Waktu terus berputar tanpa henti
Hal yang dihindari tetap harus dihadapi
Mau sejauh apapun kau menjauh
Hal itu pasti kan kau tempuh
Jadilah pribadi yang teguh dan jangan mengeluh agar masalah itu dapat runtuh.-Bulan
Eagle's moon------------
Disinilah aku sekarang, di ruangan yang terdapat kasur empuk yang tengah ku gunakan untuk menampung badan mungilku yang wangi ini.
Aku merasa bahagia karena terhindar dari mapel yang paling tidak kusukai, olahraga.
Mau tau gimana cara aku terhindar dari pelajaran serta guru yang mematikan itu? Baiklah akan ku ceritakan sedetail-detailnya.
Flashback on.
"Ada yang mau bertanya?" tanya Bu Ita setelah selesai menjelaskan materi.
Kami semua diam.
Bu ira menghela napas sejenak. "Baiklah kalau tidak ada yang mau bertanya, sekarang buka LKS halaman 22, kerjakan sampai halaman 25, setelah selesai silahkan dikumpulkan." Lalu, Bu Ira beranjak pergi keluar kelas untuk menghirup udara segar.
"Baik Bu."
Tanpa basa-basi aku langsung mengerjakannya.
"45 dikali 10 berarti 450...dibagi 15 itu 30..." gumamku dengan mata fokus sepenuhnya pada soal dan kertas coretan dihadapan ku."Ck! Bisa gak lu diem? Daritadi gue gak bisa fokus!" protes Elang menatapku penuh kekesalan.
Aku menatapnya sekilas, namun memilih untuk mengabaikannya ibaratkan dia adalah makhluk halusss.
--seketika aku tersentak. Ku tatap dia dengan mata melotot horor.
"Maksud lu apa mainin rambut gue gitu?!" tanyaku kesal namun dengan suara pelan tak ingin menganggu yang lain.
"Orang sakit bisa marah juga ternyata," gumamnya. tangannya masih memainkan rambutku dan sesekali menghirupnya membuatku salting!
Jantungku berdegup kencang, entah karena takut ketahuan sakit bohongan atau karena tingkah elang yang emm lumayan manis.
"Gue cuman sakit bukan mati," ketusku seraya menarik rambutku dari genggamannya.
"Muka lu...merah." Aku menepis tangannya yang hendak menyentuh wajahku.
"Ish kenapa ditepis sih?! Kapan lagi disentuh cogan coba?!" Batinku berteriak kesal, melupakan bahwa aku telah memblacklistnya dari daftar calon suami.
Dasar moodyan!
"Panas!" Alibi ku sembari mengipas-ipas wajahku dengan tangan.
"Lu salting?" Dia menyeringai menatapku.
Duh ni cogan kenapa godain gue Mulu sih?! Ambyar hati gue bang T_T
"G-gue mau ngerjain soal Mtk dulu, bye!" Aku mengalihkan perhatian ku pada kertas yang sudah ku isi dengan sempurna, gak ada yang kosong.
Padahal baru 45 menit! Jenius bukan?
Soalnya ada 100 btw.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eagle's Moon
Teen Fiction"Aku mencintaimu, Bulan. Be my girl, can you?" Elang menatap Bulan penuh harap. "I am sorry, maaf aku gabisa, cita-citaku yang paling utama, aku harus kuliah di luar negri. Maaf, Elang." Bulan menitikkan air matanya lalu pergi meninggalkan Elang ya...