level 4

82 22 2
                                    

Sayembara seblak level 10
bagian 1

Sabtu sore BFF's Kitchen sangat ramai pengunjung. Di hari ini lah sang pemilik kedai makan itu biasa mengadakan sayembara. Bila ada satu orang yang mampu menghabiskan satu mangkuk porsi jumbonya seblak level 10, maka orang itu bisa dapat voucher makan di BFF's Kitchen satu bulan penuh.

Kalau kalian tanya pernah ada yang dapat hadiahnya apa belum, jawabannya belum pernah ada yang dapat. Hampir ada yang mendapatkan voucher gratis itu, tapi dia menyerah gara-gara keselek. Seblak BFF's Kitchen memang paling juara menonjok indra perasa.

"Lix lu mau ikutan?"

"Enggak, masih sayang usus buntu. Lo aja sana Bin."

Toples besar berisi ciki balls Chaeyoung berikan ke meja 9. Mengheningkan sejenak obrolan yang terjadi disana. Yang kebetulan meja itu diisi 9 cogan kelaparan.

"Ini bonus untuk kalian karena udah pesan lebih tiga porsi seblak jumbo. Silakan dinikmati," kata Chaeyoung.

"Makasih Mbak. Ini toplesnya boleh dibawa balik?"

"Enggak Kak, nanti kalo udah abis ditaruh aja disini," jawab Chaeyoung.

"Kirain boleh dibawa balik, bisa buat nampung cupang gue di rumah."

"Lino, Lino, selain melihara cupang lo juga melihara ketolilan."

Chaeyoung tersenyum kecil. Bingung ia akan menanggapi bagaimana lagi.

"Oh iya Mbak, sayembara seblaknya siapa aja boleh ikutan tanpa dipungut biaya?"

"Iya Kak, siapa aja boleh ikutan asal kuat sama pedesnya. Soalnya rumah makan kami ngga ngover BPJS pembeli, hehe," kata Chaeyoung.

Chaeyoung kembali lagi ke pekerjaannya. Menyambut pelanggan yang datang di BFF's Kitchen, bersama Momo kali ini. Hari ini mungkin akan sangat melelahkan baginya dan karyawan lain. Sebelum sampai ke pintu depan, Chaeyoung menarik nafas panjang dan memasang senyuman termanisnya.

"I-itu mas Suho."

Mina, yang dari tadi berdiri di meja kasir bergegas masuk ke dapur. Hal itu membuat karyawan lain kebingungan atas sikapnya. Belum-belum Sana bertanya padanya, Mina sudah menatap memelas padanya.

"Kenapa Min?" tanya Sana.

"Di luar ada orang yang mau dijodohin sama aku, aduh gimana nih kalo dia tau aku disini?" panik Mina.

"Tadi dianya liat kamu enggak?" Mina menggeleng.

Bukan orang itu tak melihatnya, namun ia tak yakin orang itu melihatnya atau tidak.

"Nggak tau. Tapi kalo dia tau aku disini gawat. Bisa-bisa dia ngadu sama orang tua aku, terus aku dipaksa pulang. Aku nggak mau...," kata Mina.

"Yaudah kamu disini aja. Kasir ada yang jaga enggak?" tanya Sana.

"Kosong. Minta tolong mbak Jungyeon dulu buat jagain sementara," jawab Mina.

"Yaudah kalo gitu. Emang orangnya yang kayak gimana sih yang mau dijodohin sama kamu?" tanya Sana.

"Nanti kalo ada om-om yang brewokan, pake kemeja putih sama celana kain gitu pokoknya rapi itu dia. Tolong yah jangan bilang kalo aku ada disini," pinta Mina. Sana mengangguk.

Pada saat itu Sana ingin membersihkan meja makan jadi dia keluar dari dapur duluan. Sementara Mina bersembunyi di dapur sekalian menggantikan tugas memasak Sana.

(TWICE) seblak : ceker pedasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang