa itu menampar Dara dengan keras

"Bisa diem ngga lo!!! "Ucapnya dingin

"Brisik mulu lo, kena tampar kan "ucapnya dengan kekehan kecil

Dara merasa sekujur tubuhnya sakit, sakit hati juga ia rasakan

" Radhitia kenapa kamu nampar aku " Ucapnya sesenggukan dengan memberanikan diri

"Apa lo bilang "

" Sekai lagi lo panggil gue Radhitia, gue bunuh lo!!! " Ucapnya dengan tatapan membunuh

"Ta tapikan kamu Radhitia "gumamnya terbata bata

" Siapa Radhitia? " Bertanya dengan dirinya sendiri

" Gue Dafa bukan Radhitia "
"Radhitia udah mati "
"Hahahahha" Sambil senyum menyeringkai

Dara yang melihat perubahan drastis Radhitia, sedaritadi ketakutan

"Sekai lagi lo panggil gue Radhitia, gue siksa lo!!! "Ucapnya dengan tatapan membunuh

"Dimas urus dia "ucapnya sambil melangkah pergi meninggalkan dara
Flasback off

Saat di dalam mobil ia merasa terhuyung ke depan

" Lah kok gue di sini " Ucapnya pada diri sendiri

" Oh iya Dara tadi di rumah sakit " Radhitia langsung mengegas mobilnya menuju rumah sakit
Ia langung menuju ke ruangan Dara

Radhitia pov
Gue langsung buka pintu cepet cepet
Ceklek
"Lah kok sepi "gumamnya pd diri sendiri

Gue mulai khawatir melihat dara tidak ada di dalam kamarnya
Gue langung nanya nanya ke semua orang yang lewat, tapi mereka ngga ada yang tahu
Gue liat dokter yang nangani Dara sedang berjalan
Di situ gue langung nanya ke dia
" Dokter , pasien yang bernama Dara dimana " Ucapku kawatir
" Lah bukanya sudah pulang , kan tadi kamu yang bawa keluar" Ucap dokter dengan jujur
Gue semakin bingung , akibat Dara menghilang
" Saya dari tadi berasa di resepsionis dokter " Ucapnya sambil mondar mandir mencari Dara
" Saya permisi dulu, ada pasien yang harus saya tangani " Izinya pergi terlebih dahulu

"Dara lo dimana" Ucapnya gusur
Gue langung mengacak acak rambut gue, gue frustasi orang yang udah gue sayang menghilang entah kemana

Tanpa gue rasa sedari tadi air mata gue jatuh menetes

Dosenku SuamikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang