My Ahjussi and I -p.5-

29 8 4
                                    

-Jeju Island 2 years later

Suara ombak memasuki rungu siapa saja orang yang berada di restoran ramyeon dan seafood yang berada tak jauh dari pantai di Pulau Jeju

-klotang klontang

Bunyi lonceng pintu terdengar diantara suara pengunjung yang sedang bersenda gurau dengan pengunjung lainnya, siang ini restoran terlihat cukup padat

namja bertubuh tinggi terlihat memasuki sebuah ruangan yang merupakan kantor dari sang pemilik restoran

tok tok, cklek

"oeh, hai kau datang" seru si pemilik restoran itu, suara datarnya diiringi dengan raut wajah yang sama datarnya, walaupun hatinya cukup senang mendapati namja dihadapannya

"aku sampai tadi malam, tapi aku putuskan menginap di hotel saja, aku pikir untuk apa aku kerumahmu, kau juga pasti ada disini, bermesraan dengan pekerjaanmu" terang namja itu bahkan sebelum ditanya

"jadi untuk apa kau kesini?" tanya seseorang dihadapannya singkat

"yaakk,. kau taukan, ini adalah waktu kunjunganku, walau bagaimanapun aku pemilik sebagaian saham dari restoran ini" seru sang namja sedikit tidak terima, walaupun tak dengar sedikitpun nada kemarahan dari kalimat yang dilontarkannya

"ya, ya, terserah kau saja" hanya itu responnya

"ck, dasar manusia datar, tak bisakah kau berbicara lebih banyak lagi dengan sahabatmu, kita bahkan sudah dua bulan tidak bertemu"

"ck, walaupun dua bulan tidak bertemu, tetap saja setiap hari kau menelponku, ku harap istrimu tidak cemburu kepadaku" akhirnya manusia yang disebut datar tadi mengeluarkan kalimat yang cukup panjang

"aish, kau kira aku ini apa oeh?!, kau tau sendirikan aku selalu mengkhawatrikanmu, walau bagaimanapun akulah satu-satunya orang terdekatmu" ucap sang namja dengan sedikit tertawa diakhir kalimatnya

"......." tidak ada jawaban dari lawan bicaranya

"ups, mianhe Myung, aku tidak bermaksud.." ucap Hyunsik sedikit tidak enak

"tidak apa, yang kau katakan memang benar, hanya kau satu-satunya sahabat,- ahni, saudara yang ku miliki" wajah datar itu, kini mulai menunjukan ekspresi, namun sayang kesedihanlah yang terpancar darinya

"Myung, bukankan ini saatnya untuk berubah, kau tidak bisa selamanya hidup seperti ini, Jiy,.. maksudku 'dia' pasti juga sudah melupakanmu, dia juga pasti sudah menata hidupnya,Myung-ah dua tahun adalah waktu yang cukup lama untuk menghukum dirimu" ucap Hyunsik penuh keseriusan, pandangannya tak pernah lepas dari wajah sahabat yang sudah ia angggap sebagai hyungnya sendiri

"menurutmu apa aku tidak mencoba untuk menata hidupku?!, Hyunsik-ah, aku bahkan mengasingkan diri di pulau ini untuk menghapus segala kenangan tantangnya, karena setiap sudut Seoul selalu mengingatkanku akan Ji.- 'dia'." suara Myungsoo berubah purau, seakan kesedihan menenggelamkan seluruh kebahagiannya

"Myung-ah, mungkin ini saatnya untukmu mencari kekasih, atau setidaknya buka dirimu untuk oranglain, bergaulah, diluar sana banyak sekali hal-hal menyenangkan yang harus kau gali" kalimat ini rasanya sudah terlalu sering Hyunsik lontarkan

"untuk ucapanmu yang ini, jawabanku tetap sama, aku tidak akan bisa berteman atau bahkan mencari kekasih, sebelum aku tau bagaimana keadaanya saat ini, kau tau Hyungsik-ah, setiap malam selama dua tahun ini setelah aku bangun dari tidur panjangku, wajahnya selalu hadir dalam mimpiku, wajah itu menunjukan betapa ia sangat kecewa dan marah padaku, bagiku itu sangat menyakitkan, Park Jiyeonku, sangat membenciku, dan sialnya itulah hal terakhir yang akan selalu ia ingat tentangku, jika tau aku akan semenderita ini, aku akan memilih mati saja saat itu, setidaknya hidupku tak akan dibayangi rasa bersalah dan menyedihkan seperti ini" Myungsoo mengankat kepalanya, retina kelam dan tajam itu menyorotkan raut kesedihan yang begitu dalam

My Ahjussi and IWhere stories live. Discover now