Setiap tindakan akan ada konsekuensinya. Berhati-hati lah dengan segala keputusan mu~
.....
Perlukah aku ceritakan kisah ku? Baiklah, kalau kalian siap.
Pertama, kalian harus tahu siapa aku. Aku seorang mantan jaksa yang harus meneruskan bisnis papaku.
Tapi dulu, iya dulu. Aku juga sama seperti kalian yang bersekolah. Ku habiskan 3 tahun terakhir masa remaja ku untuk...
Untuk menjadi sosok yang orang tua ku inginkan.
Kisah hidupku yang rumit bermula saat pertengahan tahun keduaku di Sekolah Menengah Atas. Aku ingat betul pagi itu aku harus memasuki sekolah baru, ruangan baru, dan tentunya situasi baru. Pindah sekolah sepertinya sudah menjadi kegiatan rutin ku.
Tapi apa kalian tahu? Hari itu aku tak menyangka kalau tempat ini akan mengubah takdir yang telah ditetapkan keluarga ku.
Kisah dimulai.
Tok tok
Ku ketuk pintu laminasi kayu dengan celah kaca itu. Langsung kubuka engsel pintu itu.
Ya... Semua perhatian tertuju pada ku.
Aku tak begitu peduli. Langsung ku berjalan mendekati seorang guru yang kuingat bernama Kim Heechul."Yak.. perhatian semua. Seperti yang kalian lihat, kita kedatangan teman baru. Ssaem harap kalian bisa berteman baik." Kim ssaem itu menepuk pundak ku meminta supaya aku memperkenalkan diri.
"Tzuyu. Nama saya Tzuyu." Sekeras apapun aku mencoba ramah, tetap saja tak akan pernah berhasil.
Yup, setelahnya hanya ada keheningan. Aku paham mereka masih belum terbiasa dengan sifatku.
"Ahhh... Baiklah. Sepertinya teman kita masih malu-malu. Yasudah kamu duduklah." Beliau memintaku segera duduk.
Aku menebar pandang melihat seisi kelas, mencari kursi kosong. Aku juga bingung kenapa tak ada satu orangpun yang bergeming. Walau sudah terbiasa di situasi seperti ini, tapi ada sesuatu yang tak seharusnya ku rasakan. Aku merasa ada sesuatu yang hilang dan akan di renggut dari anak-anak ini.
Sebelum meletakkan tasku, aku sempat terdiam dan sedikit berpikir tentang perasaan aneh itu, tapi dengan cepat segera ku buang jauh-jauh pikiran itu. Entahlah instingku yang tajam terus menangkap sesuatu yang janggal.
Kalian juga pasti akan memahaminya seiring dengan perjalanan ceritaku.
.
.Singkat cerita hari itu kami diminta berkumpul di teater sekolah. Aku hanya mengikuti perintah. Aku yakin sepanjang hari ini banyak dari teman-teman ku itu yang ingin bertanya ataupun sekedar menyapa ku, tapi kenapa mereka takut? Ohh benar. Apa karena luka goresan di wajahku? Hah lucu sekali pikirku mengingat mereka ketakutan padaku hanya karena goresan yang menurutku tak akan membuat wajah cantikku terlihat jelek.
Di ruang teater hanya ku jumpai murid dari kelasku saja. Sebelum aku masuk kedalam tadi aku mendengar suara tertawa dan obrolan, tapi saat memijakkan kaki ke dalam, seketika semua seperti terbungkam.
Kalian mungkin paham bagaimana rasanya menjadi seseorang yang aku pikir tak diharapkan hadir. Walau begitu aku tak terpengaruh. Masa bodo tentang mereka. Toh disini juga aku tak akan lama. Begitu pikirku dulu.
"Okay, jadi seperti tahun sebelumnya juga. Kita akan membuat drama untuk perayaan sekolah dan tahun ini dengan bangga ssaem katakan kalau kelas kita yang terpilih!!" Kim ssaem terlihat sangat bersemangat.
"Serius?!"
"Wahhhh!!!"
"Daebakk!"
Begitulah sekilas yang kudengar dari beberapa murid. Ruangan itu menjadi bising seketika. Jujur, itu pertama kalinya selama 6 tahun ku dengar seruan bahagia dari teman-teman ku. Aku? Ya hanya menatap kosong.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Death Flower~
FanfictionS1 on going. Jangan dibaca dulu kalo ndak mau bingung, masih ada perbaikan penulisan, tapi sayang klo di td🙏 Can you fight for me? Can you fight for justice? Byeonhosa-nim...