Tiba-tiba, seseorang menutup mata Ara dari belakang. Ara sangat clueless. Dia tidak tahu siapa orang yang menutup matanya itu.
Orang yang menutup mata Ara juga tidak mengucapkan sepatah kata apapun.
"Le, udah ya, gak usah aneh-aneh. Gue tau ini lu. Cepetan ah, lepasin. Orang gak ada yang ulang tahun, ini malah mainnya surprise-surprisean." Ara berbicara tanpa mencoba memberontak.
"Mwo?" Orang yang menutup matanya malah bertanya balik.
Ara cukup terkejut, suara yang di dengar tidak mirip dengan suara Leo. Dan dia juga menggunakan bahasa Korea. Padahal Leo selalu berbicara dalam bahasa Indonesia jika bersama Ara.
Ara mulai memberontak dan berusaha melepaskan tangan itu. Setelah berhasil, Ara langsung menghadap ke belakang.
Saat Ara melihat orangnya, dia langsung mencubit lengan orang itu. Bagaimana tidak, ternyata itu benar-benar Leo. Dia sengaja memberatkan suaranya dan berbicara seolah-olah dia bukan orang yang Ara kenal.
"Bego ya! Gue tadi tuh udah takut sumpah." Bentak Ara, saat mereka sudah duduk di salah satu bangku di kafe itu.
Sedangkan Leo, dia hanya tertawa dengan terbahak-bahak. Untung kafe itu tidak terlalu ramai, jadi Leo bisa lebih leluasa untuk berisik. "Jago kan gue? Fix bentar lagi gue jadi pemain drakor."
"GAK! Gak cocok, muka lu kek abang-abang tukang bakso, tau gak?" Ucap Ara.
"Mana ada abang-abang ganteng kayak gini jualan bakso?" Sepertinya Leo sedang kebanyakan gula. Dia masih lanjut tertawa keras.
"Bodo amat, ah. Hidup gue gini amat sih? Punya sepupu kadang baik, kadang bobrok." Balas Ara.
"Lah? Gak punya kaca? Apa perlu gue beliin? Udah bagus gue banyakan baiknya, daripada lu banyakan bobroknya."
"Udah ah, diem. Gue mau makan kue aja gak tenang." Lalu, Ara melahap kue yang berada di depannya. Leo juga ikut menyeruput americano miliknya.
###
Setelah 1 jam mereka di cafe, Ara dan Leo memutuskan untuk pergi ke minimarket dekat dorm Ara. Leo sudah menghubungi manager di sana, bahwa mereka ingin melamar untuk bekerja paruh waktu.
Mereka diberitahukan bahwa di sana terdapat 4 shift per hari:
Shift pertama dimulai pukul 00:00-06:00,
Shift kedua dimulai pukul 06:00-12:00,
Shift ketiga dimulai pukul 12:00-18:00,
Shift terakhir dimulai pukul 18:00-24:00.Tapi, karena mereka masih perlu berkuliah, mereka hanya diijinkan untuk mengambil shift ketiga dan keempat. Mereka masih harus beristirahat dan menjalankan kelas seperti biasa.
Mereka juga diijinkan untuk memilih hari. Tidak harus setiap hari datang dan bekerja. Memang, sebelumnya minimarket ini hanya memiliki 2 pekerja part time. Jadi mereka harus bekerja setiap hari. Tapi karena sekarang sudah berempat, mereka bisa lebih bebas.
Tentu saja, uang yang dibayar menjadi lebih sedikit. Tapi nominal itu masih cukup besar untuk mahasiswa seperti mereka.
"Baiklah, saya sudah menempatkan jadwal kalian. Jika kalian mau bertukar shift, juga boleh." Ucap sang manajer itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Why Impossible?
Fanfiction"Kenapa gak mungkin sih? Takdir orang mah gak ada yang tau juga. Gausah ngatur deh." -Ara Kiara, seorang gadis asal ibu kota yang baru saja tamat SMA. Dia diajak oleh sepupunya berkuliah di luar negeri. Tidak pernah terpikirkan, hari ini dia benar-b...