ketahuan

41 8 1
                                    

Hai guys

Masih semangat kan puasanya?
Ya masih lah masa enggak ye kan

Awas typo guys

Selamat membaca ☺️


🐰🐰🐰






Bel istirahat telah berbunyi sejak 5 menit yang lalu. Para murid WIRABUANA pun telah memenuhi kantin sekolah.

Sama halnya dengan Sasa dan kedua sahabatnya, mereka pergi ke kantin untuk mengisi perut merwka yang sudah lapar sejak tadi.

Saat ini, mereka berriga sudah duduk di meja kantin sambil menikmati makanan mereka. Banyak celotehan lucu yang Hannin keluarkan untuk sekedar menghibur Sasa dan Hana.

Tiba - tiba saja suara riuh terdengar di seluruh penjuru kantin. Hal itu twrjadi karena kedatangan Grixen, geng pentolan sekolah.

Nampak Bara dengan keempat temannya yang tak lain William, Damian, Tian dan Ibram berjalan paling depan dan diikuti anggota lainnya dibelakang. Mereka memilih duduk di meja paling pojok kantin seperti biasanya.

Sedangkan di sisi lain, nampak Luna tengah berjalan dengan sahabatnya, Vela.

Melihat Luna yang memilih duduk di meja dekat anak Grixen, membuat mood makan Sasa hilang.

Gadis itu nampak berpikir. Dia berencana membuat masalah untuk Luna.

Kini Sasa twlah menemukan caranya. Lihat saja, gadis itu mulai menghampiri Luna yang tengah duduk sendirian karena Vela sedang memesan makanan.

Sasa datang ke bangku Luna sambil menggebrak kwras meja di depannya. Sontak saja hal itu membuat semua pasang mata yang ada dikantin menatap mereka berdua. Hal itu juga tak luput dari pandangan Bara. Lelaki itu menggeram marah.

Brak

"Tadi pagi lo masukin apa ke makanan gue hah?!" Ucap Sasa murka.

"A-apa maksud kakak?" Jawab gadis itu sambil menunduk.

"Perut gue seharian sakit gara -gara lo. Lo kan yang tadi pagi ngasih sambal ke baso gue?!" Tanyanya dengan mata melotot.

Sungguh gadis itu memerankan perannya sebagai antagonis dengan amat sangat baik.

"A-aku cuma masukin apa yang kakak minta"

"Lo sengaja kan masukin sambal banyak - banyak biar gue sakit perut?! Ngaku aja lo Luna!"

"E-enggak kak. Aku cuma minta sambalnya 3 sendok"

Mata Sasa semakin dibuat melotot oleh penuturan Luna tadi. Sontak saja hal itu membuat semua orang yang menatap Sasa bergidik ngeri.

Pasalnya mereka tahu jika Sasa marah, tak ada satu pun yang bisa lepas dari gadis itu.

"Lo pikir 3 sendok itu sedikit hah?!"

"M-maaf kak Sasa"

"Pokoknya lo juga harus cobain gimana rasanya makan baso yang sama kaya punya gue tadi pagi!"

Luna yang memang tak suka makanan pedas itu menggeleng pelan. Pasti perut nya sakit, pikir gadis itu.

Perlahan tapi pasti Sasa menyendokkan sambal ke mangkuk makanan Luna.

Bara yang melihat itupun mengepalkan tangannya hingga buku buku tangannya itu memutih.
Sasa telah berhasil membangkitkan amarahnya.

"Sasa!!"

Panggilan itu berasal dari Damian yang berada di sebelah Bara. Lelaki itu hendak menghentikan perbuatan Sasa. Sungguh ia tak tahan melihat adiknya itu dibully.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 23, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SASA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang